. Seorang bocah laki-laki di Kabupaten Ciamis mengalami gizi buruk. Di usia 8 tahun bocah malang ini memiliki bobot berat hanya mencapai 5 kilogram. Ironisnya, hingga kini pemerintah setempat tidak pernah membawa bocah tersebut ke rumah sakit untuk diobati. Padahal kedua orang tuanya sudah tidak memiliki biaya.
Bocah malang itu bernama Agis. Dia putra bungsu dari tiga bersaudara pasangan suami istri Yoyo dan Masitoh warga Cibulakan, Desa Buana Mekar, Kecamatan Panumbangan, Kabupaten Ciamis.
Kondisinya saat ini sangat memprihatinkan. Selain tidak bisa bicara, badannya lemas. Bahkan sulit diasupi makanan dan vitamin. Tiap hari asupan makannya hanya bisa tiga sendok bubur nasi. Karuan berat badannya pun jadi cepat menurun.
Yoyo, ayah kandung Agis hanya kuli pikul pasir. Dan Masitoh istrinya sebagai ibu rumah tangga. Menurut Masitoh saat dilahirkan anaknya normal. Namun mengingjak usia 5 bulan Agis sering mengalami sakit dan sempat membawanya ke bidan untuk diperiksa.
Usai diperiksa bidan, Agis sering menangis dan tidak mau makan. Itu yang akhirnya menyebabkan kondisi kulit badannya kering serta tulang dada jelas terlihat menonjol keluar.
Sebelumnya, Agis pernah diperiksa di Rumah Sakit Umum Ciamis. Namun karena keterbatasan biaya dan tidak ada perawatan yang baik dari tim medis, akhirnya dia dirawat di rumah. Beberapa petugas dari puskesmas dan perangkat Desa Buana Mekar sempat menjenguk ke rumah. Tapi hingga kini tidak ada solusi untuk proses perawatan medis.
Kasi Pemerintahan Desa Buana Mekar, Wawan menyebutkan kondisi Agis sudah lama dibiarkan tanpa perawatan dari dinas kesehatan atau puskesmas.
“Sebelumnya, kami sudah berupaya membantunya. Namun pada saat dirawat di rumah sakit Ciamis, tetap harus ada biaya yang dikeluarkan untuk membeli obat,†kata Wawan, Kamis (13/12) siang di ruang kerjanya.
Kini kedua orang tuanya hanya bisa berharap anaknya bisa normal kembali seperti kedua kakaknya, Eni Nuryanti (14) dan Lefriani (9) tahun.
“Meski kartu Jamkesmas sudah dimiliki. Namun ketika berobat ke rumah sakit harus tetap bayar. Saya harus mengadu kemana,†lirih Masitoh.
[sam]