Dato Syed Munshe Afdzaruddin
Dato Syed Munshe Afdzaruddin
â€Seharusnya kita mencari penyeÂlesaiannya dengan baik. Jangan memperburuk situasi,†katanya di Jakarta, kemarin.
Menurutnya, pemerintah IndoÂnesia dan Malaysia bisa berbicara dengan baik dan duduk bersama menemukan penyelesaianÂnya. “Jangan membuat statement yang memperburuk keadaan,†katanya.
Berikut kutipan selengÂkapÂnya:
Kenapa Anda begitu keÂcewa, padahal banyak TKI diÂperlaÂkukan semena-meÂna?
Saya menyesalkan adanya staÂtement semacam itu. Saya juga menyakan juru bicara MeÂnaÂkertrans, Dita Indah Sari yang mengusulkan kepada KeÂmenteÂrian Luar Negeri meÂmuÂlangÂkan duta besar MaÂlaysia.
Seharusnya kita berÂsama-sama berbicara dengan baik dan mencari solusi yang tepat demi menÂsejahterakan masyarakat. Saya ini sangat peduli dengan warga Indonesia.
Anda tidak pernah berbicara dengan Muhaimin?
Selama tiga tahun menjadi DuÂbes Malaysia untuk Indonesia ini, tidak pernah dipanggil oleh MuÂhaimin untuk bersama-sama memÂbicarakan masalah yang terjadi.
Kenapa Anda tidak berÂiniÂsiatif?
Saya kan di sini hanya sebagai bagian dari pihak kecil saja. Jika ada kasus yang terbaru soal TKI di Malaysia yang dilakukan tiga PoÂlisi Malaysia, seharusnya kita men cari masalahnya apa, kenapa ini terÂjadi dan bagaimana jalan keÂluarnya. Bukan melemparkan perÂnyataan yang justru memperÂburuk keadaan.
Kerasnya pernyataan itu meÂngingat TKI sering menÂdaÂpatkan pelakuan disÂkriÂminasi?
Statemen semacam itu buÂkanÂlah jawaban atau penyeleÂsaian. Saya mau bicara soal ini atas daÂsar hati nurani.
Jika ada orang yang membaÂca statement itu, maÂka orang tersebut bisa menilai huÂbungan Malaysia dengan InÂdoÂnesia ini tidak baik.
Padahal kan selama ini huÂbungan kita baik-baik saja. Pak Menakertrans juga jangan hanya melihat dari sisi yang kurang baikÂnya saja, tetapi juga harus meÂlihat sisi positif hubungan kedua negara ini.
Misalnya apa?
Hubungan Malaysia dan InÂdoÂnesia itu sangat baik. Hubungan politik, ekonomi, pendidikan dan lainnya itu kan sangat baik. Kita ada joint investment committee, dan Kemenhan juga begitu akrab dengan kami.
Selain itu, di bidang ekonomi juga sangat baik. Lihat saja, di MaÂlaysia itu ada 6 hotel milik orang Indonesia yang pekerjanya juga dari Indonesia. Ada tamÂbahan nilai.
Kami merasa sangat akrab dan dekat dengan rakyat IndoÂnesia. Menteri-mentei seperti Mentei Ekonomi Pak Hatta RaÂjasa juga pernah berbicara deÂngan saya untuk kemajuan ekoÂnomi bersaÂma. Tetapi Pak MuÂhaimin belum pernah mengajak bicara.
Masalahnya pemerintah MaÂlaysia tidak menghargai TKI, makanya polisi yang memperÂkosa itu mendapatkan penangÂguÂÂhan penahanan?
Hukum di Malaysia itu setelah ditaÂhan, mereka dihadapkan ke pengadilan untuk menentukan pengakuan bersalah atau tidak bersalah. Jika mengaku bersalah maka tertuduh akan langsung dihukum.
Jika membuat pengakuan tidak bersalah, pengadilan akan meÂnenÂtukan sidang dengan keÂhaÂÂdiran tim pengacara dan penÂdakÂwa.
Nah, semasa menunggu tangÂgal dibicarakannya itu, haÂkim bisa memutuskan tertuduh tidak ditahan sementara, menungÂgu hari disidangkan.
Itu berdasarkan proses sidang Inggris yang berlandaskan you are innocence until proven quality. Jadi, tertuduh itu tidak bebas dari tuduhan.
Jika setelah disidang dan terÂbukti bersalah, maka tertuduh akan dihukum. Dalam masa peÂnangguhan itu, tertuduh akan diÂgaransi oleh penjamin bahwa tertuÂduh akan hadir pada hari persiÂdangan.
Penangguhan diberikan seÂsuai hukum, karena ketiganya meÂngaku tidak bersalah. Tapi proses persidangan tetap berjalan. Jadi sebenarnya bukan dibebasÂkan, law di Malaysia mengikuti BriÂtish Law. [Harian Rakyat Merdeka]
Populer
Selasa, 23 Desember 2025 | 04:16
Senin, 22 Desember 2025 | 17:57
Sabtu, 20 Desember 2025 | 12:33
Sabtu, 20 Desember 2025 | 14:07
Jumat, 19 Desember 2025 | 03:10
Rabu, 17 Desember 2025 | 08:37
Rabu, 24 Desember 2025 | 14:13
UPDATE
Jumat, 26 Desember 2025 | 12:12
Jumat, 26 Desember 2025 | 12:05
Jumat, 26 Desember 2025 | 11:56
Jumat, 26 Desember 2025 | 11:54
Jumat, 26 Desember 2025 | 11:48
Jumat, 26 Desember 2025 | 11:15
Jumat, 26 Desember 2025 | 11:00
Jumat, 26 Desember 2025 | 10:49
Jumat, 26 Desember 2025 | 10:35
Jumat, 26 Desember 2025 | 10:30