Darmono
Darmono
“Kami sudah berusaha makÂsimal, tapi belum berhasil meÂlakukan ekstradisi,’’ kata KeÂtua TPK, Darmono, kepada RakÂyat Merdeka, kemarin.
Menurut Wakil Jaksa Agung itu, pihaknya terus memonitor meÂlalui perwakilannya yang ada di PNG.
Bahkan, belum lama ini KeÂmenÂÂterian Luar Negeri yang punya kewenangan melaÂkukan huÂbuÂngan diplomatik telah mengirim surat ke PNG.
“Minggu lalu kami kirimkan surat lagi melalui Kementerian Luar Negeri. KaÂmi terus melaÂkuÂÂÂkan koordinasi maksimal, terÂÂmaÂsuk dengan perwakilan kita yang ada di sana. Namun jaÂÂwaban dari peÂmerintah PNG bahwa mereka beÂlum melakuÂkan pembahasan secara mendaÂlam,†paparnya.
Berikut kutipan selengkapnya;
Kalau begitu nggak ada perÂkemÂbangan dong?
Perkembangan terbaru hanya mendapatkan informasi bahwa pemerintah PNG sedang melakuÂkan evaluasi terkait status kewarÂgaÂnegaraan Djoko di PNG.
Saat ini sedang dalam masa tranÂsisi pemerintah PNG yang baru. Berdasarkan pemerintahan yang baru, mereka menyatakan ada hal-hal yang perlu diperÂtaÂnyakan tentang keputusan bahwa Djoko Tjandra jadi warga Negara di sana.
Barangkali belum berhasil gara-gara hanya mengirimkan surat doang?
Kita ini kan nggak bisa meÂmakÂsa. Itu kan otoritas negara lain. Kami menginginkan supaya ada pembahasan lebih dulu soal bagaimana langkah-langka yang dilakukan pemerintah PNG. Tetapi, sejauh ini belum ada jaÂwaban tegas.
Surat itu isinya apa?
Kami menanyaÂkan kembali sikap dan tanggapan pemerinÂtah PNG terÂhadap permintaan kita terkait ekstradisi Djoko Tjandra.
Kenapa nggak didesak saja atau melakukan lobi-lobi?
Tentunya kami terus melakuÂkan monitor yang dilakukan perÂwaÂkilan kita di sana. Mereka yang menginformasikan perkemÂbangan terbaru dan kita siap meÂnindaklanjuti apa yang diÂinginÂkan pemerintah di sana.
Apakah Anda tidak punya inisiatif datang langsung ke PNG?
Kami secara aktif terus berupaÂya maksimal meÂngambil langÂkah-langkah yang dapat dilaÂkukan. Apakah pihak Indonesia harus segera ke sana atau kita menunggu kunjungan peÂmerintah PNG.
Sebab, kita juÂga sudah meÂngiÂrimkan surat kedua kalinya. HaÂrapan kita, dalam waktu dekat suÂrat tersebut segera ditanggapi.
Apa kendalanya peralihan pemerintah yang baru?
Ya. Mereka memang sudah melakukan evaluasi soal status kewarganegaraan Djoko Tjandra yang sudah diputuskan pemerinÂtaÂhan sebelumnya ada yang jangÂgal. Pemerintah yang baru merasa perlu mempertanyakan lagi status itu.
Kenapa bisa begitu?
Karena pemerintah PNG yang baru ini menilai ada beberapa hal yang dianggap sebagai hambatan dan perlu dipertanyakan soal staÂtus kewarnegaraan Djoko TjanÂdra itu.
Tapi itu kan baru pernyataan saja. Belum ada kesimpulan yang membatalkan secara resmi. Kami hanya bisa menunggu perkemÂbaÂngan lebih lanjut dan langkah-langkah atau upaya yang dilaÂkuÂkan pemerintah PNG.
Apakah benar Djoko TjanÂdra mempunyai aset di PNG?
Hingga saat ni kami belum mengecek kebenarannya. Kami belum mengecek sejauh itu. KeÂberadaan dan asetnya di mana beÂlum diketahui secara pasti.
O ya, bagaimana dengan eksÂtradisi Adrian Kiki dari AusÂtralia?
Saat ini masih dalam proses perÂÂsidangan. Adrian Kiki maÂsih menjalani sidang banding yang diajukan Pemerintah AusÂtralia setelah pada sidang seÂbeÂlumnya yang mengaÂbulÂkan keÂberatan Adrian Kiki tenÂtang ekstradisi pemerintah AusÂÂtraÂlia.
Aturan hukum di sana, Adrian Kiki itu masih mempunyai hak banding satu kali lagi. Karena, di sana bisa mengajukan banding hingga dua kali.
Kejagung optimistis Adrian Kiki bisa dipulangkan ke InÂdonesia?
Ya dong. Soalnya Australia kan all out membantu ekstradisi Adrian Kiki. [Harian Rakyat Merdeka]
Populer
Selasa, 23 Desember 2025 | 04:16
Senin, 22 Desember 2025 | 17:57
Sabtu, 20 Desember 2025 | 12:33
Sabtu, 20 Desember 2025 | 14:07
Jumat, 19 Desember 2025 | 03:10
Rabu, 17 Desember 2025 | 08:37
Rabu, 24 Desember 2025 | 14:13
UPDATE
Jumat, 26 Desember 2025 | 12:12
Jumat, 26 Desember 2025 | 12:05
Jumat, 26 Desember 2025 | 11:56
Jumat, 26 Desember 2025 | 11:54
Jumat, 26 Desember 2025 | 11:48
Jumat, 26 Desember 2025 | 11:15
Jumat, 26 Desember 2025 | 11:00
Jumat, 26 Desember 2025 | 10:49
Jumat, 26 Desember 2025 | 10:35
Jumat, 26 Desember 2025 | 10:30