Berita

akbar tanjung/ist

Politik

Akbar Tanjung Heran Bila Dihukum Hanya karena Suratnya

JUMAT, 04 JANUARI 2013 | 19:08 WIB | LAPORAN: RUSLAN TAMBAK

Ketua Dewan Pertimbangan Partai Golkar, Akbar Tanjung, menegaskan, tidak ada yang salah dengan surat yang ia layangkan ke DPP Partai Golkar untuk mengevaluasi elektabilitas Ketum Golkar, Aburizal Bakrie, yang dijadikan capres tunggal.

"Itu murni agar Capres kita (Golkar) menang dan Golkar menang di 2014," ungkap Akbar Tanjung saat dialog kebangsaan bertema "Kepemimpinan Nasional; Menatap Masa Depan Indonesia di Tengah Krisis Multidimensi", di Aula Kampus B Universitas Hamka, Pasar Rebo, Jakarta, Jumat (4/1).

Dalam surat yang dikirimkannya, jelas Akbar, Golkar diingatkan untuk meningkatkan kinerja, program dan komitmennya bagi kepentingan rakyat.


"Kalau sudah berjuang untuk rakyat pasti capres dan Golkar akan menang," ungkapnya.

Ia pun merasa aneh campur tidak percaya setelah muncul berita bahwa dirinya mendapatkan sanksi dari DPP karena surat yang ia kirimkan itu.

"Saya Ketua Dewan Pertimbangan, masa kirim surat ada sanksinya. Saya masih ragu itu. Nanti saya tanyakan pada DPP. Itu mengingatkan Golkar agar meningkatkan kinerja," ujar mantan Ketua DPR ini.

Akbar pun mengaku sudah pernah melakukan komunikasi dengan Aburizal Bakrie alias Ical alias ARB, setelah surat yang dia layangkan akhir 2012 kemarin.

"Biasa-biasa saja komunikasinya," pungkas dia.

Sekjen DPP Golkar, Idrus Marham, sebelumnya menuding Akbar Tandjung hendak memecah belah partai dan mempreteli pencapresan Ical karena mengirim surat evaluasi untuk Dewan Pimpinan Pusat Golkar terkait pencapresan Aburizal Bakrie.

"Pernyataan Akbar Tandjung di samping tidak etis, sangat tidak sesuai dengan etika organisasi dan secara tidak langsung merusak konsolidasi partai. Juga melakukan provokasi dan merusak konsolidasi partai dan yang paling jelas mempreteli pencalonan Pak Ical," kata Idrus tempo hari di Jakarta. [ald]

Populer

Masih Sibuk di Jogja, Pimpinan KPK Belum Tahu OTT di Lampung Tengah

Selasa, 09 Desember 2025 | 14:21

Pura Jadi Latar Film Porno, Hey Bali: Respons Aparat Dingin

Selasa, 09 Desember 2025 | 21:58

Mahfud MD soal Bencana Sumatera: Menyuruh Pejabat Mundur Tidak Relevan

Rabu, 10 Desember 2025 | 05:53

Uang yang Diamankan dari Rumah Pribadi SF Hariyanto Diduga Hasil Pemerasan

Rabu, 17 Desember 2025 | 08:37

OTT KPK juga Tangkap Haji Kunang Ayah Bupati Bekasi

Jumat, 19 Desember 2025 | 03:10

OTT Beruntun! Giliran Jaksa di Bekasi Ditangkap KPK

Kamis, 18 Desember 2025 | 20:29

Ini Susunan Lengkap Direksi dan Komisaris bank bjb

Selasa, 09 Desember 2025 | 17:12

UPDATE

Tiga Jaksa di Banten Diberhentikan Usai jadi Tersangka Dugaan Pemerasan

Sabtu, 20 Desember 2025 | 05:59

Bakamla Kukuhkan Pengawak HSC 32-05 Tingkatkan Keamanan Maritim

Sabtu, 20 Desember 2025 | 05:45

Ketum HAPPI: Tata Kelola Sempadan Harus Pantai Kuat dan Berkeadilan

Sabtu, 20 Desember 2025 | 05:05

11 Pejabat Baru Pemprov DKI Dituntut Bekerja Cepat

Sabtu, 20 Desember 2025 | 04:51

Koperasi dan Sistem Ekonomi Alternatif

Sabtu, 20 Desember 2025 | 04:24

KN Pulau Dana-323 Bawa 92,2 Ton Bantuan ke Sumatera

Sabtu, 20 Desember 2025 | 03:50

Mutu Pangan SPPG Wongkaditi Barat Jawab Keraguan Publik

Sabtu, 20 Desember 2025 | 03:25

Korban Bencana yang Ogah Tinggal di Huntara Bakal Dikasih Duit Segini

Sabtu, 20 Desember 2025 | 02:59

Relawan Pertamina Jemput Bola

Sabtu, 20 Desember 2025 | 02:42

Pramono dan Bang Doel Doakan Persija Kembali Juara

Sabtu, 20 Desember 2025 | 02:25

Selengkapnya