Berita

Software Indonesia Benar-benar Dikendalikan Asing

JUMAT, 01 FEBRUARI 2013 | 16:08 WIB | LAPORAN: ADE MULYANA

Cengkraman asing (kapitalis global) hampir sempurna di Indonesia. Ada tiga pintu masuk cengkraman asing di Indonesia. Pertama lewat kebijakan ekonomi, kedua kebijakan politik dan ketiga kebijakan sosial, agama, budaya dan pendidikan.

Begitu disampaikan Direktur Eksekutif Institut Ekonomi Politik Soekarno Hatta, M. Hatta Taliwang, Jumat (1/1).

"Lewat kebijakan ekonomi, asing masuk melalui Letter of Intent (LOI), Bank Dunia, IMF, ADB dan badan dunia lainnya. Agen utamanya Mafia berkeley dan para penganut neolib. Outputnya, mayoritas rakyat terlempar jadi miskin. Sumber daya alam Indonesia dikuras habis untuk memperkaya negara tertentu dan memakmurkan sebagian antek dan aktornya dalam dunia bisnis di tanah air," kata Hatta.


Di sektor politik, asing masuk lewat berbagai kebijakan politik, antara lain Amandemen UUD 45, pembuatan UU dibiayai asing, dan agen-agen asing berkeliaran di hampir semua instansi. KPU bekerjasama dengan asing dalam melakukan "screening atau filtering" terhadap partai, tokoh dan lain-lain yang boleh lolos untuk kontestasi Pemilu dan Pilpres. Output yang kita dapat, DPR/DPRD mayoritas yang tidak jelas ideologinya, tidak punya visi kenegarawanan, transaksional dan bermental karyawan politik.

"Secara politik kita pun terjajah. Karena lewat aktor-aktor politik yang tidak bermutu Indonesia dikendalikan penguasa global," tegas Hatta.

Terakhir, asing menyusup melalui kebijakan sosial, agama, budaya, dan pendidikan yang makin liberal. Ditopang siaran televisi, alat telekomunikasi yang makin canggih. Outputnya memang ada yang positif tapi banyak juga yang negatif. Manusia pintar makin banyak tapi nuraninya kering, hedonis, korup, exibishionist, serakah, mudah diadu domba, fanatik sempit, sukuisme, dan egois. "Secara sosial budaya dan lain-lain kita tidak berkepribadian."

"Software Indonesia dikendalikan asing," tegas Hatta.

Menurut dia, bila kondisi ini terus kita biarkan, maka hampir pasti Republik ini tinggal nama dan terbenam dalam lumpur sejarah yang hina. Sebagai bangsa dan negara, kita sudah tersesat.

"Kembalilah ke jatidiri yang telah dirumuskan dengan baik oleh pendiri bangsa, yang rohnya ada dalam Pancaila dan UUD45 (asli). Hanya bangsa yang tahu dan sadar dengan jatidirinya dan membangun bangsa dengan keyakinannya sendiri yang bisa menjadikan bangsa besar dan kuat," demikian Hatta. [dem]

Populer

Mantan Jubir KPK Tessa Mahardhika Lolos Tiga Besar Calon Direktur Penyelidikan KPK

Rabu, 24 Desember 2025 | 07:26

Mantan Wamenaker Noel Ebenezer Rayakan Natal Bersama Istri di Rutan KPK

Kamis, 25 Desember 2025 | 15:01

Camat Madiun Minta Maaf Usai Bubarkan Bedah Buku ‘Reset Indonesia’

Selasa, 23 Desember 2025 | 04:16

Sarjan Diduga Terima Proyek Ratusan Miliar dari Bupati Bekasi Sebelum Ade Kuswara

Jumat, 26 Desember 2025 | 14:06

Adik Kakak di Bekasi Ketiban Rezeki OTT KPK

Senin, 22 Desember 2025 | 17:57

8 Jenderal TNI AD Pensiun Jelang Pergantian Tahun 2026, Ini Daftarnya

Rabu, 24 Desember 2025 | 21:17

Ketika Kebenaran Nasib Buruh Migran Dianggap Ancaman

Sabtu, 20 Desember 2025 | 12:33

UPDATE

Program Belanja Dikebut, Pemerintah Kejar Transaksi Rp110 Triliun

Sabtu, 27 Desember 2025 | 08:07

OJK Ingatkan Risiko Tinggi di Asuransi Kredit

Sabtu, 27 Desember 2025 | 07:48

Australia Dukung Serangan Udara AS terhadap ISIS di Nigeria

Sabtu, 27 Desember 2025 | 07:32

Libur Natal Pangkas Hari Perdagangan, Nilai Transaksi BEI Turun Tajam

Sabtu, 27 Desember 2025 | 07:17

Israel Pecat Tentara Cadangan yang Tabrak Warga Palestina saat Shalat

Sabtu, 27 Desember 2025 | 07:03

Barzakh itu Indah

Sabtu, 27 Desember 2025 | 06:38

Wagub Babel Hellyana seperti Sendirian

Sabtu, 27 Desember 2025 | 06:21

Banjir Cirebon Cermin Politik Infrastruktur Nasional Rapuh

Sabtu, 27 Desember 2025 | 06:13

Jokowi sedang Balas Dendam terhadap Roy Suryo Cs

Sabtu, 27 Desember 2025 | 06:06

Komdigi Ajak Warga Perkuat Literasi Data Pribadi

Sabtu, 27 Desember 2025 | 05:47

Selengkapnya