Dradjad Wibowo
Dradjad Wibowo
“Apa ini untuk membuat kasus Bank Century jelas sampai lika-liÂku dan setiap sen-nya, atau hanya menimbulkan huru-hara politik,†kata Wakil Ketua Umum Partai Amanat Nasional (PAN), Dradjad Wibowo, kepada Rakyat Merdeka, kemarin.
PAN, lanjutnya, belum melaÂkuÂkan rapat membicarakan masalah HMP terhadap kasus Bank Century ini.
Berikut kutipan selengkapnya:
Kira-kira sikap PAN baÂgaiÂmana?
Bisa ya, bisa tidak. Nanti pada saatÂÂnya ada keputusan organiÂsasi.
Apa karena PAN berkoalisi dengan Demokrat, sehingga ewuh pakewuh?
Sebagai parpol yang mandiri, keputusan PAN tidak tergantung pada sikap partai lain. Apa yang terbaik bagi rakyat, itulah yang akan diÂputuskan PAN.
Dalam berkoaÂlisi, PAN menÂjaga etika koalisi. TenÂtu dengan meÂngutamakan rakÂyat banyak. KeÂputusan PAN tentang HMP akan menempatkan kepentingan rakyat banyak sebaÂgai prioritas utama.
Bukankah seharusnya kasus ini dibuka secara total saja?
Saya adalah salah satu orang yang pertama membuka kasus CenÂtury. Sebagai individu, bukan sebagai pimpinan partai. Saya jelas menginginkan kasus ini terÂbuka sampai ke semua lika-liku dan setiap sen-nya.
Apa mungkin?
Motivasi saya bukan politis, tapi lebih sebagai ekonom. BailÂout bank sepanjang sejarah dunia itu selalu amat sangat mahal biaÂyaÂnya.Salah satu contoh terakhir adaÂlah Lloyds Bank di Inggris yg haÂrus di-bailout 66 miliar Pounds, atau lebih dr Rp 1.020 triliun.
Banyak anggota Parlemen IngÂgris menyoal kemungkinan uang itu tidak kembali 100 persen. Apalagi, uang sebanyak itu meÂleÂbihi anggaran untuk kesehatan atau pendidikan. Bahaya kalau kaÂsus bailout seperti Century tidak dibuka.
Kenapa Anda menganggap kasus Century berbahaya?
Pada saat krisis 1997/98 ekoÂnoÂmi negara kita hampir ambruk gara-gara bailout perbankan. BiaÂyaÂÂnya harus kita tanggung hingga tahun 2033. Uang negara lenyap dalam kasus BLBI dan obligasi reÂkapitalisasi.
Bukan hanya itu. Minyak, gas bumi, tembaga, emas, kebun juÂtaan hektar, harus kita lepas ke asing.
Sebagian besar pangan haÂrus kita impor. Kota-kota kita diÂjajah oleh lobi-lobi otomotif yang membanjiri kota dengan mobil dan motor pribadi.
Kenapa pemerintah pasrah saja?
Pemerintah pusat dan daerah tidak berdaya. Transportasi puÂblik dan rakyat dikorbanÂkan. Semua itu tidak lepas dari bailout perbankan yang membuat kita meneken LoI IMF dan berbagai benÂtuk liberalisasi lain. KejahaÂtan dan bailout bank di negara seÂperti Indonesia terbukti meruÂsak ke sektor-sektor lain.
Saya tidak ingin, kasus Century tidak dibuka total, ini akan jadi preseden buruk. Kita sudah gagal daÂlam kasus BLBI dan rekaÂpitaÂlisasi. Sekarang gagal lagi soal Century. Nah penjahat bank akan berÂpikir, asal punya back up poÂlitik, saya akan aman-aman saja memainkan bank.
Bagaimana soal dugaan keÂterÂlibatan Boediono?
Dokumen-dokumennya sudah jelas dan terbuka. Bagi saya priÂbaÂdi, Wapres Boediono tidak mengÂambil satu sen pun dari CenÂÂÂtury. Tapi dia jelas-jelas terÂmaÂsuk orang yang paling berÂtangÂgung jawab soal Century.
Alasannya?
Dia bukan hanya membuat keputusan, dia “memperjuangÂkan†di rapat KSSK.
Ada kalangan yang minta diÂselesaikan secara hukum saja, tanggapan Anda?
Secara hukum atau politik saÂma saja buat saya. Yang penting kaÂsus ini dibuka sejelas-jelasÂnya. Agar menjadi pelajaran bagi pembuat keputusan, jangan terÂlalu mudah mem-bailout bank. KeÂjaÂhatan bank di IndoÂnesia ini masih primitif moÂdusnya.
Di AS dan Eropa modusnya sudah saÂngat canggih dengan proÂduk-proÂduk keuangan yang komÂpleks.
Jika kasus Century diganÂtung, saya khawatir nanti bakal ada financial wizards yang memÂboÂbol bank tapi tidak kelihatan seÂbagai kejahatan. Apa lagi kalau dia punya back up politik. AS, Inggris dan Eropa saja jebol, apa lagi Indonesia.
Apakah kasus ini akan mengÂÂganggu konstelasi politik nasional?
Bisa ya, bisa tidak. Kasus ini kan sebenarnya kejahatan bank biasa.
Kalau tidak ada unsur politis, keÂnapa banyak yang takut memÂbuka Century. Kenapa BPK berÂhenÂti pada layar pertama aliran dana saja.
Kenapa KPK lari tungÂgang langÂgang. Masak lembaga seÂsakti KPK hanya berani terÂhadap bu Fajriyah yang sakit beÂrat, bahkan pernah dibuka (dibeÂdah) kepala-nya. Kenapa MK beÂlum apa-apa sudah mau lepas taÂngan? Aneh kan.
Apakah kasus ini mengÂunÂtungkan beberapa partai yang getol ungkap kasus ini?
Kalau cuma jadi panggung poÂlitik, tidak ada partai yang diunÂtungÂkan. Solusi Century simpel kok. Lembaga negara yang sakti-sakÂÂti itu, mulai dari Presiden (peÂmerintah), DPR, MK, BPK, KPK, ayo buka semua lika-liku dan setiap sen kasus ini. Lalu kita tutup buku dan bergerak maju. [Harian Rakyat Merdeka]
Populer
Selasa, 23 Desember 2025 | 04:16
Senin, 22 Desember 2025 | 17:57
Sabtu, 20 Desember 2025 | 12:33
Sabtu, 20 Desember 2025 | 14:07
Jumat, 19 Desember 2025 | 03:10
Rabu, 17 Desember 2025 | 08:37
Rabu, 24 Desember 2025 | 14:13
UPDATE
Jumat, 26 Desember 2025 | 12:12
Jumat, 26 Desember 2025 | 12:05
Jumat, 26 Desember 2025 | 11:56
Jumat, 26 Desember 2025 | 11:54
Jumat, 26 Desember 2025 | 11:48
Jumat, 26 Desember 2025 | 11:15
Jumat, 26 Desember 2025 | 11:00
Jumat, 26 Desember 2025 | 10:49
Jumat, 26 Desember 2025 | 10:35
Jumat, 26 Desember 2025 | 10:30