Berita

kapten (purn) suwarno/dok. keluarga

Aparat AURI yang Pukuli Purnawirawan Akan Dilaporkan ke Puspom TNI

SELASA, 04 DESEMBER 2012 | 13:41 WIB | LAPORAN: ALDI GULTOM

Aparat AURI yang melakukan penganiayaan terhadap Kapten TNI AD (Purn) Suwarno dan Heri Wibowo (anggota keluarga sekaligus anggota TNI AD aktif), akan dipersoalkan ke Pusat Polisi Militer TNI.

Hal itu dikatakan kuasa hukum keluarga Suwarno, Safriadi, kepada Rakyat Merdeka Online sesaat lalu (Selasa, 4/12).

"Ini ada korban penganiayaan. Kemungkinan, hari ini atau besok laporkan Puspom TNI," katanya.


Safriadi sendiri belum mengetahui detail apa saja yang dialami oleh kedua korban. Tapi dari kabar yang didapatkan dari anggota keluarga lain, pensiunan tentara berusia 60 tahun itu mengalami patah tulang rusuk.

"Waktu kejadian itu saya datang terlambat dan melihat Pak Suwarno sudah lunglai teriak kesakitan," ungkap dia.

Tadi pagi, sengketa tanah di Jalan Raya Pondok Gede no. 39 RT002/001 Kelurahan Jatirahayu, Pondok Melati, Bekasi, berujung bentrokan berdarah di tengah upaya hukum yang sedang berjalan.

Pihak keluarga Kapten TNI (purn) Suwarno, yang mempertahankan tanahnya, mendapat perlakuan kekerasan dari lebih dari 100 pasukan TNI AU yang masuk secara paksa ke lahan seluas 1574 m2 itu. Tidak hanya itu, para perempuan yang bertahan di dalam rumah juga diseret oleh sejumlah tentara.

Kronologinya berawal sekitar pukul 09.00 WIB tadi. Tanpa basa basi ratusan aparat TNI AU berseragam memasuki lahan pekarangan rumah dan memaksa tujuh orang yang ada di dalam rumah untuk keluar dan mengeluarkan barang-barang mereka. Suwarno yang menolak tindakan itu malah diinjak-injak aparat AURI dan Sersan Mayor TNI AD, Heri Wibowo, ikut dipukuli.

Menantu Suwarno, Coki Lubis, mengatakan, saat ini sebuah buldoser menghancurkan rumah mereka. Sementara para korban dievakuasi ke rumah sakit terdekat.
 
"Barang-barang kami yang ditelantarkan TNI AU sudah sudah diamankan dibawa ke markas TNI AD Cijantung. Sekarang AURI masih lakukan pembongkaran," kata Coki, beberapa saat lalu.

Lahan itu berstatus Tanah Negara Bebas yang sejak 1976 digarap turun temurun oleh keluarga istri Suwarno, Sri Sumarni. Tapi, dari 2008 silam pihak keluarga selalu diancam pembongkaran oleh pihak AURI. [ald]

Populer

Masih Sibuk di Jogja, Pimpinan KPK Belum Tahu OTT di Lampung Tengah

Selasa, 09 Desember 2025 | 14:21

Pura Jadi Latar Film Porno, Hey Bali: Respons Aparat Dingin

Selasa, 09 Desember 2025 | 21:58

Mahfud MD soal Bencana Sumatera: Menyuruh Pejabat Mundur Tidak Relevan

Rabu, 10 Desember 2025 | 05:53

Uang yang Diamankan dari Rumah Pribadi SF Hariyanto Diduga Hasil Pemerasan

Rabu, 17 Desember 2025 | 08:37

OTT KPK juga Tangkap Haji Kunang Ayah Bupati Bekasi

Jumat, 19 Desember 2025 | 03:10

OTT Beruntun! Giliran Jaksa di Bekasi Ditangkap KPK

Kamis, 18 Desember 2025 | 20:29

Ini Susunan Lengkap Direksi dan Komisaris bank bjb

Selasa, 09 Desember 2025 | 17:12

UPDATE

Tiga Jaksa di Banten Diberhentikan Usai jadi Tersangka Dugaan Pemerasan

Sabtu, 20 Desember 2025 | 05:59

Bakamla Kukuhkan Pengawak HSC 32-05 Tingkatkan Keamanan Maritim

Sabtu, 20 Desember 2025 | 05:45

Ketum HAPPI: Tata Kelola Sempadan Harus Pantai Kuat dan Berkeadilan

Sabtu, 20 Desember 2025 | 05:05

11 Pejabat Baru Pemprov DKI Dituntut Bekerja Cepat

Sabtu, 20 Desember 2025 | 04:51

Koperasi dan Sistem Ekonomi Alternatif

Sabtu, 20 Desember 2025 | 04:24

KN Pulau Dana-323 Bawa 92,2 Ton Bantuan ke Sumatera

Sabtu, 20 Desember 2025 | 03:50

Mutu Pangan SPPG Wongkaditi Barat Jawab Keraguan Publik

Sabtu, 20 Desember 2025 | 03:25

Korban Bencana yang Ogah Tinggal di Huntara Bakal Dikasih Duit Segini

Sabtu, 20 Desember 2025 | 02:59

Relawan Pertamina Jemput Bola

Sabtu, 20 Desember 2025 | 02:42

Pramono dan Bang Doel Doakan Persija Kembali Juara

Sabtu, 20 Desember 2025 | 02:25

Selengkapnya