Berita

Fadel Muhammad

Wawancara

WAWANCARA

Fadel Muhammad: Misi Saya Menangkan Aburizal, Bukan Bersaing Dengan Beliau...

KAMIS, 22 NOVEMBER 2012 | 08:35 WIB

.Kalangan Partai Golkar merasa heran kenapa posisi Aburizal Bakrie tidak masuk tiga besar dalam survei belakangan ini.

Padahal, survei-survei sebe­lum­nya posisi Ketua Umum Par­tai Golkar itu hampir selalu ma­suk tiga besar.

Begitu disampaikan  Wakil Ke­tua Umum DPP Partai Golkar, Fa­del Muhammad, kepada Rak­yat Merdeka, kemarin.

’’Kami heran kenapa Pak Abu­rizal Bakrie bisa turun. Selama ini kan di berbagai survei selalu bera­da di tiga besar,” katanya.

Seperti diketahui, hasil survei Indonesia Network Election Sur­vey (INES) menyebutkan;  Pra­bo­wo Subianto 19,8 persen, Me­gawati Soekarnoputri: 13,16 per­sen, Hatta Rajasa: 11,3 persen, Ju­suf Kalla: 7,99 persen, Aburizal Ba­krie: 7,36 persen, Djoko Su­yanto: 5,51 persen, Pramono Edhie Wibowo: 5,21 persen, Sur­ya Paloh: 4,31 psersen, Ani Yu­dhoyono: 4,21 persen, dan Yusril Ihza Mahendra: 1,34 persen.

Fadel Muhammad selanjutnya mengatakan, survei itu me­mang  menambah semarak di­namika politik meski hasilnya ma­sih berubah-ubah. Sebab, Pil­pres 2014 masih lama.

“Saya yakin Golkar bisa me­nang Pileg dan Pilpres 2014. Saya saja terus berjuang di wilayah timur untuk mengembalikan ke­jayaan Golkar di 2014,” ujar be­kas Men­teri Kelautan dan Peri­kanan itu.

Berikut kutipan selengkapnya:

Apa Golkar terganggu atas survei itu?

Tidak terganggu. Malah mun­culnya nama-mana baru itu, ter­buka peluang menjadi cawa­pres­nya Pak Aburizal.

Survei ini juga memilah  capres Jawa dan non-Jawa, apa komentar Anda?

Saya rasa ini tidak etis jika ca­pres Indonesia dikotak-kotakkan menjadi Jawa dan luar Jawa.

Setiap anak bangsa memiliki kesempatan sama ma­ju dalam Pilpres.

Masalah cawapres Aburizal Bakrie bagaimana?

Sekarang ini belum ada pen­jaringan, kita lihat Oktober tahun depan.

Kenapa tidak dari sekarang ditentukan?

Diskusi di Golkar waktu itu ada keinginan menentukan cawapres sekarang juga, supaya jelas so­sialisasinya. Sebagian lagi me­minta menundanya sampai pe­milu legislatif.

Anda di kelompok mana?

Saya pada kelompok yang me­nginginkan cawapres diten­tukan setelah pemilu legislatif

Alasannya?

Karena kita harus realistis juga melihat berapa suara Golkar di pe­milu legislatif. Saya juga orang yang tidak gampang GR (gede ra­sa), sekarang ada yang bi­lang dapat 27 persen atau 30 persen.

Bukankah hasil survei selalu suara Golkar tinggi?

Ah, itu kan cuma kata survei-sur­vei saja. Minggu besok LSI Syai­­ful Mujani bilang Golkar tinggal 18 persen. Nanti yang lain bilang Golkar tinggi.

Selain itu, kita mau lihat dulu per­syaratan mengajukan pasa­ngan capres. Kalau 2009 kan 20 persen. Mungkin nanti naik. Ma­kanya kita lihat dulu Golkar dapat berapa.

Kalau ditentukan sekarang cawapresnya bukannya lebih mudah disosialisasikan?

Pemikiran itu memang tidak salah. Tapi kalau Golkar keku­rangan 3 hingga 5 persen, mau dari mana kita dapat suara yang kurang itu.

Kemudian banyak partai yang menolak bergabung, kan malu.

Figur yang diinginkan DPP Partai Golkar seperti apa?

Inginnya dari Jawa yang punya pengaruh besar. Kalau bisa ada partai yang mendukungnya.

Kalau bisa tokoh politik partai supaya bisa dalam pencalonan cukup persyaratan.

Survei LSI menyatakan Anda popular di internal Golkar, apa siap jadi cawapres?

Hasil LSI memang menempat saya di posisi kedua terpopular setelah pak Aburizal Bakrie di internal Golkar. Tapi misi saya ini kan bantu-bantu pak Aburizal menangkan Golkar dalam Pileg 2014. Bukan bersaing de­ngan beliau.

Saya ini mengabdi buat Golkar, mau  jadi anggota DPR saja. Saya kan belum pernah di legislatif. Kalau jadi gubernur dan menteri kan sudah. [Harian Rakyat Merdeka]



Populer

Camat Madiun Minta Maaf Usai Bubarkan Bedah Buku ‘Reset Indonesia’

Selasa, 23 Desember 2025 | 04:16

Adik Kakak di Bekasi Ketiban Rezeki OTT KPK

Senin, 22 Desember 2025 | 17:57

Ketika Kebenaran Nasib Buruh Migran Dianggap Ancaman

Sabtu, 20 Desember 2025 | 12:33

Kajari Bekasi Eddy Sumarman yang Dikaitkan OTT KPK Tak Punya Rumah dan Kendaraan

Sabtu, 20 Desember 2025 | 14:07

OTT KPK juga Tangkap Haji Kunang Ayah Bupati Bekasi

Jumat, 19 Desember 2025 | 03:10

Uang yang Diamankan dari Rumah Pribadi SF Hariyanto Diduga Hasil Pemerasan

Rabu, 17 Desember 2025 | 08:37

Terlibat TPPU, Gus Yazid Ditangkap dan Ditahan Kejati Jawa Tengah

Rabu, 24 Desember 2025 | 14:13

UPDATE

Bank Mandiri Berikan Relaksasi Kredit Nasabah Terdampak Bencana Sumatera

Jumat, 26 Desember 2025 | 12:12

UMP Jakarta 2026 Naik Jadi Rp5,72 Juta, Begini Respon Pengusaha

Jumat, 26 Desember 2025 | 12:05

Pemerintah Imbau Warga Pantau Peringatan BMKG Selama Nataru

Jumat, 26 Desember 2025 | 11:56

PMI Jaksel Salurkan Bantuan untuk Korban Bencana di Sumatera

Jumat, 26 Desember 2025 | 11:54

Trump Selipkan Sindiran untuk Oposisi dalam Pesan Natal

Jumat, 26 Desember 2025 | 11:48

Pemerintah Kejar Pembangunan Huntara dan Huntap bagi Korban Bencana di Aceh

Jumat, 26 Desember 2025 | 11:15

Akhir Pelarian Tigran Denre, Suami Selebgram Donna Fabiola yang Terjerat Kasus Narkoba

Jumat, 26 Desember 2025 | 11:00

Puan Serukan Natal dan Tahun Baru Penuh Empati bagi Korban Bencana

Jumat, 26 Desember 2025 | 10:49

Emas Antam Naik, Buyback Nyaris Tembus Rp2,5 Juta per Gram

Jumat, 26 Desember 2025 | 10:35

Sekolah di Sumut dan Sumbar Pulih 90 Persen, Aceh Menyusul

Jumat, 26 Desember 2025 | 10:30

Selengkapnya