RMOL. Ketua Majelis Tinggi Partai Demokrat Susilo Bambang Yudhoyono tidak melengserkan Anas Urbaningrum. Anas masih tetap menjabat ketua umum dan wakil ketua Majelis Tinggi Partai Demokrat. Hanya saja, seluruh kewenangannya sebagai ketua umum telah dicabut oleh SBY.
"Pidato SBY serupa mantera yang merubah Anas menjadi "zombie" di partai, hidup tapi tidak bisa berbuat apa-apa. Anas ketua umum tapi tidak punya kewenangan apa-apa," ujar Sekjen Perhimpunan Nasional Aktivis 98 (Pena 98), Adian Napitupulu, Sabtu (9/2)
Apakah Anas akan melawan sekeras perlawanan yang dilakukan Megawati kepada Soeharto yang melalui Suryadi mengacak-acak Partai Demokrasi Indonesia? Menurut Adian sepertinya tidak. Anas akan diam dan pasrah sambil menunggu waktu yang tepat membalas penistaan yang dialaminya.
"Padahal kalau punya keberanian, dia bisa menggertak SBY dengan bernyanyi soal manipulasi suara pemilu 2004. Sebagai petinggi KPU saat itu, Anas tentu banyak tahu kejanggalan kemenangan "ajaib" SBY dan Demokrat yang baru berdiri seumur jagung," kata Adian.
Melawan SBY atau tidak, Anas yang menentukan. Tapi keputusan dan sikapnya sudah pasti dipengaruhi oleh dukung para loyalisnya yang ada di struktur DPC, DPD dan DPP.
"Ujian loyalitas DPD pro Anas akan terlihat Minggu besok. SBY rencananya akan mengumpulkan 33 DPD di Cikeas yang konon sengaja digelar untuk memastikan tidak ada pembangkangan atas pengambilalihan DPP," demikian Adian.
[dem]