Berita

akbar tanjung/ist

HMI: Surat Akbar Tanjung Adalah Bentuk Tanggung Jawab Kader Golkar

SABTU, 05 JANUARI 2013 | 10:11 WIB | LAPORAN: RUSLAN TAMBAK

Surat yang dilayangkan Ketua Dewan Pertimbangan Partai Golkar, Akbar Tanjung, ke DPP Partai Golkar perihal evaluasi elektabilitas Ketum Golkar yang jadi capres tunggal, Aburizal Bakrie alias Ical alias ARB, sama sekali bukan hal yang salah.

Hal itu dilandasi oleh fakta sosial dan politik. Sampai saat ini, elektabilitas ARB sebagai Capres tunggal Partai Golkar belum mampu memberikan keyakinan bahwa Golkar dapat memenangkan Pemilu 2014.

"Ini merupakan sebuah kepiawaian komunikasi seorang Akbar Tanjung, sekaligus bentuk tanggung jawab seorang kader dan sebagai Ketua Dewan Pertimbangan Partai Golkar," ujar Ketua Bidang Hukum PB Himpunan Mahasiswa Islam (HMI), Luthan Daulay, dalam rilis yang diterima redaksi, Sabtu (5/12).


Sebelumnya, kata Luthan, Akbar pernah meminta DPP, DPD dan seluruh struktur Partai Golkar bekerja maksimal guna mempersiapkan majunya ARB sebagai Capres Golkar.

"Tapi, sampai sekarang kerja struktur partai beserta tim pemenangan juga belum  mampu meyakinkan rakyat Indonesia, dan ini ditandai menurunnya elektabilitas ARB dibandingkan dengan capres atau tokoh lainnya," ungkapnya.

Atas dasar itulah, ungkap Luthan, sangat mungkin Akbar mencoba untuk menggunakan metode komunikasi baru dengan model meminta DPP mengevaluasi keputusan politik Partai Golkar yang merekomendasikan ARB sebagai Calon Presiden, agar DPP Partai Golkar beserta jajaran struktur partai dapat bekerja lebih sistematis, terukur, dan terarah serta dapat berpikir lebih obyektif dengan mengedepankan kepentingan partai untuk menghadapi pemilu 2014.

Luthan sangat menyayangkan ketika surat Akbar itu ditanggapi secara negatif dan kontra produktif dari beberapa fungsionaris DPP Partai Golkar, yang berujung pada penyerangan balik. Serangan balik itu sangat berlebihan, membabi buta dan menanggalkan nilai nilai etika dan estetika sesama keluarga besar Partai Golkar.

"Menurut saya, harapan surat itu hanya berpijak untuk memenangkan Pemilu 2014 dan tentunya ke depan pandangan yang obyektif dan positif haruslah dikedepankan terlebih fungsionaris partai dalam menyikapi setiap fakta sosial dan politik Golkar," pungkasnya. [ald]

Populer

Masih Sibuk di Jogja, Pimpinan KPK Belum Tahu OTT di Lampung Tengah

Selasa, 09 Desember 2025 | 14:21

Pura Jadi Latar Film Porno, Hey Bali: Respons Aparat Dingin

Selasa, 09 Desember 2025 | 21:58

Mahfud MD soal Bencana Sumatera: Menyuruh Pejabat Mundur Tidak Relevan

Rabu, 10 Desember 2025 | 05:53

Uang yang Diamankan dari Rumah Pribadi SF Hariyanto Diduga Hasil Pemerasan

Rabu, 17 Desember 2025 | 08:37

OTT KPK juga Tangkap Haji Kunang Ayah Bupati Bekasi

Jumat, 19 Desember 2025 | 03:10

OTT Beruntun! Giliran Jaksa di Bekasi Ditangkap KPK

Kamis, 18 Desember 2025 | 20:29

Ini Susunan Lengkap Direksi dan Komisaris bank bjb

Selasa, 09 Desember 2025 | 17:12

UPDATE

Tiga Jaksa di Banten Diberhentikan Usai jadi Tersangka Dugaan Pemerasan

Sabtu, 20 Desember 2025 | 05:59

Bakamla Kukuhkan Pengawak HSC 32-05 Tingkatkan Keamanan Maritim

Sabtu, 20 Desember 2025 | 05:45

Ketum HAPPI: Tata Kelola Sempadan Harus Pantai Kuat dan Berkeadilan

Sabtu, 20 Desember 2025 | 05:05

11 Pejabat Baru Pemprov DKI Dituntut Bekerja Cepat

Sabtu, 20 Desember 2025 | 04:51

Koperasi dan Sistem Ekonomi Alternatif

Sabtu, 20 Desember 2025 | 04:24

KN Pulau Dana-323 Bawa 92,2 Ton Bantuan ke Sumatera

Sabtu, 20 Desember 2025 | 03:50

Mutu Pangan SPPG Wongkaditi Barat Jawab Keraguan Publik

Sabtu, 20 Desember 2025 | 03:25

Korban Bencana yang Ogah Tinggal di Huntara Bakal Dikasih Duit Segini

Sabtu, 20 Desember 2025 | 02:59

Relawan Pertamina Jemput Bola

Sabtu, 20 Desember 2025 | 02:42

Pramono dan Bang Doel Doakan Persija Kembali Juara

Sabtu, 20 Desember 2025 | 02:25

Selengkapnya