Salim Segaf Al Jufri
Salim Segaf Al Jufri
Bagaimana hal ini bisa terjadi?
BÂerikut petikan wawancara deÂngan Menteri Sosial Salim Segaf Al Jufri, kemarin.
Bagaimana awal Kemsos bisa terlibat memberi bantuan?
Ini sebenarnya merupakan program jangka panjang. Sudah puluhan tahun ada dua lokalisasi di dua desa di Tulungagung. Yaitu di Desa Ngujang, Kecamatan KeÂdung Waru dan Desa Kaliwungu, KeÂcamatan Ngunut. Baru tahun 2004 kami mencoba masuk menawarkan bantuan. Dari ribuan wanita tuna susila, awal tahun ini tinggal ada 400 orang. Setelah kami berikan lagi bantuan di awal tahun, Alhamdulillah, persoalan lokalisasi di TulungÂagung kini sudah tuntas.
Bantuan apa saja yang dibeÂrikan?
Pertama-tama yang kita tanya dulu ke para penghuni lokalisasi. Bantuan apa yang mereka buÂtuhÂkan. Ada yang jawab, ingin buka salon. Ada juga yang ingin diberi keterampilan menjahit, sampai hal-hal sederhana seperti ingin jualÂan gorengan atau sembako. Inilah yang kita fasilitasi dengan meÂmÂberikan pelatihan dan juga modal.
Selain Kemsos, siapa saja yang terlibat dalam hal ini?
Tentu Kemsos tidak bisa senÂdiÂrian. Kami bekerja sama deÂngan pemerintah daerah setemÂpat. Setelah kami beri pelatihan, peÂmerintah daerah juga memÂbeÂrikan bantuan dari Pemkab TuÂlungagung Rp 10 juta, yang terÂbagi Rp 5 juta dalam bentuk perÂalatan dan Rp 5 juta berupa uang untuk merintis usaha. Ini untuk mantan penghuni lokalisasi yang berasal dari Tulungagung. SeÂdang dari luar Tulungagung dikemÂbalikan ke daerah masing-masing dengan bantuan uang Rp 3 juta dari Pemprov Jatim.
Ada bantuan dalam bentuk lain?
Saat saya berkunjung ke Desa Ngujang, pekan lalu, Kemsos kembali memberikan bantuan kepada bekas penghuni lokalisasi dan juga warga sekitar. Ini untuk memastikan agar mereka tidak kembali ke pekerjaan lamanya. Di antaranya bantuan bedah kamÂpung untuk memperbaiki kondisi rumah mereka dengan total banÂtuan Rp 3 miliar lebih. RinÂciannya, 200 unit rumah sederÂhana-rumah tidak layak huni (RS-RSLTH) pedesaan senilai Rp 2 miliar. Selain itu masih ada banÂtuan untuk 39 kelompok usaÂha bersama (KUBE) terdiri gerobak kaki lima, becak wisata, dan tambal ban senilai Rp 780 juta, 4 sarana lingkungan senilai Rp 180 juta, sembako untuk 200 KK seÂnilai Rp 30 juta, dan usaha ekoÂnomi produktif (UEP) bagi 36 eks WTS senilai Rp 72 juta.
Selain Di Tulungagung, apa ada daerah lain yang mendapat bantuan serupa?
Ada. Hampir di setiap daerah yang memiliki masalah serupa kami berikan bantuan. Tapi TuÂlungÂagung ini merupakan salah satu contoh sukses yang mudah-mudahan bisa ditiru wilayah lain. Intinya, saya bahagia dan bangga, karena Pemprov Jatim dan kepala daerah tingkat dua punya seÂmangat tinggi menghapus loÂkalisasi. Punya semangat tinggi mengatasi wanita yang rawan ekoÂnomi. [Harian Rakyat Merdeka]
Populer
Selasa, 23 Desember 2025 | 04:16
Senin, 22 Desember 2025 | 17:57
Sabtu, 20 Desember 2025 | 12:33
Sabtu, 20 Desember 2025 | 14:07
Jumat, 19 Desember 2025 | 03:10
Rabu, 17 Desember 2025 | 08:37
Rabu, 24 Desember 2025 | 14:13
UPDATE
Jumat, 26 Desember 2025 | 12:12
Jumat, 26 Desember 2025 | 12:05
Jumat, 26 Desember 2025 | 11:56
Jumat, 26 Desember 2025 | 11:54
Jumat, 26 Desember 2025 | 11:48
Jumat, 26 Desember 2025 | 11:15
Jumat, 26 Desember 2025 | 11:00
Jumat, 26 Desember 2025 | 10:49
Jumat, 26 Desember 2025 | 10:35
Jumat, 26 Desember 2025 | 10:30