Berita

Saleh Daulay/ist

Intelektual Pro Pembaharuan Kurang Mendapat Tempat

RABU, 19 DESEMBER 2012 | 20:50 WIB | LAPORAN: ADE MULYANA

Pendidikan dinilai tidak otomatis bisa memperbaiki kualitas kehidupan berbangsa dan bernegara. Pasalnya, banyak fakta menunjukkan bahwa justru orang berpendidikan tidak bisa membawa perubahan. Alih-alih itu, orang berpendidikan malah cenderung lebih konservatif dan pro status quo.

"Satu contoh yang bisa disebut adalah maraknya kasus korupsi di Indonesia. Bukankah para pelaku korupsi adalah mereka yang berpendidikan dan menempati posisi-posisi strategis di pemerintahan? Selama ini kita tidak pernah mendengar adanya korupsi yang dilakukan rakyat kecil dan tidak berpendidikan", kata Ketua Umum PP Pemuda Muhammadiyah, Saleh Daulay, dalam International Symposium of Indonesian Students di Jawaharal Nehru University, New Delhi, India, Selasa (19/12).

Tidak dipungkiri, lanjut Saleh, ada sekelompok intelektual pro-pembaharuan di Indonesia. Masalahnya, para intelektual ini tidak begitu diperhatikan dan kurang mendapat tempat. Mereka tidak mendapat akses proporsional untuk menuangkan ide dan gagasannya.

"Karena itu jangan heran bila banyak mahasiswa Indonesia yang belajar di luar negeri tidak mau kembali ke Indonesia. Selain karena memperoleh pekerjaan dan gaji yang layak, mereka juga merasa lebih bermakna jika bekerja di luar negeri. Putra-putri terbaik dan ahli-ahli Indonesia akhirnya dipakai oleh negara lain dan tentu saja untuk kepentingan negara tersebut. Dalam kasus ini, Indonesia betul-betul sangat merugi", lanjut Saleh Daulay yang mempresentasikan makalah berjudul Indonesia's National Education at the Crossroad: Obstacles and Hopes.

Fenomena seperti ini tidak bisa dibiarkan. Para mahasiswa Indonesia yang saat ini belajar di luar negeri harus memiliki good will untuk ikut memperbaiki situasi sosial politik di Indonesia. Di lain pihak, pemerintah harus diingatkan agar memberikan akses dan peluang bagi para alumni luar negeri untuk berbuat dan berbakti bagi negara.

"Saya berharap agar Anda semua yang mendapat kesempatan belajar di luar negeri untuk kembali lagi ke Indonesia. Jangan pernah tergoda untuk menetap dan tinggal di negara-negara lain. Indonesia menanti kontribusi dan partisipasi Anda semua," tandas Saleh. [dem]


Populer

Camat Madiun Minta Maaf Usai Bubarkan Bedah Buku ‘Reset Indonesia’

Selasa, 23 Desember 2025 | 04:16

Adik Kakak di Bekasi Ketiban Rezeki OTT KPK

Senin, 22 Desember 2025 | 17:57

Ketika Kebenaran Nasib Buruh Migran Dianggap Ancaman

Sabtu, 20 Desember 2025 | 12:33

OTT KPK juga Tangkap Haji Kunang Ayah Bupati Bekasi

Jumat, 19 Desember 2025 | 03:10

Uang yang Diamankan dari Rumah Pribadi SF Hariyanto Diduga Hasil Pemerasan

Rabu, 17 Desember 2025 | 08:37

Kajari Bekasi Eddy Sumarman yang Dikaitkan OTT KPK Tak Punya Rumah dan Kendaraan

Sabtu, 20 Desember 2025 | 14:07

Terlibat TPPU, Gus Yazid Ditangkap dan Ditahan Kejati Jawa Tengah

Rabu, 24 Desember 2025 | 14:13

UPDATE

Kepala Daerah Dipilih DPRD Bikin Lemah Legitimasi Kepemimpinan

Jumat, 26 Desember 2025 | 01:59

Jalan Terjal Distribusi BBM

Jumat, 26 Desember 2025 | 01:39

Usulan Tanam Sawit Skala Besar di Papua Abaikan Hak Masyarakat Adat

Jumat, 26 Desember 2025 | 01:16

Peraih Adhyaksa Award 2025 Didapuk jadi Kajari Tanah Datar

Jumat, 26 Desember 2025 | 00:55

Pengesahan RUU Pengelolaan Perubahan Iklim Sangat Mendesak

Jumat, 26 Desember 2025 | 00:36

Konser Jazz Natal Dibatalkan Gegara Pemasangan Nama Trump

Jumat, 26 Desember 2025 | 00:16

ALFI Sulselbar Protes Penerbitan KBLI 2025 yang Sulitkan Pengusaha JPT

Kamis, 25 Desember 2025 | 23:58

Pengendali Pertahanan Laut di Tarakan Kini Diemban Peraih Adhi Makayasa

Kamis, 25 Desember 2025 | 23:32

Teknologi Arsinum BRIN Bantu Kebutuhan Air Bersih Korban Bencana

Kamis, 25 Desember 2025 | 23:15

35 Kajari Dimutasi, 17 Kajari hanya Pindah Wilayah

Kamis, 25 Desember 2025 | 22:52

Selengkapnya