Taufik Kiemas: Hari ini, Rhoma Irama Mau Bertemu Saya

Usai menemui sejumlah kiai di Jawa Timur, Rhoma Irama hari ini mau bertemu tokoh PDI Perjuangan Taufik Kiemas.

“Ya, Bung Rhoma Irama mau da­­­tang besok (hari ini) ke MPR untuk bertemu saya. Tentu saya merasa terhormat untuk mene­ri­manya,’’’ujar Ketua MPR Tau­fik Kie­mas kepada Rakyat Merdeka, di Jakarta, kemarin.

Taufik Kiemas mengaku perte­muan itu hanya silaturahmi, bu­kan bentuk dukungan kepada Rho­ma Irama yang mulai diga­dang-gadang partai lain menjadi Capres 2014.

“Menarik sekali Bung Rhoma Irama akan datang ke MPR. Tapi itu hanya silaturahmi,’’ katanya.

Berikut kutipan selengkapnya:

Masa sih hanya silaturahmi?

Ya. Ini hanya untuk sila­turahmi.

Jangan-jangan minta du­­kungan?

Tidak. Masa orang mau sila­tu­­rahmi begitu, kita curigai. Tentu ki­ta harus menerimanya dengan senang hati.

Apa penilaian Anda menge­nai capres dari  selebriti atau seniman?

Menarik juga tuh. Jarang-ja­rang kan capres dari kalangan se­niman. Perlu kita ingat bahwa Bung Karno juga punya jiwa se­niman.

Gus Dur juga seniman. Se­niman kan juga punya keinginan membangun bangsa ini. Ya tidak apa kan. Menjadi pemimpin itu juga kan harus memiliki seni kepemimpinan.

Bisa diandalkan ya?

Siapa bilang tidak bisa. Siapa­pun warga Negara Indonesia pu­nya hak dipilih dan memilih kan. Jadi sah-sah saja kok.

PKB sudah menggadang-gadang Rhoma Irama menjadi capres, apa komentar Anda?

Saya tidak mau komentari itu, maaf.

PKB sudah menggadang-gadang Rhoma Irama menjadi capres, apa komentar Anda?

Saya tidak mau komentari itu, maaf.

O ya, Waktu itu Anda berte­mu SBY, apa yang dibicara­kan?

Oh, waktu itu mengenai buku yang saya luncurkan yang ber­judul: Gelora Kebangsaan Tak Kun­jung Padam.

Tapi dalam kesempatan itu,  saya mengucapkan terima kasih atas tim dokter Kepresidenan yang membantu saya selama di­rawat di Singapura.

Apa tanggapan SBY?

Tanggapannya bagus.

Dalam peluncuran buku itu,  Puan Maharani mengatakan An­da dan Megawati Soekarno­putri jarang bicara politik, apa benar?

Biasa itu. Kita kan saling mengerti saja.  [Harian Rakyat Merdeka]