Berita

ibas yudhoyono/ist

Bila Ibas Hengkang, Anas Pun Terjengkang

MINGGU, 03 FEBRUARI 2013 | 22:18 WIB | LAPORAN: ADE MULYANA

Kehadiran putra bungsu SBY, Edhie Baskoro Yudhoyono alias Ibas ke kediaman Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Jero Wacik di Bintaro, Tangerang beberapa saat lalu (Minggu, 3/2) melahirkan spekulasi mengenai perpecahan di pucuk pimpinan harian DPP Partai Demokrat.

Kehadiran suami Siti Rubi Aliya Rajasa itu di rumah Jero Wacik sangat mengagetkan banyak kalangan. Ibas yang adalah Sekjen DPP Partai Demokrat tak menjelaskan kepada wartawan apa agenda utamanya.

Yang jelas, sebelum Ibas hadir, Jero Wacik menggelar jumpa pers mengenai kondisi terakhir Partai Demokrat. Wacik meminta agar SBY sebagai pendiri dan ketua Dewan Pembina turun tangan. Ia juga meminta agar Ketua Umum DPP Anas Urbaningrum mau mengundurkan diri.


Informasi yang berkembang di lapangan menyebutkan bahwa beberapa waktu belakangan ini kelompok senior dan pendiri Partai Demokrat berhasil meyakinkan Ibas untuk mau melepaskan diri dari Anas Urbaningrum. Menurut kelompok senior itu, selama ini Anas menggunakan Ibas sebagai perisai untuk menghadapi serangan dari dalam bahkan dari Cikeas sekalipun.

Dalam Kongres tahun 2012 lalu Ibas adalah pendukung Andi Mallarangeng. Ia dan sejumlah menteri dari Partai Demokrat menjadi motor utama yang menggerakkan tim Andi Mallarangeng. Setelah Andi kalah, Anas merekrut Ibas sebagai Sekjen. Di satu sisi ini adalah langkah akomodasi. Tetapi di sisi lain ini adalah upaya Anas untuk menyandera Ibas.

Setelah Andi Mallarangeng semakin tersudut dalam kasus pembangunan wisma atlit di Palembang dan pusat olahraga nasional di Hambalang, Ibas merasa kesepian. Ia tak bisa lagi mengandalkan Andi.

Tidak ada pilihan bagi Ibas selain semakin memperkuat aliansinya dengan Anas.

Ibas jelas tak mau bernasib sial seperti Andi Mallarangeng yang kini sudah dijadikan tersangka dalam kasus suap pembangunan pusat olahraga nasional di Hambalang.

Belakangan kelompok senior dan pendiri bekerja keras untuk menarik Ibas ke dalam barisan mereka. Teori mereka sangat sederhana, jika Ibas hengkang meninggalkan Anas, maka Anas dengan mudah terjengkang dari kursi ketua umum. Selanjutnya, citra Partai Demokrat yang kian terpuruk bisa diselamatkan.

Tetapi apa sebenarnya alasan kehadiran Ibas? Kita tunggu beberapa saat lagi. [dem]

Populer

Mantan Jubir KPK Tessa Mahardhika Lolos Tiga Besar Calon Direktur Penyelidikan KPK

Rabu, 24 Desember 2025 | 07:26

Mantan Wamenaker Noel Ebenezer Rayakan Natal Bersama Istri di Rutan KPK

Kamis, 25 Desember 2025 | 15:01

Camat Madiun Minta Maaf Usai Bubarkan Bedah Buku ‘Reset Indonesia’

Selasa, 23 Desember 2025 | 04:16

Sarjan Diduga Terima Proyek Ratusan Miliar dari Bupati Bekasi Sebelum Ade Kuswara

Jumat, 26 Desember 2025 | 14:06

Adik Kakak di Bekasi Ketiban Rezeki OTT KPK

Senin, 22 Desember 2025 | 17:57

8 Jenderal TNI AD Pensiun Jelang Pergantian Tahun 2026, Ini Daftarnya

Rabu, 24 Desember 2025 | 21:17

Ketika Kebenaran Nasib Buruh Migran Dianggap Ancaman

Sabtu, 20 Desember 2025 | 12:33

UPDATE

Program Belanja Dikebut, Pemerintah Kejar Transaksi Rp110 Triliun

Sabtu, 27 Desember 2025 | 08:07

OJK Ingatkan Risiko Tinggi di Asuransi Kredit

Sabtu, 27 Desember 2025 | 07:48

Australia Dukung Serangan Udara AS terhadap ISIS di Nigeria

Sabtu, 27 Desember 2025 | 07:32

Libur Natal Pangkas Hari Perdagangan, Nilai Transaksi BEI Turun Tajam

Sabtu, 27 Desember 2025 | 07:17

Israel Pecat Tentara Cadangan yang Tabrak Warga Palestina saat Shalat

Sabtu, 27 Desember 2025 | 07:03

Barzakh itu Indah

Sabtu, 27 Desember 2025 | 06:38

Wagub Babel Hellyana seperti Sendirian

Sabtu, 27 Desember 2025 | 06:21

Banjir Cirebon Cermin Politik Infrastruktur Nasional Rapuh

Sabtu, 27 Desember 2025 | 06:13

Jokowi sedang Balas Dendam terhadap Roy Suryo Cs

Sabtu, 27 Desember 2025 | 06:06

Komdigi Ajak Warga Perkuat Literasi Data Pribadi

Sabtu, 27 Desember 2025 | 05:47

Selengkapnya