Berita

dok.keluarga sri sumarni

SENGKETA TANAH

Keluarga Tidak Nyaman Selalu Didatangi Oknum TNI AU Berseragam Olahraga

Keluarga Siap Dimediasi, BPN Lakukan Pembiaran
SELASA, 13 NOVEMBER 2012 | 10:26 WIB | LAPORAN: ALDI GULTOM

Nasib nahas melanda keluarga Ibu Sri Sumarni, yang memiliki secara turun temurun tanah seluas 1.574 m2 di Jalan Raya Pondok Gede nomor 39, Pondok Melati, Bekasi.

Keluarga pensiunan TNI AD itu harus berhadapan dengan teror penggusuran di lahan yang sudah ditempati selama 30 tahun lamanya. Ya, sejak beberapa tahun lalu lahan mereka diakui sebagai tanah milik TNI AU.

Sejatinya, tanah tersebut berstatus Tanah Negara Bebas yang sejak 1976 digarap turun temurun oleh keluarga Ibu Sri Sumarni. Namun, sejak beberapa pekan lalu selalu diancam pembongkaran oleh pihak AURI.


"Kami sekarang tidak tenang tinggal di sini karena setiap Selasa atau Kamis oknum TNI Angkatan Udara datang dengan berpakaian olahraga," ujar salah seorang pihak keluarga, Coki Lubis, kepada JakartaBagus.Com, beberapa waktu lalu.

Klaim bahwa tanah tersebut milik TNI AU dilakukan pihak AU dengan menulis "Tanah Milik TNI AU, CQ Halim Perdana Kusuma" menggunakan pilox berwana hitam.

Untuk mengantisipasi aksi tersebut terulang kembali, pihak keluarga sudah menyiapkan pengacara untuk melakukan mediasi dengan pihak TNI AU.

"Kami sudah menyiapkan pengacara untuk melakukan mediasi bila bukti-bukti kepemilikan tanah selama 30 dibutuhkan" pungkasnya.

Coki pun sudah berkali-kali melayangkan permintaan kepada pihak BPN Kota Bekasi agar memberitahu perkembangan proses konversi status tanah tersebut.

'Saya khawatir bila tidak segera mediasi, terjadi benturan di sini. Bila terjadi benturan, sangat mungkin BPN menjadi sorotan publik karena belum juga ada mediasi sejak diketahui sengketanya, yakni tahun 2010-2011 silam," terang Coki.

Dia tegaskan lagi bahwa berkas persyaratan untuk membuat sertifikat hak milik sudah terpenuhi dan tinggal selangkah lagi pengesahan.

"Namun tiba-tiba pending (tertunda) di BPN, dan ini sudah lebih dari setahun," sesalnya. [ald]

Populer

Masih Sibuk di Jogja, Pimpinan KPK Belum Tahu OTT di Lampung Tengah

Selasa, 09 Desember 2025 | 14:21

Pura Jadi Latar Film Porno, Hey Bali: Respons Aparat Dingin

Selasa, 09 Desember 2025 | 21:58

Mahfud MD soal Bencana Sumatera: Menyuruh Pejabat Mundur Tidak Relevan

Rabu, 10 Desember 2025 | 05:53

Uang yang Diamankan dari Rumah Pribadi SF Hariyanto Diduga Hasil Pemerasan

Rabu, 17 Desember 2025 | 08:37

OTT KPK juga Tangkap Haji Kunang Ayah Bupati Bekasi

Jumat, 19 Desember 2025 | 03:10

OTT Beruntun! Giliran Jaksa di Bekasi Ditangkap KPK

Kamis, 18 Desember 2025 | 20:29

Ini Susunan Lengkap Direksi dan Komisaris bank bjb

Selasa, 09 Desember 2025 | 17:12

UPDATE

Tiga Jaksa di Banten Diberhentikan Usai jadi Tersangka Dugaan Pemerasan

Sabtu, 20 Desember 2025 | 05:59

Bakamla Kukuhkan Pengawak HSC 32-05 Tingkatkan Keamanan Maritim

Sabtu, 20 Desember 2025 | 05:45

Ketum HAPPI: Tata Kelola Sempadan Harus Pantai Kuat dan Berkeadilan

Sabtu, 20 Desember 2025 | 05:05

11 Pejabat Baru Pemprov DKI Dituntut Bekerja Cepat

Sabtu, 20 Desember 2025 | 04:51

Koperasi dan Sistem Ekonomi Alternatif

Sabtu, 20 Desember 2025 | 04:24

KN Pulau Dana-323 Bawa 92,2 Ton Bantuan ke Sumatera

Sabtu, 20 Desember 2025 | 03:50

Mutu Pangan SPPG Wongkaditi Barat Jawab Keraguan Publik

Sabtu, 20 Desember 2025 | 03:25

Korban Bencana yang Ogah Tinggal di Huntara Bakal Dikasih Duit Segini

Sabtu, 20 Desember 2025 | 02:59

Relawan Pertamina Jemput Bola

Sabtu, 20 Desember 2025 | 02:42

Pramono dan Bang Doel Doakan Persija Kembali Juara

Sabtu, 20 Desember 2025 | 02:25

Selengkapnya