Berita

basuki t. purnama/ist

Politik

Farhat Abbas Diserang Etnis Tertentu Usai Kritik Wagub Basuki

JUMAT, 11 JANUARI 2013 | 04:47 WIB | LAPORAN: ADE MULYANA

Farhat Abbas mengklarifikasi kicauannya di Twitteer yang dinilai bernada rasialis terhadap Wakil Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahja Purnama. Farhat mengaku diserang dan dihujat orang berwajah khas etnis tertentu setelah dirinya menaikkan kicauan itu.

"Saya sedih juga lihat mereka bersatu melawan saya. Musuh kita bukan saya Pak, tapi kedzaliman dan diskriminasi," kata Farhat dalam pesan Blackberry yang dikirimkannya kepada seseorang bernama Chandra Kirana, kemudian disebar secara luas, salah satunya kepada redaksi Rakyat Merdeka Online, Jumat dini hari (11/1).

Farhat yang kondang dikenal sebagai pengacara menjelaskan kicauannya di Twitter mengenai Ahok sebagai bahasa gaul yang tidak berniat untuk menghina ras tertentu.

"Ahok maki-maki anak buahnya juga tidak ada yang lapor polisi. Saya cuma protes Ahok yang menyudutkan kepolisian, yang seolah-olah polisi jual beli plat nomor mobil. Saya cuma menasehatinya, seorang pemimpin itu tidak perlu permasalahkan plat kecil atau nomor gede. Apapun platnya, Ahok tetap mulia," katanya.

Farhat yang bebeberapa hari lalu mendeklarasikan diri sebagai calon presiden RI mengaku sudah minta maaf kepada Ahok dan Ahok tidak mau memperpanjang masalahnya. Ahok mengaku tidak tersinggung, tidak marah dan mengatakan kepada Farhat tidak perlu minta maaf.

"Saya bilang di Twitter jika saya jadi presiden, saya berjanji akan mengangkat empat menteri dari etnis ini dan diberi kesempatan untuk masuk ABRI, polisi, hakim tanpa batas dengan syarat setia, bisa menyimpan rahasia negara dan sumpah tak korupsi dan KKN di Klenteng," tambah Farhat dalam pesan Blackberynya.

Istilah non pribumi, kata suami artis Nia Daniati ini, bukanlah unsur SARA. Sebaliknya, istilah itu istimewa atau mulia.

"Jangan terlalu sensi, ini bukan zaman Soeharto yang membatasi keturunan tertentu. Saya bangga dan pilih Ahok karena rumpunnya, bukan karena saya kenal Ahok," katanya.

"Saya punya gerakan aku bukan Jawa, bukan Sumatera, bukan Bali, bukan Papua, bukan Cina, bukan Arab. Aku Indonesia. Presiden Indonesia kedepan harus berani sumpah pocong untuk tidak korupsi dan KKN," kata Farhat coba yakinkan dirinya bukan orang berpikiran rasis. [dem]


Populer

Camat Madiun Minta Maaf Usai Bubarkan Bedah Buku ‘Reset Indonesia’

Selasa, 23 Desember 2025 | 04:16

Adik Kakak di Bekasi Ketiban Rezeki OTT KPK

Senin, 22 Desember 2025 | 17:57

Ketika Kebenaran Nasib Buruh Migran Dianggap Ancaman

Sabtu, 20 Desember 2025 | 12:33

Kajari Bekasi Eddy Sumarman yang Dikaitkan OTT KPK Tak Punya Rumah dan Kendaraan

Sabtu, 20 Desember 2025 | 14:07

OTT KPK juga Tangkap Haji Kunang Ayah Bupati Bekasi

Jumat, 19 Desember 2025 | 03:10

Uang yang Diamankan dari Rumah Pribadi SF Hariyanto Diduga Hasil Pemerasan

Rabu, 17 Desember 2025 | 08:37

Terlibat TPPU, Gus Yazid Ditangkap dan Ditahan Kejati Jawa Tengah

Rabu, 24 Desember 2025 | 14:13

UPDATE

Ekonom: Pertumbuhan Ekonomi Akhir Tahun 2025 Tidak Alamiah

Jumat, 26 Desember 2025 | 22:08

Lagu Natal Abadi, Mariah Carey Pecahkan Rekor Billboard

Jumat, 26 Desember 2025 | 21:46

Wakapolri Kirim 1.500 Personel Tambahan ke Lokasi Bencana Sumatera

Jumat, 26 Desember 2025 | 21:45

BNPB: 92,5 Persen Jalan Nasional Terdampak Bencana Sumatera Sudah Diperbaiki

Jumat, 26 Desember 2025 | 21:09

Penerapan KUHP Baru Menuntut Kesiapan Aparat Penegak Hukum

Jumat, 26 Desember 2025 | 20:37

Ancol dan TMII Diserbu Ribuan Pengunjung Selama Libur Nataru

Jumat, 26 Desember 2025 | 20:26

Kebijakan WFA Sukses Dongkrak Sektor Ritel

Jumat, 26 Desember 2025 | 19:56

Dua Warga Pendatang Yahukimo Dianiaya OTK saat Natal, Satu Tewas

Jumat, 26 Desember 2025 | 19:42

21 Wilayah Bencana Sumatera Berstatus Transisi Darurat

Jumat, 26 Desember 2025 | 19:32

Jangan Sampai Aceh jadi Daerah Operasi Militer Gegara Bendera GAM

Jumat, 26 Desember 2025 | 18:59

Selengkapnya