Berita

Negara Kritis, Mahasiswa Gelar Rapat Umum di Bandung

KAMIS, 14 FEBRUARI 2013 | 00:35 WIB | LAPORAN: ADE MULYANA

RMOL. Negara sedang kritis karena tertempa krisis multidimensi. Krisis kepemimpinan, kepercayaan, dan nilai pada akhirnya melahirkan berberbagai polemik kebangsaan salah satunya korupsi. Korupsi bukan lagi terjadi di tubuh Kabinet Indonesia Bersatu jilid II, tapi sudah menjelar sampai ke jantung penguasa Republik ini; korupsi keluarga Cikeas.

Keprihatinan akan krisis multidimensi dan berbagai polemik kebangsaan inilah yang melatarbelakangi para mahasiswa untuk menggelar rapat umum di Universitas Padjajaran (Unpad), Bandung, pada Senin (18/2) mendatang. Rapat umum diinisiasi oleh Aliansi BEM se Jawa Barat, Front Aksi Mahasiswa Unpad dan Kelompok Studi Amanat Penderitaan Rakyat Indonesia (Ampera).

Dalam undangan yang disebar, rapat umum akan digelar di Pendopo Kampus Unpad, Jalan Dipati Ukur Bandung, sekitar pukul  15.30. Rapat umum ini juga digelar atas keprihatinan tidak terselesaikannya berbagai persoalan bangsa. Konflik horizontal antar masyarakat, aksi jalan kaki para petani ribuan kilometer menuju Istana padahal mereka merupakan tulang punggung pengolah bahan pangan negeri ini, dan persoalan sumber daya alam yang setiap saat dirampok oleh kaum imperialis dan kolonialis serta antek-anteknya terus saja terjadi.


Para mahasiswa juga menilai, demokrasi yang diagung-agungkan ternyata hanya sebatas prosedural belaka. Demokrasi telah dibajak oleh para pelaku kriminal. Triliunan rupiah habis hanya untuk membiayai proses demokrasi tipu-tipu. Dana untuk Pemilu telah meroggoh anggaran untuk pembangunan sekolah, pendidikan gratis, kesehatan gratis, dan murahnya sembako.

Kondisi bangsa yang carut marut dan tak jelas pangkal penyelesaiannya bukanlah penghargaan yang patut diberikan kepada para pejuang kemerdekaan yang dengan darah dan keringatnya telah membebaskan bangsa ini dari belenggu penjajahan.

Apakah kita akan membiarkan semakin merajalela realitas perilaku korupsi, pembantaian terhadap buruh, petani dan rakyat kecil, serta penumpukan sumber daya alam oleh sekelompok elite? Jawabannya tentu tidak! [dem]

Populer

Mantan Jubir KPK Tessa Mahardhika Lolos Tiga Besar Calon Direktur Penyelidikan KPK

Rabu, 24 Desember 2025 | 07:26

Mantan Wamenaker Noel Ebenezer Rayakan Natal Bersama Istri di Rutan KPK

Kamis, 25 Desember 2025 | 15:01

Sarjan Diduga Terima Proyek Ratusan Miliar dari Bupati Bekasi Sebelum Ade Kuswara

Jumat, 26 Desember 2025 | 14:06

Kejagung Copot Kajari Kabupaten Tangerang Afrillyanna Purba, Diganti Fajar Gurindro

Kamis, 25 Desember 2025 | 21:48

Camat Madiun Minta Maaf Usai Bubarkan Bedah Buku ‘Reset Indonesia’

Selasa, 23 Desember 2025 | 04:16

8 Jenderal TNI AD Pensiun Jelang Pergantian Tahun 2026, Ini Daftarnya

Rabu, 24 Desember 2025 | 21:17

Adik Kakak di Bekasi Ketiban Rezeki OTT KPK

Senin, 22 Desember 2025 | 17:57

UPDATE

Investigasi Kecelakaan Jeju Air Mandek, Keluarga Korban Geram ? ?

Sabtu, 27 Desember 2025 | 17:52

Legislator Nasdem Dukung Pengembalian Dana Korupsi untuk Kesejahteraan Rakyat

Sabtu, 27 Desember 2025 | 17:43

Ledakan Masjid di Suriah Tuai Kecaman PBB

Sabtu, 27 Desember 2025 | 16:32

Presiden Partai Buruh: Tidak Mungkin Biaya Hidup Jakarta Lebih Rendah dari Karawang

Sabtu, 27 Desember 2025 | 16:13

Dunia Usaha Diharapkan Terapkan Upah Sesuai Produktivitas

Sabtu, 27 Desember 2025 | 15:26

Rehabilitasi Hutan: Strategi Mitigasi Bencana di Sumatera dan Wilayah Lain

Sabtu, 27 Desember 2025 | 15:07

Pergub dan Perda APBD DKI 2026 Disahkan, Ini Alokasinya

Sabtu, 27 Desember 2025 | 14:52

Gebrakan Sony-Honda: Ciptakan Mobil untuk Main PlayStation

Sabtu, 27 Desember 2025 | 14:24

Kebijakan Purbaya Tak Jauh Beda dengan Sri Mulyani, Reshuffle Menkeu Hanya Ganti Figur

Sabtu, 27 Desember 2025 | 14:07

PAN Dorong Perlindungan dan Kesejahteraan Tenaga Administratif Sekolah

Sabtu, 27 Desember 2025 | 13:41

Selengkapnya