Berita

RMOL

Nusantara

Bocah Penderita Gizi Buruk Ini Harus Pasrah Terbaring di Rumah Karena Kekurangan Biaya

KAMIS, 13 DESEMBER 2012 | 18:29 WIB | LAPORAN:

. Seorang bocah laki-laki di Kabupaten Ciamis mengalami gizi buruk. Di usia 8 tahun bocah malang ini memiliki bobot berat hanya mencapai 5 kilogram. Ironisnya, hingga kini pemerintah setempat tidak pernah membawa bocah tersebut ke rumah sakit untuk diobati. Padahal kedua orang tuanya sudah tidak memiliki biaya.
 
Bocah malang itu bernama Agis. Dia putra bungsu dari tiga bersaudara pasangan suami istri Yoyo dan Masitoh warga Cibulakan, Desa Buana Mekar, Kecamatan Panumbangan, Kabupaten Ciamis.

Kondisinya saat ini sangat memprihatinkan. Selain tidak bisa bicara, badannya lemas. Bahkan sulit diasupi makanan dan vitamin. Tiap hari asupan makannya hanya bisa tiga sendok bubur nasi. Karuan berat badannya pun jadi cepat menurun.
 

 
Yoyo, ayah kandung Agis hanya kuli pikul pasir. Dan Masitoh istrinya sebagai ibu rumah tangga. Menurut Masitoh  saat dilahirkan anaknya normal. Namun mengingjak usia 5 bulan Agis sering mengalami sakit dan sempat membawanya ke bidan untuk diperiksa.
 
Usai diperiksa bidan, Agis sering menangis dan tidak mau makan. Itu yang akhirnya menyebabkan kondisi kulit badannya kering serta tulang dada jelas terlihat menonjol keluar.
 
Sebelumnya, Agis pernah diperiksa di Rumah Sakit Umum Ciamis. Namun karena keterbatasan biaya dan tidak ada perawatan yang baik dari tim medis, akhirnya dia dirawat di rumah. Beberapa petugas dari puskesmas dan perangkat Desa Buana Mekar sempat menjenguk ke rumah. Tapi hingga kini tidak ada solusi untuk proses perawatan medis.
 
Kasi Pemerintahan Desa Buana Mekar, Wawan menyebutkan kondisi Agis sudah lama dibiarkan tanpa perawatan dari dinas kesehatan atau puskesmas.
 
 â€œSebelumnya, kami sudah berupaya membantunya. Namun pada saat dirawat di rumah sakit Ciamis, tetap harus ada biaya yang dikeluarkan untuk membeli obat,” kata Wawan, Kamis (13/12) siang di ruang kerjanya.
 
Kini kedua orang tuanya hanya bisa berharap anaknya bisa normal kembali seperti kedua kakaknya, Eni Nuryanti (14) dan Lefriani (9) tahun.
 
“Meski kartu Jamkesmas sudah dimiliki. Namun ketika berobat ke rumah sakit harus tetap bayar. Saya harus mengadu kemana,” lirih Masitoh. [sam]

Populer

Camat Madiun Minta Maaf Usai Bubarkan Bedah Buku ‘Reset Indonesia’

Selasa, 23 Desember 2025 | 04:16

Adik Kakak di Bekasi Ketiban Rezeki OTT KPK

Senin, 22 Desember 2025 | 17:57

Ketika Kebenaran Nasib Buruh Migran Dianggap Ancaman

Sabtu, 20 Desember 2025 | 12:33

OTT KPK juga Tangkap Haji Kunang Ayah Bupati Bekasi

Jumat, 19 Desember 2025 | 03:10

Uang yang Diamankan dari Rumah Pribadi SF Hariyanto Diduga Hasil Pemerasan

Rabu, 17 Desember 2025 | 08:37

Kajari Bekasi Eddy Sumarman yang Dikaitkan OTT KPK Tak Punya Rumah dan Kendaraan

Sabtu, 20 Desember 2025 | 14:07

Terlibat TPPU, Gus Yazid Ditangkap dan Ditahan Kejati Jawa Tengah

Rabu, 24 Desember 2025 | 14:13

UPDATE

Kepala Daerah Dipilih DPRD Bikin Lemah Legitimasi Kepemimpinan

Jumat, 26 Desember 2025 | 01:59

Jalan Terjal Distribusi BBM

Jumat, 26 Desember 2025 | 01:39

Usulan Tanam Sawit Skala Besar di Papua Abaikan Hak Masyarakat Adat

Jumat, 26 Desember 2025 | 01:16

Peraih Adhyaksa Award 2025 Didapuk jadi Kajari Tanah Datar

Jumat, 26 Desember 2025 | 00:55

Pengesahan RUU Pengelolaan Perubahan Iklim Sangat Mendesak

Jumat, 26 Desember 2025 | 00:36

Konser Jazz Natal Dibatalkan Gegara Pemasangan Nama Trump

Jumat, 26 Desember 2025 | 00:16

ALFI Sulselbar Protes Penerbitan KBLI 2025 yang Sulitkan Pengusaha JPT

Kamis, 25 Desember 2025 | 23:58

Pengendali Pertahanan Laut di Tarakan Kini Diemban Peraih Adhi Makayasa

Kamis, 25 Desember 2025 | 23:32

Teknologi Arsinum BRIN Bantu Kebutuhan Air Bersih Korban Bencana

Kamis, 25 Desember 2025 | 23:15

35 Kajari Dimutasi, 17 Kajari hanya Pindah Wilayah

Kamis, 25 Desember 2025 | 22:52

Selengkapnya