Berita

Politik

Gelar untuk Boediono Pengkhianatan Sejarah dan Supremasi Hukum

RABU, 13 FEBRUARI 2013 | 00:42 WIB | LAPORAN: ADE MULYANA

RMOL. Gelar kehormatan yang diperoleh pejabat Indonesia sudah menjadi hal yang lumrah, biasa dan tidak lagi menjadi sesuatu yang prestige (bergengsi). Namun lebih kepada sebuah design upaya pencitraan dan warning kepada publik bahwa figur penerima gelar seolah-olah memiliki network, jejaring kuat dan punya dukungan sosial politik di pentas global.

"Hal ini pula yang nampaknya terjadi di balik pemberian gelar doktor kehormatan di bidang hukum kepada Wakil Presiden Boediono dari Monash University Australia," ujar Ketua Dewan Pimpinan Pusat Komite Nasional Pemuda Indonesia, Tantan Taufiq Lubis, kepada Rakyat Merdeka Online, Selasa (12/2) malam.

"Bagi kami anak muda yang senantiasa mengikuti proses berbangsa dan bernegara dengan khidmat secara berkala, penganugerahan gelar kehormatan kepada Wapres Boediono merupakan pengkhianatan terhadap sejarah, supremasi hukum, ahistoris dan sangat tidak intelektual," tegas Tantan.


Jelas-jelas, lanjut dia, Boediono yang terkesan santun ditempa berbagai macam tuduhan terlibat sejumlah kejahatan besar di Tanah Air. Badan Pemeriksa Keuangan, lembaga audit keuangan resmi negara, menyatakan Boediono bersalah dalam kasus bailout Bank Century. Sementara dalam putusan Kasasi Mahkamah Agung (MA) No. 979 K/PID/2004 terkait vonis Direktur Bank Indonesia (BI), Paul Soetopo, Boediono disebut terlibat dalam skandal Bantuan Likuiditas Bank Indonesia (BLBI).

"Pemberian gelar ini mewajarkan dan jadi alasan masuk akal atas dugaan selama ini bahwa pemberian gelar kehormatan terhadap pejabat negara kita sebagai gaya dari penaklukan atau pola imperialisme baru bagi negara negara yang telah diakuisisi sumber daya alam, mental dan psikologisnya," imbuh Tantan.

Tantan mempertanyakan alasan yang membuat Monash University Australia memberikan gelar kehormatan dalam bidang hukum kepada Boediono.

"Kami sangat yakin pemberi gelar mengetahui dengan seksama Boediono adalah sosok yang tengah bermasalah secara hukum. Untuk itu kami entitas aktivis muda Indonesia menolak cara-cara pemberian gelar yang tidak berlandaskan pada penghargaan terhadap prestasi, kinerja dan pengabdian. Pemberian gelar yang hanya dilandaskan pada kepentingan politik dan bisnis harus kita tolak dengan keras," pungkas dia.

Kabar Boediono menerima gelar doktor kehormatan di bidang hukum dari Monash University dibenarkan Jurubicara Wakil Presiden, Yopie Hidayat. Kepada Rakyat Merdeka Online dia mengatakan, pemberian gelar akan dilakukan di Istana Wapres, Medan Merdeka Selatan, Jakarta, hari ini (Rabu, 13/2), pukul 15.00.

Sayangnya Yopie belum mau menjelaskan pertimbangan pemberian gelar tersebut sebelum pihak Monash University menyematannya secara resmi. "Besok akan ada pers release setelah upacara. Tidak enak dengan orang Monash karena sudah janjikan baru akan dikeluarkan setelah upacara," kata Yopie, Selasa (12/2) malam. [dem]


Populer

Mantan Jubir KPK Tessa Mahardhika Lolos Tiga Besar Calon Direktur Penyelidikan KPK

Rabu, 24 Desember 2025 | 07:26

Mantan Wamenaker Noel Ebenezer Rayakan Natal Bersama Istri di Rutan KPK

Kamis, 25 Desember 2025 | 15:01

Sarjan Diduga Terima Proyek Ratusan Miliar dari Bupati Bekasi Sebelum Ade Kuswara

Jumat, 26 Desember 2025 | 14:06

Kejagung Copot Kajari Kabupaten Tangerang Afrillyanna Purba, Diganti Fajar Gurindro

Kamis, 25 Desember 2025 | 21:48

Camat Madiun Minta Maaf Usai Bubarkan Bedah Buku ‘Reset Indonesia’

Selasa, 23 Desember 2025 | 04:16

8 Jenderal TNI AD Pensiun Jelang Pergantian Tahun 2026, Ini Daftarnya

Rabu, 24 Desember 2025 | 21:17

Adik Kakak di Bekasi Ketiban Rezeki OTT KPK

Senin, 22 Desember 2025 | 17:57

UPDATE

Investigasi Kecelakaan Jeju Air Mandek, Keluarga Korban Geram ? ?

Sabtu, 27 Desember 2025 | 17:52

Legislator Nasdem Dukung Pengembalian Dana Korupsi untuk Kesejahteraan Rakyat

Sabtu, 27 Desember 2025 | 17:43

Ledakan Masjid di Suriah Tuai Kecaman PBB

Sabtu, 27 Desember 2025 | 16:32

Presiden Partai Buruh: Tidak Mungkin Biaya Hidup Jakarta Lebih Rendah dari Karawang

Sabtu, 27 Desember 2025 | 16:13

Dunia Usaha Diharapkan Terapkan Upah Sesuai Produktivitas

Sabtu, 27 Desember 2025 | 15:26

Rehabilitasi Hutan: Strategi Mitigasi Bencana di Sumatera dan Wilayah Lain

Sabtu, 27 Desember 2025 | 15:07

Pergub dan Perda APBD DKI 2026 Disahkan, Ini Alokasinya

Sabtu, 27 Desember 2025 | 14:52

Gebrakan Sony-Honda: Ciptakan Mobil untuk Main PlayStation

Sabtu, 27 Desember 2025 | 14:24

Kebijakan Purbaya Tak Jauh Beda dengan Sri Mulyani, Reshuffle Menkeu Hanya Ganti Figur

Sabtu, 27 Desember 2025 | 14:07

PAN Dorong Perlindungan dan Kesejahteraan Tenaga Administratif Sekolah

Sabtu, 27 Desember 2025 | 13:41

Selengkapnya