Berita

ist

Politik

Penolakan Puan Jadi Menteri SBY Buah Ketidaksukaan Megawati

SENIN, 31 DESEMBER 2012 | 21:33 WIB | LAPORAN: ADE MULYANA

Penolakan Puan Maharani masuk kabinet lebih disebabkan karena beban PDIP, tepatnya beban ketua umum PDIP Megawati Soekarnoputri, yang tidak punya rasa suka kepada Presiden Susilo Bambang Yudhoyono.

Sebab sejak awal SBY telah menawarkan kursi kabinet pada PDIP, tapi sampai saat ini secara personal Megawati tak sudi "berjalan" bersama dengan SBY.

Begitu kata Dosen Ilmu Politik di Fisip UIN Jakarta, A. Bakir Ihsan, kepada Rakyat Merdeka Online, Senin (31/12).

Ketidaksukaan Megawati, kata Bakir, berkonsekuensi pada terpendamnya potensi-potensi kader PDIP yang sejatinya bisa diaktualisasikan lewat pemerintahan, salah satunya Puan yang dikabarkan diplot jadi Menteri Pemuda dan Olahraga menggantikan Andi Alfian Mallarangeng. Sementara di lain sisi, lanjut dia, sebagai oposisi PDIP tak jelas eksistensinya di mata masyarakat.

"Puan dan kader-kader PDIP lainnya menanggung beban politik personal (personifikasi) Megawati," imbuh dia.

Lain cerita kalau Puan menerima untuk masuk kabinet. Kata Bakir, dalam sisa waktu kepemimpinan presiden SBY yang kurang dua tahun memang tidak mudah bagi Puan untuk berhasil menjadi menteri, apalagi dia betul-betul baru dalam dunia pemerintahan. Selain perlu adaptasi, tentu juga perlu kerja ekstra. Tapi hal itu semua sejatinya bisa menjadi tantangan bagi Puan untuk membuktikan bahwa dirinya punya kualitas dalam mengelola pemerintahan (kementerian).

"Bila hal tersebut bisa ditunjukkan Puan, maka tidak mustahil dia bisa menjadi salah satu bintang untuk 2014," tutupnya. [dem]

Populer

Camat Madiun Minta Maaf Usai Bubarkan Bedah Buku ‘Reset Indonesia’

Selasa, 23 Desember 2025 | 04:16

Adik Kakak di Bekasi Ketiban Rezeki OTT KPK

Senin, 22 Desember 2025 | 17:57

Ketika Kebenaran Nasib Buruh Migran Dianggap Ancaman

Sabtu, 20 Desember 2025 | 12:33

OTT KPK juga Tangkap Haji Kunang Ayah Bupati Bekasi

Jumat, 19 Desember 2025 | 03:10

Uang yang Diamankan dari Rumah Pribadi SF Hariyanto Diduga Hasil Pemerasan

Rabu, 17 Desember 2025 | 08:37

Kajari Bekasi Eddy Sumarman yang Dikaitkan OTT KPK Tak Punya Rumah dan Kendaraan

Sabtu, 20 Desember 2025 | 14:07

Terlibat TPPU, Gus Yazid Ditangkap dan Ditahan Kejati Jawa Tengah

Rabu, 24 Desember 2025 | 14:13

UPDATE

Kepala Daerah Dipilih DPRD Bikin Lemah Legitimasi Kepemimpinan

Jumat, 26 Desember 2025 | 01:59

Jalan Terjal Distribusi BBM

Jumat, 26 Desember 2025 | 01:39

Usulan Tanam Sawit Skala Besar di Papua Abaikan Hak Masyarakat Adat

Jumat, 26 Desember 2025 | 01:16

Peraih Adhyaksa Award 2025 Didapuk jadi Kajari Tanah Datar

Jumat, 26 Desember 2025 | 00:55

Pengesahan RUU Pengelolaan Perubahan Iklim Sangat Mendesak

Jumat, 26 Desember 2025 | 00:36

Konser Jazz Natal Dibatalkan Gegara Pemasangan Nama Trump

Jumat, 26 Desember 2025 | 00:16

ALFI Sulselbar Protes Penerbitan KBLI 2025 yang Sulitkan Pengusaha JPT

Kamis, 25 Desember 2025 | 23:58

Pengendali Pertahanan Laut di Tarakan Kini Diemban Peraih Adhi Makayasa

Kamis, 25 Desember 2025 | 23:32

Teknologi Arsinum BRIN Bantu Kebutuhan Air Bersih Korban Bencana

Kamis, 25 Desember 2025 | 23:15

35 Kajari Dimutasi, 17 Kajari hanya Pindah Wilayah

Kamis, 25 Desember 2025 | 22:52

Selengkapnya