Berita

Pemkab Sampang, Perhatikan Pengungsi Syiah!

MINGGU, 09 DESEMBER 2012 | 12:33 WIB

Warga Syiah korban tragedi kemanusian yang kini tinggal di lokasi pengungsian di gedung olahraga Wijaya Kusuma Sampang, meminta agar pemkab setempat memperhatian permintaan Komnas HAM untuk membangunkan fasilitas permanen untuk para pengungsi.

Demikian disampaikan Ketua Kelompok Islam Syiah di Sampang Iklil Almilal, Minggu (9/12).

"Kami berharap pemkab Sampang dan Pemprov Jatim memperhatikan permintaan Komnasham membangunkan tempat permanan bagi kami. Karena kami sudah tidak memiliki apa-apa lagi, setelah rumah kami dibakar dan harta benda kami dirampas," katanya.


Iklil menuturkan selama ini dirinya bersama ratusan pengikut aliran Islam Syiah hidup dalam serba ketidakpastian dan belas kasihan orang lain.

Untuk kembali ke kampung halamannya di Desa Karang Gayam, Kecamatan Omben dan Desa Bluuran, Kecamatan Karangpenang, juga tidak mungkin, karena mereka sudah tidak memiliki tempat tinggal. Kalaupun ada warga Syiah yang masih memiliki tempat tinggal, hingga kini juga belum ada jaminan keamanan dari petugas kepolisian.

"Kalau ada sekalipun, kami belum sepenuhnya yakin, ketika mengaca pada pengalaman-pengalaman sebelumnya," katanya menjelaskan.

Ia menuturkan, saat aksi penyerangan pertama terjadi, kelompok minuritas Islam Syiah di dua desa ini dijamin akan dijaga keamanannya, dan mereka berhak melaksana ibadah sesuai dengan keyanan dalam aliran Islam itu.

Namun, faktanya, Syiah kembali diserang dan rumah-rumah pengikut aliran ini dibakar tanpa alasan yang jelas. Sebagian diantara kelompok penyerang tersebut beralasan, karena Syiah merupakan aliran Islam sesat.

Sebanyak 47 unit rumah pengikut aliran ini ludes dibakar kelompok penyerang, satu orang tewas dan beberapa orang lainnya luka-luka.

Polisi sendiri telah menangkap sebanyak tujuh orang pelaku dalam kasus tragedi kemanusiaan di Sampang, Madura, itu. Satu diantanya saudara kandung pimpinan aliran itu bernama Roisul Hukama.

Aksi penyerangan terhadap kelompok Islam Syiah di Sampang, Madura ini bermula, saat beberapa anak-anak rombongan Syiah hendak mondok di salah satu pondok pesantren di Jawa.

Rombongan mereka itu dicegat oleh sekelompok warga bersepeda motor dan kelompok ini meminta agar mereka menggagalkan rencananya, karena khawatir pengikut aliran ini kian banyak.

Upaya yang dilakukan kelompok penyerang ini tidak berhenti sampai disitu saja, akan tetapi mereka juga langsung melakukan penyerangan ke rumah-rumah warga di dua desa pengkikut aliran Ahlulbait itu.

Aksi penyerangan kelompok Islam Syiah ini terjadi pada tanggal 26 Agustus 2012. Sebanyak 200 orang lebih kini terpaksa hidup di lokasi pengungsian, akibat musibah itu.

Sebelumnya pada akhir Desember 2011, aksi penyerangan oleh sekelompok orang yang diduga dari kelompok Islam Sunni juga menimpa kelompok minoritas Muslim tersebut.

Ketika itu, pesantren Misbahul Huda Pimpinan Ustad Tajul Muluk, berikut rumah, mushalla dan madrasahnya juga diserang sekelompok massa tak dikenal.

Kompleks pesantren dibakar, tiga rumah dibakar, dan harta benda dijarah dengan total kerugian sekitar Rp700 juta. Sebanyak 335 jiwa yang terdiri dari 107 anak-anak dan 228 orang dewasa dan lanjut usia terpaksa mengungsi.

Jumlah pelaku perusakan ketika itu mencapai puluhan orang, namun yang ditangkap polisi dan diproses hukum hingga ke Pengadilan Negeri hanya satu orang. [ant/arp]

Populer

Masih Sibuk di Jogja, Pimpinan KPK Belum Tahu OTT di Lampung Tengah

Selasa, 09 Desember 2025 | 14:21

Pura Jadi Latar Film Porno, Hey Bali: Respons Aparat Dingin

Selasa, 09 Desember 2025 | 21:58

Mahfud MD soal Bencana Sumatera: Menyuruh Pejabat Mundur Tidak Relevan

Rabu, 10 Desember 2025 | 05:53

OTT Beruntun! Giliran Jaksa di Bekasi Ditangkap KPK

Kamis, 18 Desember 2025 | 20:29

Ini Susunan Lengkap Direksi dan Komisaris bank bjb

Selasa, 09 Desember 2025 | 17:12

Bahlil Minta Maaf Usai Prank Presiden Prabowo

Selasa, 09 Desember 2025 | 18:00

Uang yang Diamankan dari Rumah Pribadi SF Hariyanto Diduga Hasil Pemerasan

Rabu, 17 Desember 2025 | 08:37

UPDATE

Pesan Ketum Muhammadiyah: Fokus Tangani Bencana, Jangan Politis!

Jumat, 19 Desember 2025 | 10:13

Amanat Presiden Prabowo di Upacara Hari Bela Negara

Jumat, 19 Desember 2025 | 10:12

Waspada Banjir Susulan, Pemerintah Lakukan Modifikasi Cuaca di Sumatera

Jumat, 19 Desember 2025 | 10:05

Audit Lingkungan Mendesak Usai Bencana di Tiga Provinsi

Jumat, 19 Desember 2025 | 10:04

IHSG Menguat, Rupiah Dibuka ke Rp16.714 Pagi Ini

Jumat, 19 Desember 2025 | 09:59

TikTok Akhirnya Menyerah Jual Aset ke Amerika Serikat

Jumat, 19 Desember 2025 | 09:48

KPK Sita Ratusan Juta Rupiah dalam OTT Kepala Kejari HSU

Jumat, 19 Desember 2025 | 09:28

Bursa Asia Menguat saat Perhatian Investor Tertuju pada BOJ

Jumat, 19 Desember 2025 | 09:19

OTT Kalsel: Kajari HSU dan Kasi Intel Digiring ke Gedung KPK

Jumat, 19 Desember 2025 | 09:05

Mentan Amran: Stok Pangan Melimpah, Tak Ada Alasan Harga Melangit!

Jumat, 19 Desember 2025 | 08:54

Selengkapnya