Berita

Pramono Anung

Wawancara

WAWANCARA

Pramono Anung: Kongkalikong Menteri & DPR Berawal Dari Pemerintah...

SABTU, 17 NOVEMBER 2012 | 06:45 WIB

Laporan Seskab Dipo Alam ke KPK terkait kongkalikong anggaran antara menteri dengan DPR mendapat apresiasi dari berbagai pihak.

Wakil Ketua DPR Pramono Anung mendorong Dipo Alam melaporkan hal tersebut ke penegak hukum. Tujuannya agar tidak saling curiga.

Saya ini mendorong siapapun yang bisa menemukan adanya kongkalikong antara menteri dengan DPR dilaporkan ke aparat penegak hukum, kata Pramono Anung kepada Rakyat Merdeka, kemarin.

Seperti diketahui, Rabu (14/11) malam, Dipo Alam melaporkan tiga kementerian dan oknum anggota DPR ke KPK, terkait adanya dugaan kongkalikong anggaran.

Pramono Anung selanjutnya mengatakan, apa yang dilakukan

Dipo Alam sudah benar. Namun data-data yang dilaporkan ke KPK itu hendaknya cukup kuat.

Jangan sampai datanya ada revisi di kemudian hari.

Berikut kutipan selengkapnya:

Anda sepertinya kurang yakin data itu cukup kuat?

Bukan seperti itu. Tapi yang jadi persoalannya adalah apakah data itu memang benar-benar data yang sahih, lengkap, dan kuat, sehingga secara hukum bisa menjadi alat bukti.

    

Bagaimana jika datanya tidak kuat?

Orang yang dilaporkan itu tentunya mempunyai kesempatan untuk melakukan upaya hukum. Itulah konsekuensi dari apa yang dilakukan Pak Dipo Alam.

Meski demikian, saya melihat apa yang dilakukan Pak Dipo itu sudah bagus bagi orang-orang yang ingin pemberantasan korupsi itu diberantas bareng-bareng.

Semuanya itu agar korupsi benar-benar hilang dari bangsa ini.

Berarti KPK perlu turun tangan secepatnya dong?

Betul. Dicek dulu, apaka data-data awal itu sudah bisa ditindaklanjuti menjadi penyelidikan. Kalau data yang disampaikan Pak Dipo itu akurat dan kuat, tentu KPK berkewajiban menindaklanjutinya.

   

Bagaimana jika KPK tidak segera menindaklanjuti, mengingat KPK kekurangan anggota penyidiknya?

Saya rasa harus secepatnya ditindaklanjuti. Tidak ada alasan kurang penyidik. KPK pun harus secara terbuka nantinya, karena sudah dipublikasikan.  Jangan sampai terkesan ini sekadar menjadi panggung saja.

KPK harus benar-benar ungkap menteri dan anggota DPR yang kongkalikong itu.  

Kalau ini bisa dibuktikan, tentunya akan menjadi sebuah terobosan terhadap persoalan korupsi yang sedang dihadapi bangsa ini.

   

Apakah bisa membuat jera anggota DPR?

Persoalan ini bukan semata-mata hanya anggota DPR saja. Tetapi ini kan persoalan kementerian atau orang-orang yang ada dalam lingkaran pemerintahan yang bekerja sama dengan beberapa orang di DPR.

Saya rasa, jangan hanya sekadar panggung atau rumor saja. Tapi betul-betul bisa diungkapkan. Jika memang benar terjadi, maka akan jadi efek jera kepada siapapun yang melakukan tindakan yang sama.

   

Kira-kira siapa yang mulai kongkalikong?

Kongkalikong semacam ini awalnya dari pemerintah. Tidak mungkin datangnya dari DPR. Pasti dari pemerintah.

   

Kenapa?

Karena pemerintah yang menyusun anggaran. DPR itu kan yang memberikan persetujuan. Dalam konteks itulah terjadi lobi-lobi meloloskan anggaran.

   

Apa kasus semacam ini sudah sering terjadi?

Wah, kalau soal itu saya tidak tahu. Saya kan nggak pernah di badan anggaran dan tidak berkecimpung di dalam persoalan itu.

Bagaimana jika ada anggota PDIP yang terlibat?

Kalau persoalan penegakan hukum itu bukan bicara urusan partai. Tapi urusan pemberantasan korupsi. Siapa saja yang terlibat, berkewajiban bertanggung jawab atas tindakannya itu.  [Harian Rakyat Merdeka]


Populer

Camat Madiun Minta Maaf Usai Bubarkan Bedah Buku ‘Reset Indonesia’

Selasa, 23 Desember 2025 | 04:16

Adik Kakak di Bekasi Ketiban Rezeki OTT KPK

Senin, 22 Desember 2025 | 17:57

Ketika Kebenaran Nasib Buruh Migran Dianggap Ancaman

Sabtu, 20 Desember 2025 | 12:33

Kajari Bekasi Eddy Sumarman yang Dikaitkan OTT KPK Tak Punya Rumah dan Kendaraan

Sabtu, 20 Desember 2025 | 14:07

OTT KPK juga Tangkap Haji Kunang Ayah Bupati Bekasi

Jumat, 19 Desember 2025 | 03:10

Uang yang Diamankan dari Rumah Pribadi SF Hariyanto Diduga Hasil Pemerasan

Rabu, 17 Desember 2025 | 08:37

Terlibat TPPU, Gus Yazid Ditangkap dan Ditahan Kejati Jawa Tengah

Rabu, 24 Desember 2025 | 14:13

UPDATE

Bank Mandiri Berikan Relaksasi Kredit Nasabah Terdampak Bencana Sumatera

Jumat, 26 Desember 2025 | 12:12

UMP Jakarta 2026 Naik Jadi Rp5,72 Juta, Begini Respon Pengusaha

Jumat, 26 Desember 2025 | 12:05

Pemerintah Imbau Warga Pantau Peringatan BMKG Selama Nataru

Jumat, 26 Desember 2025 | 11:56

PMI Jaksel Salurkan Bantuan untuk Korban Bencana di Sumatera

Jumat, 26 Desember 2025 | 11:54

Trump Selipkan Sindiran untuk Oposisi dalam Pesan Natal

Jumat, 26 Desember 2025 | 11:48

Pemerintah Kejar Pembangunan Huntara dan Huntap bagi Korban Bencana di Aceh

Jumat, 26 Desember 2025 | 11:15

Akhir Pelarian Tigran Denre, Suami Selebgram Donna Fabiola yang Terjerat Kasus Narkoba

Jumat, 26 Desember 2025 | 11:00

Puan Serukan Natal dan Tahun Baru Penuh Empati bagi Korban Bencana

Jumat, 26 Desember 2025 | 10:49

Emas Antam Naik, Buyback Nyaris Tembus Rp2,5 Juta per Gram

Jumat, 26 Desember 2025 | 10:35

Sekolah di Sumut dan Sumbar Pulih 90 Persen, Aceh Menyusul

Jumat, 26 Desember 2025 | 10:30

Selengkapnya