Berita

Politik

Tuntut Sutan Minta Maaf, GP Ansor Akan Geruduk Kantor Anas

SELASA, 27 NOVEMBER 2012 | 02:32 WIB | LAPORAN: ADE MULYANA

Kecaman kalangan Nahdliyin terhadap politisi Partai Demokrat Sutan Bhatoegana terus mengalir. Organisasi sayap NU Gerakan Pemuda Ansor (GP Ansor) menuntut Sutan mencabut pernyataannya yang menyebut Presiden ke IV, KH Abdurrahman Wahid (Gus Dur), dilengserkan karena terlibat korupsi.

Selain harus mencabut pernyataannya, GP Ansor juga menuntut Sutan meminta maaf karena pernyataannya telah melecehkan Gus Dur dan melukai perasaan Nahdliyin.

Tuduhan tak berdasar disampaikan Sutan saat menjadi pembicara dalam acara Dialog Kenegaraan DPD RI bertema "Pembubaran BP Migas untuk Kemakmuran Rakyat?" yang digelar di lobi Gedung DPD RI, Senayan, Jakarta, Rabu (21/11) pekan lalu. Sutan menyebut Gus Dur dijatuhkan karena terlibat skandal korupsi Buloggate dan Bruneigate. Nampaknya dia berang karena pembicara lain dalam diskusi, Jurubicara presiden Gus Dur yang juga Koordinator Gerakan Indonesia Bersih, Adhie Massardi, mengungkap indikasi mafia migas berlindung di balik rezim SBY.

Dari informasi yang tersebar lewat pesan berantai Blackberry, Senin malam (26/11), GP Ansor rencananya akan menyampaikan tuntutan-tuntutan tersebut dengan menggelar aksi di Kantor DPP Partai Demokrat di Kramat Raya, Jakarta. Aksi akan digelar pada Selasa (27/11) mulai pukul 11.00 dan akan diikuti perwakilan GP Ansor dari seluruh kota di tanah air.

Kecaman senada sebelumnya disampaikan para tokoh ulama NU di Jawa Barat. Mereka menilai selain melecehkan Gus Dur, tuduhan Sutan juga menyakitkan warga Nahdliyin. Sutan pun diminta untuk mengunci rapat mulutnya alias tak sembanrangan bicara.

Kecaman juga sudah disampaikan mahasiswa yang tergabung dalam Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia (PMII) di sejumlah daerah. Kemarin ratusan mahasiswa PMII di Malang menggelar unjuk rasa di kantor DPRD setempat, menuntut agar Sutan menyampaikan permintaan maaf secara terbuka. Dalam melakukan aksinya mereka sempat membakar foto-foto Sutan.[dem]


Populer

Camat Madiun Minta Maaf Usai Bubarkan Bedah Buku ‘Reset Indonesia’

Selasa, 23 Desember 2025 | 04:16

Adik Kakak di Bekasi Ketiban Rezeki OTT KPK

Senin, 22 Desember 2025 | 17:57

Ketika Kebenaran Nasib Buruh Migran Dianggap Ancaman

Sabtu, 20 Desember 2025 | 12:33

OTT KPK juga Tangkap Haji Kunang Ayah Bupati Bekasi

Jumat, 19 Desember 2025 | 03:10

Uang yang Diamankan dari Rumah Pribadi SF Hariyanto Diduga Hasil Pemerasan

Rabu, 17 Desember 2025 | 08:37

Kajari Bekasi Eddy Sumarman yang Dikaitkan OTT KPK Tak Punya Rumah dan Kendaraan

Sabtu, 20 Desember 2025 | 14:07

Terlibat TPPU, Gus Yazid Ditangkap dan Ditahan Kejati Jawa Tengah

Rabu, 24 Desember 2025 | 14:13

UPDATE

Kepala Daerah Dipilih DPRD Bikin Lemah Legitimasi Kepemimpinan

Jumat, 26 Desember 2025 | 01:59

Jalan Terjal Distribusi BBM

Jumat, 26 Desember 2025 | 01:39

Usulan Tanam Sawit Skala Besar di Papua Abaikan Hak Masyarakat Adat

Jumat, 26 Desember 2025 | 01:16

Peraih Adhyaksa Award 2025 Didapuk jadi Kajari Tanah Datar

Jumat, 26 Desember 2025 | 00:55

Pengesahan RUU Pengelolaan Perubahan Iklim Sangat Mendesak

Jumat, 26 Desember 2025 | 00:36

Konser Jazz Natal Dibatalkan Gegara Pemasangan Nama Trump

Jumat, 26 Desember 2025 | 00:16

ALFI Sulselbar Protes Penerbitan KBLI 2025 yang Sulitkan Pengusaha JPT

Kamis, 25 Desember 2025 | 23:58

Pengendali Pertahanan Laut di Tarakan Kini Diemban Peraih Adhi Makayasa

Kamis, 25 Desember 2025 | 23:32

Teknologi Arsinum BRIN Bantu Kebutuhan Air Bersih Korban Bencana

Kamis, 25 Desember 2025 | 23:15

35 Kajari Dimutasi, 17 Kajari hanya Pindah Wilayah

Kamis, 25 Desember 2025 | 22:52

Selengkapnya