Berita

ilustrasi

Otomotif

Produsen Mesin Asing Harus Bangun Pabrik di Indonesia

SELASA, 11 DESEMBER 2012 | 17:35 WIB | LAPORAN: ADE MULYANA

. Guna mengurangi ketergantungan impor, produsen mesin manufaktur asal Jerman, China, Jepang, Italia, Korea Selatan, Taiwan, dan Amerika Serikat diminta membangun pabrik di Indonesia. Staf Ahli Bidang Pemasaran dan Peningkatan Produksi Dalam Negeri (P3DN) Kementerian Perindustrian Ferry Yahya menuturkan produsen mesin manufaktur diharapkan tidak hanya menjadikan Indonesia sebagai pasar dengan menjual produknya.

"Produsen mesin itu juga harus mendirikan pabrik di dalam negeri. Investasi di sektor mesin manufaktur bisa mengalihkan teknologi dari negara mereka ke Indonesia,” katanya di Jakarta, Selasa (11/12).

Berdasarkan data Kementerian Perindustrian dan Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM), penanaman modal asing (PMA) untuk sektor industri logam, mesin, dan elektronik mencapai 1,28 miliar dolar AS pada periode Januari-September 2012. Investasi PMA sektor tersebut selalu meningkat setiap tahun karena didorong kebutuhan yang terus meningkat. Pada 2010, nilai investasi asing mencapai 589,6 juta dolar AS dan naik 200% menjadi 1,7 miliar dolar AS pada 2011.


CV. Anugerah Tekniktama selaku distributor Consumables, Machines, Accessories dan Spare part akan memperluas penjualan produk ke Makasar dan Pekanbaru seiring meningkatnya permintaan produk.

"Tingginya permintaan produk untuk mesin pengolahan baja, kontraktor, bahan kimia dan industri petrokimia membuat produsen memperluas pasarnya di Kawasan Indonesia Timur dan Pekanbaru. Kebijakan kami adalah  menyediakan mesin yang paling komprehensif dan realible bagi industri manufaktur nasional," kata General Manager CV. Anugerah Tekniktama, Joko Marhendro

Untuk produk mesin manufaktur, menurut Joko di impor langsung dari Korea Selatan, Jepang, China dan Italia. Merk-merk yang ditampilkan pada pameran Manufacturing dan Machine Tools seperti Cebora welding and cutting machines dari Italy, OTC robot and manual welding dari Jepang, HYL inverter welding machines dari China, Antech spot welding, Powercon multi operator welding dan Kiswel welding consumables.

Berbagai macam merek yang ditampilkan bisa menjadi pertimbangan bagi produsen industri manufaktur yang akan mengembangkan pabriknya di Indonesia.

"Pasalnya, dengan pertumbuhan sektor industri manufaktur yang semakin tinggi, kebutuhan mesin industri akan semakin meningkat," paparnya.

Joko mengatakan, pihaknya juga akan bekerjasama dengan Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) untuk memajukan dunia pendidikan di Indonesia. [sam]

Populer

Camat Madiun Minta Maaf Usai Bubarkan Bedah Buku ‘Reset Indonesia’

Selasa, 23 Desember 2025 | 04:16

Adik Kakak di Bekasi Ketiban Rezeki OTT KPK

Senin, 22 Desember 2025 | 17:57

Ketika Kebenaran Nasib Buruh Migran Dianggap Ancaman

Sabtu, 20 Desember 2025 | 12:33

OTT KPK juga Tangkap Haji Kunang Ayah Bupati Bekasi

Jumat, 19 Desember 2025 | 03:10

Uang yang Diamankan dari Rumah Pribadi SF Hariyanto Diduga Hasil Pemerasan

Rabu, 17 Desember 2025 | 08:37

Kajari Bekasi Eddy Sumarman yang Dikaitkan OTT KPK Tak Punya Rumah dan Kendaraan

Sabtu, 20 Desember 2025 | 14:07

Terlibat TPPU, Gus Yazid Ditangkap dan Ditahan Kejati Jawa Tengah

Rabu, 24 Desember 2025 | 14:13

UPDATE

Kepala Daerah Dipilih DPRD Bikin Lemah Legitimasi Kepemimpinan

Jumat, 26 Desember 2025 | 01:59

Jalan Terjal Distribusi BBM

Jumat, 26 Desember 2025 | 01:39

Usulan Tanam Sawit Skala Besar di Papua Abaikan Hak Masyarakat Adat

Jumat, 26 Desember 2025 | 01:16

Peraih Adhyaksa Award 2025 Didapuk jadi Kajari Tanah Datar

Jumat, 26 Desember 2025 | 00:55

Pengesahan RUU Pengelolaan Perubahan Iklim Sangat Mendesak

Jumat, 26 Desember 2025 | 00:36

Konser Jazz Natal Dibatalkan Gegara Pemasangan Nama Trump

Jumat, 26 Desember 2025 | 00:16

ALFI Sulselbar Protes Penerbitan KBLI 2025 yang Sulitkan Pengusaha JPT

Kamis, 25 Desember 2025 | 23:58

Pengendali Pertahanan Laut di Tarakan Kini Diemban Peraih Adhi Makayasa

Kamis, 25 Desember 2025 | 23:32

Teknologi Arsinum BRIN Bantu Kebutuhan Air Bersih Korban Bencana

Kamis, 25 Desember 2025 | 23:15

35 Kajari Dimutasi, 17 Kajari hanya Pindah Wilayah

Kamis, 25 Desember 2025 | 22:52

Selengkapnya