Berita

Julian Aldrin Pasha

Wawancara

Julian Aldrin Pasha: Semua Dokumen Negara Berhasil Diselamatkan

SENIN, 21 JANUARI 2013 | 08:52 WIB

Pihak Istana, termasuk Presiden SBY, memang kaget datangnya banjir, Kamis (17/1) lalu. Tapi sudah diantisipasi untuk menyelamatkan dokumen.

“Dokumen penting langsung kita selamatkan, karena kalau ti­dak tentu bisa terendam,” kata Ju­ru Bi­cara Presiden, Julian Aldrin Pasha, kepada Rakyat Merdeka, kemarin.

Julian menyebutkan kini do­ku­men penting Negara sudah aman di lantai dua dan tempat-tempat tertinggi.

Berikut kutipan selengkapnya;

Dokumen apa saja yang dise­la­matkan itu?

Pokoknya, hal-hal yang sifat­nya penting, seperti surat-surat pen­­ting. Itu yang didahulukan un­tuk diselamatkan.

Artinya kami sudah melakukan antisipasi sejak dini agar doku­men-dokumen penting Negara itu tidak rusah karena terendam.

Apa semua ruang Istana te­ren­dam?

Tidak semuanya. Walau begitu, Pre­siden langsung menginstruk­sikan beberapa pengurus rumah tang­ga Istana Negara  untuk me­nyelamatkan dokumen. Sebab, ada bagian Istana yang terendam cukup dalam.

Di bagian mana itu?

Di Wisma Negara, berada di te­ngah-tengah antara Istana Negara dengan Istana Merdeka.

Di Wisma Negara memang ada ce­kungan yang cukup dalam ka­rena itulah air mudah tergenang karena lantainya juga memang rendah.

Berapa dalam?

Setahu saya dalamnya itu sam­pai kedalaman 30 centimeter. Ta­pi sekarang ini sudah surut. Do­ku­men yang ada di sana juga su­dah diamankan semua. Ditaruh di lantai 2 dan tempat-tempat yang lebih tinggi.

Apa tanggapan Presiden melihat Istana Negara teren­dam banjir?

Tentunya Presiden kaget dan langsung terjun untuk melihat kon­disi yang tidak dapat diba­yang­kan itu. Apalagi Presiden akan menerima tamu negara, Pre­siden Argentina Cristina Eli­sabet Fernandez De Kirchner.

Untuk menghormatinya tentu perlu ada gelaran kehormatan se­cara militer atau prosesi-prosesi lainnya, seperti juga berlaku di ne­gara lainnya. Nah saat itu Pre­siden meminta disesuaikan de­ngan keadaan.

Apa itu mengganggu akti­vitas Presiden?

Tidak. Semua aktivitas kenega­raan hari Kamis itu tetap dija­lankan.

Presiden menilai masalah ban­jir ini bukan berarti aktivitas pre­siden terhenti. Nyatanya tidak ada ha­langan. Bahkan hari Jumat (18/1) pukul 15.00 WIB, Presi­den me­­nerima tamu negara,  Per­da­na Menteri Jepang Shinzo Abe.

Apa agenda Presiden ada yang dibatalkan?

Setahu saya tidak ada. Semua kegiatan yang sudah diagendakan dan dijadwalkan  tetap dilaksa­nakan meski ada perubahan dan penundaan.

O ya, apa kebijakan Presiden dalam penanggulangan banjir kali ini?

Presiden tentu berharap perlu di­carikan solusi yang kom­pre­hen­sif. Tidak bisa hanya melihat saja. Tidak perlu harus terlalu me­mikirkan keadaan Istana Negara.

Loh kenapa begitu?

Presiden sendiri tidak memper­masalahkan Istana Negara kena banjir atau tidak.

Bukankah Istana Negara banjir memalukan?

Bukan begitu. Presiden berha­rap yang diprioritaskan adalah ma­syarakat, itu pesan beliau. Itu ma­kanya Presiden langsung meng­hubungi dan meminta Gu­bernur DKI Jakarta, Kepala BNPB, Pang­lima TNI dan Ka­polri untuk mem­prioritaskan menyelamatkan ma­syarakat dari banjir.

Apa tidak ada perintah Pre­siden untuk menanggulangi banjir?

Ada. Presiden minta banjir di­ta­ngani secara betul-betul dan komprehensif. Saat menelepon Gubernur DKI Jakarta, Presiden justru mendukung pemerintahan DKI Jakarta sepenuhnya untuk melakukan langkah-langkah yang bisa mengantisipasi dan me­nyelamatkan masyarakat yang terkena banjir dan meng­hentikan banjir yang ber­ke­pan­jangan.

Apa langkah pihak-pihak terkait sudah cukup baik?

Sudah cukup. Saat ini sudah ada evakuasi korban memberikan penampungan dan melakukan persiapan darurat lainnya, itu su­dah bagus.

Bahkan fasilitas penting lain­nya yang dimintakan Presiden untuk dibuat, seperti pembangu­nan dapur umum, sampai penye­diaan perahu karet untuk eva­kuasi. [Harian Rakyat Merdeka]


Populer

Camat Madiun Minta Maaf Usai Bubarkan Bedah Buku ‘Reset Indonesia’

Selasa, 23 Desember 2025 | 04:16

Adik Kakak di Bekasi Ketiban Rezeki OTT KPK

Senin, 22 Desember 2025 | 17:57

Ketika Kebenaran Nasib Buruh Migran Dianggap Ancaman

Sabtu, 20 Desember 2025 | 12:33

Kajari Bekasi Eddy Sumarman yang Dikaitkan OTT KPK Tak Punya Rumah dan Kendaraan

Sabtu, 20 Desember 2025 | 14:07

OTT KPK juga Tangkap Haji Kunang Ayah Bupati Bekasi

Jumat, 19 Desember 2025 | 03:10

Uang yang Diamankan dari Rumah Pribadi SF Hariyanto Diduga Hasil Pemerasan

Rabu, 17 Desember 2025 | 08:37

Terlibat TPPU, Gus Yazid Ditangkap dan Ditahan Kejati Jawa Tengah

Rabu, 24 Desember 2025 | 14:13

UPDATE

Ekonom: Pertumbuhan Ekonomi Akhir Tahun 2025 Tidak Alamiah

Jumat, 26 Desember 2025 | 22:08

Lagu Natal Abadi, Mariah Carey Pecahkan Rekor Billboard

Jumat, 26 Desember 2025 | 21:46

Wakapolri Kirim 1.500 Personel Tambahan ke Lokasi Bencana Sumatera

Jumat, 26 Desember 2025 | 21:45

BNPB: 92,5 Persen Jalan Nasional Terdampak Bencana Sumatera Sudah Diperbaiki

Jumat, 26 Desember 2025 | 21:09

Penerapan KUHP Baru Menuntut Kesiapan Aparat Penegak Hukum

Jumat, 26 Desember 2025 | 20:37

Ancol dan TMII Diserbu Ribuan Pengunjung Selama Libur Nataru

Jumat, 26 Desember 2025 | 20:26

Kebijakan WFA Sukses Dongkrak Sektor Ritel

Jumat, 26 Desember 2025 | 19:56

Dua Warga Pendatang Yahukimo Dianiaya OTK saat Natal, Satu Tewas

Jumat, 26 Desember 2025 | 19:42

21 Wilayah Bencana Sumatera Berstatus Transisi Darurat

Jumat, 26 Desember 2025 | 19:32

Jangan Sampai Aceh jadi Daerah Operasi Militer Gegara Bendera GAM

Jumat, 26 Desember 2025 | 18:59

Selengkapnya