Berita

Rachmawati Soekarnoputri

Wawancara

WAWANCARA

Rachmawati Soekarnoputri: Seharusnya Rehabilitasi Dulu Nama Baik Bung Karno...

SABTU, 10 NOVEMBER 2012 | 09:32 WIB

Pemberian gelar pahlawan nasional untuk Bung Karno kurang sempurna. Sebab, tidak dilakukan rehabilitasi nama baik proklamator RI tersebut.

Bung Karno ditumbangkan da­lam kudeta yang berawal dari pe­ristiwa Oktober 1965 hingga puncaknya pada Sidang Istimewa MPRS 1967.

Begitu disampaikan Putri Bung Karno, Rachmawati Soekarno­pu­tri, kepada Rakyat Merdeka, di Jakarta, kemarin.

“Pemberian gelar pahlawan na­sional itu tidak sempurna sebe­lum dicabut TAP MPRS XXXIII/MPRS/1967  tentang Pencabutan Kekua­saan Pemerintah Negara dari Presiden Soekarno,” papar Ke­tua Dewan Pen­diri Yayasan Pendidikan Soekarno itu.

Berikut kutipan selengkapnya:


Kurang sempurna gimana?

Nama Soekarno pernah terce­mar karena dituduh terlibat  pem­berontakan 30 September 1965. Hal itu tertulis dalam per­tim­ba­ngan TAP XXXIII/MPRS/1967 tentang Pencabutan Ke­kuasaan Pemerintah Negara dari Presiden Soekarno.

Tidak hanya itu, TAP XXXIII/MPRS/1967 juga turut me­nye­ret-nyeret pendiri Partai Na­sio­nal In­donesia itu ke persoalan hu­kum. Dalam BAB II ketetapan tertulis, Menetapkan penyele­sai­an per­soa­lan hukum selanjut­nya yang menyangkut Dr. Ir. Su­kar­no, dila­kukan menurut ke­ten­tuan-keten­tuan hukum dalam rangka mene­gakkan hukum dan keadilan, dan menyerahkan pe­laksanaannya kepada Pejabat Presiden.


Tapi Anda merasa bangga de­ngan pemberian gelar pah­lawan nasional itu?

Ya, tentu bangga dan ter­san­jung atas pemberian gelar pah­la­wan nasional itu. Namun TAP XXXIII/MPRS/1967 itu belum dicabut.

Saat saya menanyakan ke Men­sesneg jika gelar pahlawan dibe­rikan tapi TAP XXXIII/MPRS/1967 belum dicabut, beliau me­nyebutkan, pencabutan tap itu domainnya MPR.


Saat Anda menjadi Wantim­pres, apa tidak  mengusulkan?

Saat saya menjabat sebagai De­wan Pertimbangan Presiden (Wa­timpres) di pemerintahan Pre­siden SBY, saya selalu minta ke­pada pemerintah mencabut TAP XXXIII/MPRS/1967. Tapi tidak ada jawaban positif.

Memang ada yang bilang  TAP XXXIII/MPRS/1967  itu pernah dianulir dan dihapus, tapi sam­pai sekarang belum ada dan nggak masuk akal.

Kalau dulu saya diberitahu­kan pada tahun 2003 ada peng­­anu­li­ran dan penghapusan TAP XXXIII/MPRS/1967  tentu sa­ya tidak akan terus mena­nyakan.

 Pertanyaannya, kalau ada ka­pan sidangnya dilaksanakan. Itu yang saya minta dari tahun ke ta­hun kepada presiden. Beberkan itu ke masyarakat. Saya minta ketegasan.


Lamanya poses politik ini ada keanehan tidak?

Ini masalah kesinisan politik sa­ja pada Bung Karno. Bahkan sempat terjadi Desoekarnoisasi saat Orde Baru. Di sini saya meli­hat bangsa ini tidak memiliki ka­rakter.


Kalau belum juga dihapus­kan bagaimana?

Tentunya pemberian gelar pahlawan ini kebohongan besar yang dibuat kepada masya­rakat.

Saya tetap minta TAP XXXIII/MPRS/1967 dicabut. Kalau tidak di­cabut, kan aneh dan lucu. Iba­rat­nya seseorang dianggap ber­sa­lah tapi mendapatkan gelar pah­lawan. Ini kan nggak benar.


Kalau belum juga dihapus­kan bagaimana?

Tentunya pemberian gelar pahlawan ini kebohongan besar yang dibuat kepada masya­rakat.

Saya tetap minta TAP XXXIII/MPRS/1967 dicabut. Kalau tidak di­cabut, kan aneh dan lucu. Iba­rat­nya seseorang dianggap ber­sa­lah tapi mendapatkan gelar pah­lawan. Ini kan nggak benar.


Seharusnya bagaimana?

Cabut dulu TAP XXXIII/MPRS/1967, setelah itu di­angkat menjadi pahlawan na­sional.  [Harian Rakyat Merdeka]


Populer

Camat Madiun Minta Maaf Usai Bubarkan Bedah Buku ‘Reset Indonesia’

Selasa, 23 Desember 2025 | 04:16

Adik Kakak di Bekasi Ketiban Rezeki OTT KPK

Senin, 22 Desember 2025 | 17:57

Ketika Kebenaran Nasib Buruh Migran Dianggap Ancaman

Sabtu, 20 Desember 2025 | 12:33

Kajari Bekasi Eddy Sumarman yang Dikaitkan OTT KPK Tak Punya Rumah dan Kendaraan

Sabtu, 20 Desember 2025 | 14:07

OTT KPK juga Tangkap Haji Kunang Ayah Bupati Bekasi

Jumat, 19 Desember 2025 | 03:10

Uang yang Diamankan dari Rumah Pribadi SF Hariyanto Diduga Hasil Pemerasan

Rabu, 17 Desember 2025 | 08:37

Terlibat TPPU, Gus Yazid Ditangkap dan Ditahan Kejati Jawa Tengah

Rabu, 24 Desember 2025 | 14:13

UPDATE

Bank Mandiri Berikan Relaksasi Kredit Nasabah Terdampak Bencana Sumatera

Jumat, 26 Desember 2025 | 12:12

UMP Jakarta 2026 Naik Jadi Rp5,72 Juta, Begini Respon Pengusaha

Jumat, 26 Desember 2025 | 12:05

Pemerintah Imbau Warga Pantau Peringatan BMKG Selama Nataru

Jumat, 26 Desember 2025 | 11:56

PMI Jaksel Salurkan Bantuan untuk Korban Bencana di Sumatera

Jumat, 26 Desember 2025 | 11:54

Trump Selipkan Sindiran untuk Oposisi dalam Pesan Natal

Jumat, 26 Desember 2025 | 11:48

Pemerintah Kejar Pembangunan Huntara dan Huntap bagi Korban Bencana di Aceh

Jumat, 26 Desember 2025 | 11:15

Akhir Pelarian Tigran Denre, Suami Selebgram Donna Fabiola yang Terjerat Kasus Narkoba

Jumat, 26 Desember 2025 | 11:00

Puan Serukan Natal dan Tahun Baru Penuh Empati bagi Korban Bencana

Jumat, 26 Desember 2025 | 10:49

Emas Antam Naik, Buyback Nyaris Tembus Rp2,5 Juta per Gram

Jumat, 26 Desember 2025 | 10:35

Sekolah di Sumut dan Sumbar Pulih 90 Persen, Aceh Menyusul

Jumat, 26 Desember 2025 | 10:30

Selengkapnya