Berita

Pemerintah Tetap Larang Ekspor Mentah Tambang

SABTU, 09 FEBRUARI 2013 | 22:14 WIB | LAPORAN: ADE MULYANA

RMOL. Pemerintah Indonesia tetap akan melarang ekspor mentah bahan tambang untuk meningkatkan nilai tambah dalam negeri pada 2014.

"Tidak ada ceritanya lagi kita menjadi bangsa yang mengekspor barang mentah tambah lagi," kata Menteri Koordinator Perekonomian Hatta Rajasa di acara ITB Entrepreneurship Challenge 2013 di Sasana Budaya Ganesha (Sabuga), Bandung, Sabtu (9/2).

Ketua Umum Partai Amanat Nasional itu mengatakan, jika terus dibiarkan ekspor barang tambang mentah, Indonesia akan termasuk bangsa yang merugi. Sebaliknya, jika tidak dihentikan maka seluruh sumber daya alam yang kita miliki seperti nikel, bouksit, alumunium yang saat ini urutannya 1 sampai 5 dunia hanya akan habis begitu saja karena hanya digarap oleh non skill, di cangkul, lalu dibawa ke kapal untuk diproses di luar negeri.


"Mereka memprosesnya menjadi barang jadi dan itu melibatkan para sarjananya. Negara pemasok bahan mentah tidak dapet apa. Malah bisa jadi hanya jadi beban bagi generasi penerusnya," katanya.

Ia menambahkan, Indonesia diprediksi menjadi kekuatan ekonomi baru di dunia pada 2025. Apalagi, saat ini negara-negara maju sedang mengalami ketuan sehingga pusat pertumbuhan bergeser ke Asia. Saat ini, pertumbuhan ekonomi Indonesia mengalami pertumbuhan ekonomi terbesar ke 2 setelah China. Untuk menjadi negara terbesar, perlu peningkatan daya saing sains dan teknologi serta penambahan wirausaha-wirausaha baru.

"Pertumbuhan wirausaha sangat mendorong pertumbuhan ekonomi. Karena jangan takut untuk mencoba," jelasnya.

Hatta menambahkan, dibutuhkan 2-4 persen wirausahawan muda sehingga Indonesia masuk kategori negara maju. Saat ini porsi wirausaha di Indonesia baru mencapai angka 1,4 persen.

"Kewirausahaan menjadi kata kunci bangsa ini menjadi negara yang maju, bangsa yang bersaing dan bukan bangsa yang kalah," tegasnya.[dem]

Populer

Mantan Jubir KPK Tessa Mahardhika Lolos Tiga Besar Calon Direktur Penyelidikan KPK

Rabu, 24 Desember 2025 | 07:26

Mantan Wamenaker Noel Ebenezer Rayakan Natal Bersama Istri di Rutan KPK

Kamis, 25 Desember 2025 | 15:01

Camat Madiun Minta Maaf Usai Bubarkan Bedah Buku ‘Reset Indonesia’

Selasa, 23 Desember 2025 | 04:16

Sarjan Diduga Terima Proyek Ratusan Miliar dari Bupati Bekasi Sebelum Ade Kuswara

Jumat, 26 Desember 2025 | 14:06

Adik Kakak di Bekasi Ketiban Rezeki OTT KPK

Senin, 22 Desember 2025 | 17:57

8 Jenderal TNI AD Pensiun Jelang Pergantian Tahun 2026, Ini Daftarnya

Rabu, 24 Desember 2025 | 21:17

Ketika Kebenaran Nasib Buruh Migran Dianggap Ancaman

Sabtu, 20 Desember 2025 | 12:33

UPDATE

Investigasi Kecelakaan Jeju Air Mandek, Keluarga Korban Geram ? ?

Sabtu, 27 Desember 2025 | 17:52

Legislator Nasdem Dukung Pengembalian Dana Korupsi untuk Kesejahteraan Rakyat

Sabtu, 27 Desember 2025 | 17:43

Ledakan Masjid di Suriah Tuai Kecaman PBB

Sabtu, 27 Desember 2025 | 16:32

Presiden Partai Buruh: Tidak Mungkin Biaya Hidup Jakarta Lebih Rendah dari Karawang

Sabtu, 27 Desember 2025 | 16:13

Dunia Usaha Diharapkan Terapkan Upah Sesuai Produktivitas

Sabtu, 27 Desember 2025 | 15:26

Rehabilitasi Hutan: Strategi Mitigasi Bencana di Sumatera dan Wilayah Lain

Sabtu, 27 Desember 2025 | 15:07

Pergub dan Perda APBD DKI 2026 Disahkan, Ini Alokasinya

Sabtu, 27 Desember 2025 | 14:52

Gebrakan Sony-Honda: Ciptakan Mobil untuk Main PlayStation

Sabtu, 27 Desember 2025 | 14:24

Kebijakan Purbaya Tak Jauh Beda dengan Sri Mulyani, Reshuffle Menkeu Hanya Ganti Figur

Sabtu, 27 Desember 2025 | 14:07

PAN Dorong Perlindungan dan Kesejahteraan Tenaga Administratif Sekolah

Sabtu, 27 Desember 2025 | 13:41

Selengkapnya