Berita

hatta rajasa/ist

Politik

Muhammadiyah Kecewa PAN Jadi Partai Terlalu Terbuka

SENIN, 14 JANUARI 2013 | 23:33 WIB | LAPORAN: ADE MULYANA

Sejak dideklarasikan, Partai Amanat Nasional (PAN) meneguhkan diri sebagai partai terbuka dan bukan partai Islam atau partai berbasis massa Islam. Pernyataan Ketua DPP PAN Bima Arya Sugiarto di sela-sela acara peringatan Natal 2012 di Jayapura, Senin (14/1), bahwa PAN berhaluan nasionalis, terbuka dan tidak identik dengan kelompok tertentu bukanlah hal baru.

"Itu cuma penegasan saja. Dari awal PAN memang menyatakan sebagai partai terbuka, termasuk menerima pengurus dari non Islam. Misalnya sekarang ada Bara Hasibuan," kata pengamat politik dari Universitas Parahiyangan, Prof. Dr. Asep Warlan Yusuf, kepada Rakyat Merdeka Online, Senin (14/1).

Penegasan Bima Arya, menurut Asep, tidaklah salah. Belajar dari pengalaman bahwa partai-partai Islam yang inklusif selalu mendapat dukungan kecil dari pemilih. Bahkan bisa "gulung tikar" seperti yang dialami Partai Bulan Bintang milik Yusril Ihza Mahendra.

"Bima Arya seolah-olah menegaskan PAN ingin ikut jejak partai Demokrat atau partai berhaluan nasionalis lainnya. Bersifat terbuka, berideologi nasionalis tapi tetap mengedepankan aspek religiusitas. Dan memang, belajar dari pengalaman menurut saya partai Islam sebagian besarnya akan mengarah ke sana," kata dia.

Selain itu, lanjut dia, dengan pernyataannya Bima Arya ingin menghilangkan citra PAN yang selama ini identik dengan Muhammadiyah. Memang dalam sejarahnya PAN punya hubungan kental dengan Muhammadiyah. Tapi, identifikasi ini memunculkan kesan bahwa PAN partai inklusif alias tertutup.

"Tapi tetap harus diingat, Muhammadiyah akan kecewa kalau PAN jadi partai yang terlalu terbuka. Misalnya sebagian besar atau setengah kepengurusannya diisi oleh non muslim. Apalagi kalau dibarengi dengan menghilangkan sama sekali program-program Islam dalam perjuangan kepartaian PAN," demikian Asep. [dem]


Populer

Camat Madiun Minta Maaf Usai Bubarkan Bedah Buku ‘Reset Indonesia’

Selasa, 23 Desember 2025 | 04:16

Adik Kakak di Bekasi Ketiban Rezeki OTT KPK

Senin, 22 Desember 2025 | 17:57

Ketika Kebenaran Nasib Buruh Migran Dianggap Ancaman

Sabtu, 20 Desember 2025 | 12:33

Kajari Bekasi Eddy Sumarman yang Dikaitkan OTT KPK Tak Punya Rumah dan Kendaraan

Sabtu, 20 Desember 2025 | 14:07

OTT KPK juga Tangkap Haji Kunang Ayah Bupati Bekasi

Jumat, 19 Desember 2025 | 03:10

Uang yang Diamankan dari Rumah Pribadi SF Hariyanto Diduga Hasil Pemerasan

Rabu, 17 Desember 2025 | 08:37

Terlibat TPPU, Gus Yazid Ditangkap dan Ditahan Kejati Jawa Tengah

Rabu, 24 Desember 2025 | 14:13

UPDATE

Ekonom: Pertumbuhan Ekonomi Akhir Tahun 2025 Tidak Alamiah

Jumat, 26 Desember 2025 | 22:08

Lagu Natal Abadi, Mariah Carey Pecahkan Rekor Billboard

Jumat, 26 Desember 2025 | 21:46

Wakapolri Kirim 1.500 Personel Tambahan ke Lokasi Bencana Sumatera

Jumat, 26 Desember 2025 | 21:45

BNPB: 92,5 Persen Jalan Nasional Terdampak Bencana Sumatera Sudah Diperbaiki

Jumat, 26 Desember 2025 | 21:09

Penerapan KUHP Baru Menuntut Kesiapan Aparat Penegak Hukum

Jumat, 26 Desember 2025 | 20:37

Ancol dan TMII Diserbu Ribuan Pengunjung Selama Libur Nataru

Jumat, 26 Desember 2025 | 20:26

Kebijakan WFA Sukses Dongkrak Sektor Ritel

Jumat, 26 Desember 2025 | 19:56

Dua Warga Pendatang Yahukimo Dianiaya OTK saat Natal, Satu Tewas

Jumat, 26 Desember 2025 | 19:42

21 Wilayah Bencana Sumatera Berstatus Transisi Darurat

Jumat, 26 Desember 2025 | 19:32

Jangan Sampai Aceh jadi Daerah Operasi Militer Gegara Bendera GAM

Jumat, 26 Desember 2025 | 18:59

Selengkapnya