Erry Riyana Hardjapamekas
Erry Riyana Hardjapamekas
Begitu disampaikan bekas WaÂkil Ketua KPK, Erry Riyana HarÂdjapamekas, kepada Rakyat MerÂdeka, di Jakarta, kemarin.
“Pimpinan KPK harus tetap konÂsisten menuntaskan kaÂÂsus korupsi kakap sesuai atuÂran peÂrundang-undangan,†kata Erry.
Apalagi, lanjutnya, saat ini duÂkuÂngan masyarakat begitu besar terÂÂhaÂdap KPK dalam memberanÂtas koÂrupÂsi. Makanya, pimpinan KPK mau tidak mau harus tetap kuat dan beÂrani menjalanÂkan tugasnya.
“Dukungan yang luas itu haÂrus menjadi amunisi KPK menÂjalankan tugasnya deÂngan inÂtegritas tinggi tanpa inÂtervensi pihak mana pun,†paÂparnya.
Berikut kutipan selengkapnya:
Apa solusi kekurangan peÂnyiÂdik KPK itu?
Seperti dalam pidatonya, PreÂsiden telah meminta perlunya PeÂraÂturan Pemerintah (PP) meÂngeÂnai penyidik di KPK. PeÂnyiÂdik KPK masih kurang gara-gara PP belum terbit. Makanya, pemerinÂtah hendaknya segera menerbitÂkan PP tersebut.
Kira-kira kenapa belum diÂresÂpons dengan cepat perintah SBY itu?
Saya juga heran. Padahal, SBY kan sudah ngomong perlu dibuat PP. Seharusnya bisa dirumuskan deÂÂngan cepat PP tersebut. Itu kan muÂdah, kecuali jika ada yang keÂberatan dari kementerian atau lemÂbaga lain di lingkungan peÂmerintah.
Salah satu penyidik KPK yang mengudurkan diri mengÂungÂÂkapÂkan keluh kesahnya ke publik, apa itu etis?
Seingat saya, sudah ada aturan atau kode etik pegawai yang mengÂatur soal itu. Saya sendiri kaget mendengar berita itu. Saya tidak paham kenapa melakukan itu. Sepertinya sudah jadi tren saja ya.
Banyak yang mendukung KPK, tapi ada juga yang meÂnyeÂrang KPK, komentar Anda?
Hal seperti itu terus berlanjut, karena semakin banyak pihak yang ditindak, maka akan semaÂkin kuat serangan baliknya. KPK bersama penegak hukum lainnya harus saling membahu, memukul seraÂngan balik ini.
Apakah KPK mampu meÂnuntaskan segudang kasus koÂrupsi?
Saya kira, hal itu menjadi tanÂtangan bagi kita semua untuk teÂrus bekerja bersama dan mengÂawal keberlanjutan semua proÂgram pemberantasan korupsi, baik represif maupun preventif.
Saya akui, tugas para penegak hukum memang berat, namun seÂlalu didukung masyarakat. Kan seÂlama ini KPK mendapatkan duÂkungan dari berbagai elemen maÂsyarakat. Apalagi, banyak kasus besar yang sedang ditangani KPK seperti kasus Bank Century.
KPK terkesan takut meÂnunÂtaskan kasus Bank CenÂtury, tanggapan Anda?
Tidak perlu takut. Sebab, KPK bergerak di jalur hukum. KPK itu lembaga negara independen yang dalam melaksanakan tugas dan wewenangnya bebas dari pengaÂruh kekuasaan mana pun.
Wajib diingat bahwa politisasi kasus hukum sangat berpotensi melemahkan integritas dan kreÂdibilitas lembaga. Jangan sampai ada oknum yang menyeret KPK ke ranah politik, apa pun benÂtuknya.
Begitu juga kasus-kasus lainÂnya, semua itu harus dituntaskan, terÂmasuk kasus simulator SIM.
Apa Anda melihat kasus siÂmulator SIM sulit dituntaskan?
Tidak begitu. Saya yakin peÂnyidik KPK bisa menuntasÂkanÂnya. Upaya pemberantasan koÂrupsi yang dilakukan KPK sesuai dengan amanat Undang-Undang untuk menindak penegak hukum dan penyelenggara negara, wajib dilaksanakan apa pun konseÂkuenÂsinya, tentu dengan koordinasi dan komunikasi yang cukup.
Sebagai orang yang pernah memimpin KPK, apakah Anda pernah dimintai nasihat unÂtuk menuntaskan kasus-kaÂsus besar?
Saya pernah menjadi narasumÂber dalam program pengenalan padÂa awal pimpinan KPK mulai bertugas. Dimintai pendapat keÂtika berdiskusi dalam kesempatan buka puasa bersama lalu.
Namun sebagai wujud partisiÂpasi masyarakat luas, saya pun siap mendukung KPK, sebagai lembaga dan bukan individu-inÂdividu tertentu. Kapan pun kalau dibutuhkan.
O ya, beberapa waktu lalu, Anda memanjat gedung KPK untuk membentangkan spanÂduk, apa itu wujud dukungan keÂpada KPK?
Acara itu bagian dari rangkaian acara menjelang peringatan Hari Anti Korupsi 9 Desember nanti. Ini bukan inisiatif KPK, melainÂkan kerja sama KPK dengan berÂbagai pihak. Termasuk elemen masyarakat, ICW dan kawan-kawan. Saya pun diminta elemen maÂÂsyarakat ini untuk memeriahÂkan acara tersebut. Saya ini seÂmacam pelengkap penggemÂbira saja, he-he-he.
Kenapa Anda member pesan berani, jujur, hebat ?
Pesan peringatan hari anti koÂrupsi kali ini adalah ‘berani jujur, heÂbat’. Pesan lainnya, jika kita juÂjur dan berani, baru hebat. Jujur taÂpi tidak berani, belum hebat itu naÂmanya. Apalagi sudah tidak jujur, tidak berani pula, jauh dari hebat.
Apa reaksi pimpinan KPK atas aksi Anda itu?
Tentunya positif. Sebab, ketika meÂnerima permintaan teman-teÂman, saya mengajukan syarat haÂrus dengan persetujuan pimpinan KPK. Pak Zulkarnaen (wakil ketua KPK) menemui kami di atap lantai 9 ketika kami bersiap untuk meluncur. Ketika mendarat di area parkir juga disambut beÂliau, bersama pak Bambang WiÂdjojanto, Faisal Basri, dan lainÂnya. [Harian Rakyat Merdeka]
Tentunya positif. Sebab, ketika meÂnerima permintaan teman-teÂman, saya mengajukan syarat haÂrus dengan persetujuan pimpinan KPK. Pak Zulkarnaen (wakil ketua KPK) menemui kami di atap lantai 9 ketika kami bersiap untuk meluncur. Ketika mendarat di area parkir juga disambut beÂliau, bersama pak Bambang WiÂdjojanto, Faisal Basri, dan lainÂnya. [Harian Rakyat Merdeka]
Populer
Selasa, 23 Desember 2025 | 04:16
Senin, 22 Desember 2025 | 17:57
Sabtu, 20 Desember 2025 | 12:33
Sabtu, 20 Desember 2025 | 14:07
Jumat, 19 Desember 2025 | 03:10
Rabu, 17 Desember 2025 | 08:37
Rabu, 24 Desember 2025 | 14:13
UPDATE
Jumat, 26 Desember 2025 | 12:12
Jumat, 26 Desember 2025 | 12:05
Jumat, 26 Desember 2025 | 11:56
Jumat, 26 Desember 2025 | 11:54
Jumat, 26 Desember 2025 | 11:48
Jumat, 26 Desember 2025 | 11:15
Jumat, 26 Desember 2025 | 11:00
Jumat, 26 Desember 2025 | 10:49
Jumat, 26 Desember 2025 | 10:35
Jumat, 26 Desember 2025 | 10:30