Agni Pratistha
Agni Pratistha
“Sigi itu jadi panutan, tapi kalau dibilang aku ngikutin dia, nggak juga. Sebenarnya dia lebih ke modelling, sedangkan aku leÂbih suka ke akting,†ujarnya.
“Aku sama Sigi berada di ladang yang sama (ngartis), tapi aku punya pilihan senÂdiri untuk merintis karier,†imbuh Agni.
Selain Cinta Tapi Beda, dara kelahiran Canberra, Australia ini, juga pernah berÂmain film Mengejar Matahari dan Jakarta Hati. Sebuah perjalanan karier yang seÂjatinya sudah dirintis Agni sejak lama.
Ya, dari kecil, remaja hingga sekarang, ia meÂmang selalu terobsesi tampil di depan kamera. Kebiasaan yang menolongnya tampil prima saat berakting.
“Dari kecil suka nonton TV. Merhatiin dialog sama akting dari drama-drama yang aku tonton. Kebawa kayaknya sampai seÂkarang. Kadang sulit sih, kalau dikasih waktunya sedikit untuk pendaÂlaman kaÂrakter. Tapi, itu jadi bagian tantangan yang harus aku atasi,†ceritanya.
Bicara dunia modelling, Agni mengaku sudah kenyang pengalaman. Bahkan diÂrinya pernah berfoto topless untuk MaÂjalah Elle edisi awal 2010. Meski kala itu dihujani kritik, Agni bersikap biasa saja. Ia tak mau ambil pusing selama yakin pekerjaannya dalam koridor seni.
“Udah risiko untuk hal yang satu itu. Kerja di bidang ini, pada akhirnya banyak orang yang mau dan kadang sok tahu soal aku. Lagi pula emang begitu kali ya, kalau orang punya kenikmatan sendiri ketika mereka ngomongin orang lain,†tutur mantan pacar Herjunot Ali ini.
Agni sudah wara-wiri di dunia model sejak remaja. Namun seiiring berjalannya waktu, ia memantapkan diri di jalur akÂting saja. Baginya seni peran jauh lebih meÂnarik dan menantang.
“Kayaknya udah cukup aku disini (moÂdelling). Kini aku lagi coba bidang deÂngan passion yang lain. Sebenarnya jadi model lebih mudah. Cukup bertubuh proporÂsioÂnal, tinggi dan narsis di depan kamera. Nah kalau akting itu menyeÂnangkan. Impian aku untuk mencoba peÂran yang aku mau, udah tercapai beberapa kali. Meranin berÂbagai karakter itu meÂnantang, dan aku suka,†paparnya.
Demi peran, Agni berani berkorban dan eksplorasi diri. Misalnya, membiarkan kulit putih mulusnya menjadi hitam atau menggemukkan badan karena tuntutan skenario.
“Menurut aku kulit item juga nggak apa-apa, asalkan sehat ya. Merasa lebih cantik. Harus naikin berat badan enam kilogram. Jadi kelihatan Jawa banget, jadi montok banget,†pungkasnya. [Harian Rakyat Merdeka]
Populer
Rabu, 24 Desember 2025 | 07:26
Kamis, 25 Desember 2025 | 15:01
Jumat, 26 Desember 2025 | 14:06
Kamis, 25 Desember 2025 | 21:48
Selasa, 23 Desember 2025 | 04:16
Rabu, 24 Desember 2025 | 21:17
Senin, 22 Desember 2025 | 17:57
UPDATE
Sabtu, 27 Desember 2025 | 17:52
Sabtu, 27 Desember 2025 | 17:43
Sabtu, 27 Desember 2025 | 16:32
Sabtu, 27 Desember 2025 | 16:13
Sabtu, 27 Desember 2025 | 15:26
Sabtu, 27 Desember 2025 | 15:07
Sabtu, 27 Desember 2025 | 14:52
Sabtu, 27 Desember 2025 | 14:24
Sabtu, 27 Desember 2025 | 14:07
Sabtu, 27 Desember 2025 | 13:41