Berita

kpu/ist

KPU Klaim Data Pemilih 2014 Lebih Akurat Dibanding Pemilu Sebelumnya

RABU, 02 JANUARI 2013 | 10:30 WIB | LAPORAN: RUSLAN TAMBAK

. Komisi Pemilihan Umum (KPU) optimis data pemilih pemilu pada 2014 mendatang lebih akurat dibanding pemilu-pemilu sebelumnya. KPU dengan merujuk pada UU, sudah mengantisipasi berbagai hal yang berpotensi mengganggu akurasi data pemilih seperti data fiktif, data ganda, pemilih di bawah umur, pemilih pindah alamat, pemilih yang meninggal dunia, TNI/Polri.

Untuk menghilangkan data pemilih ganda dan pemilih fiktif, pemerintah memberlakukan kartu tanda penduduk (KTP) elektronik. Berdasarkan data per 7 November 2012, Kementerian Dalam (Kemendagri) mengklaim sudah melakukan perekaman data terhadap 172.426.571 penduduk untuk pembuatan e-KTP.

 "KPU secara otomatis sudah mengantongi 172.426.571 orang yang berhak menggunakan hak pilihnya pada pemilu 2014. Petugas cukup memilah penduduk yang berstatus sebagai Tentara Nasional Indonesia (TNI) dan Polisi Republik Indonesia (Polri) yang memang tidak diberikan hak untuk memilih," kata Komisioner KPU, Ferry Kurnia Rizkiyansyah, dalam keterangan tertulis beberapa saat lalu (Rabu, 2/1).


Dengan demikian, lanjut Ferry, potensi data ganda dan data fiktif dapat diminimalisir sehingga pekerjaan KPU dalam pemutakhiran data pemilih lebih ringan. KPU cukup menyisir penduduk yang belum terakomodir dalam program e-KTP, penduduk yang sudah berusia 17 tahun dan TNI/Polri yang akan pensiun pada 9 April 2014, penduduk yang belum genap berusia 17 tahun tetapi sudah menikah.

Selain melalui program e-KTP, lanjut Ferry, KPU juga memiliki perangkat teknologi yakni sistem informasi data pemilih (sidalih). Alat ini dapat digunakan untuk analisa potensi data ganda, distribusi serta konsolidasi data pemilih. KPU juga akan melatih operator untuk menjalankan teknologi tersebut sehingga dapat digunakan dengan baik.  Sidalih akan diterapkan di seluruh tingkatan mulai dari KPU, KPU provinsi, KPU kabupaten/kota dan panitia pemilihan kecamatan (PPK).

"Untuk PPK yang tidak memiliki jaringan listrik, penyusunan daftar pemilih dilakukan secara manual dengan cara ditulis tangan atau diketik," demikian Ferry. [ysa]

Populer

Masih Sibuk di Jogja, Pimpinan KPK Belum Tahu OTT di Lampung Tengah

Selasa, 09 Desember 2025 | 14:21

Pura Jadi Latar Film Porno, Hey Bali: Respons Aparat Dingin

Selasa, 09 Desember 2025 | 21:58

Mahfud MD soal Bencana Sumatera: Menyuruh Pejabat Mundur Tidak Relevan

Rabu, 10 Desember 2025 | 05:53

Uang yang Diamankan dari Rumah Pribadi SF Hariyanto Diduga Hasil Pemerasan

Rabu, 17 Desember 2025 | 08:37

OTT KPK juga Tangkap Haji Kunang Ayah Bupati Bekasi

Jumat, 19 Desember 2025 | 03:10

OTT Beruntun! Giliran Jaksa di Bekasi Ditangkap KPK

Kamis, 18 Desember 2025 | 20:29

Ini Susunan Lengkap Direksi dan Komisaris bank bjb

Selasa, 09 Desember 2025 | 17:12

UPDATE

Tiga Jaksa di Banten Diberhentikan Usai jadi Tersangka Dugaan Pemerasan

Sabtu, 20 Desember 2025 | 05:59

Bakamla Kukuhkan Pengawak HSC 32-05 Tingkatkan Keamanan Maritim

Sabtu, 20 Desember 2025 | 05:45

Ketum HAPPI: Tata Kelola Sempadan Harus Pantai Kuat dan Berkeadilan

Sabtu, 20 Desember 2025 | 05:05

11 Pejabat Baru Pemprov DKI Dituntut Bekerja Cepat

Sabtu, 20 Desember 2025 | 04:51

Koperasi dan Sistem Ekonomi Alternatif

Sabtu, 20 Desember 2025 | 04:24

KN Pulau Dana-323 Bawa 92,2 Ton Bantuan ke Sumatera

Sabtu, 20 Desember 2025 | 03:50

Mutu Pangan SPPG Wongkaditi Barat Jawab Keraguan Publik

Sabtu, 20 Desember 2025 | 03:25

Korban Bencana yang Ogah Tinggal di Huntara Bakal Dikasih Duit Segini

Sabtu, 20 Desember 2025 | 02:59

Relawan Pertamina Jemput Bola

Sabtu, 20 Desember 2025 | 02:42

Pramono dan Bang Doel Doakan Persija Kembali Juara

Sabtu, 20 Desember 2025 | 02:25

Selengkapnya