Jenderal Timur Pradopo
Jenderal Timur Pradopo
“Polri terus melakukan tuÂgasÂnya melakukan pengaÂmaÂnan di seluruh Indonesia, terÂmaÂsuk di titik-titik rawan konÂflik,†kata Timur Pradopo kepada Rakyat Merdeka, di Jakarta.
Seperti diketahui, Menteri SoÂsial Salim Segaf Al Djufri meÂnyeÂbutÂkan, ada 180 titik rawan konÂflik yang tersebar di Indonesia. Di titik-titik ini, mudah tersulut perÂtiÂkaian dan bentrokan antar maÂsyarakat seperti di LamÂpung Selatan.
Timur Pradopo selanjutnya meÂngatakan, kerusuhan yang terÂjadi di Lampung Selatan telah direÂhabilitasi. Semuanya berangÂsur-angsur membaik.
“Setelah Polri lakukan rehaÂbiÂliÂtasi, semua mulai membaik. MaÂÂsyarakat sudah bisa berÂaktiÂfitas lagi,†ujarnya.
Berikut kutipan selengkapnya:
Sampai kapan rehabilitasi dilakukan?
Terus kami lakukan agar keÂhidupan masyarakat normal kembali.
Langkah-langkah rehabiliÂtasi yang dilakukan Polri terus kami kembangkan.
Apa seluruh pengungsi suÂdah kembali ke rumah masing-maÂsing?
Ya. Seluruh pengungsi kini suÂdah kembali. Makanya Polri beÂrupaya menciptakan kondisi yang kodusif.
Artinya, menjadi normal kembali.
Sampai kapan pihak keaÂmaÂnan di sana?
Sampai kondisinya aman betul. Tujuan kami agar masyarakat bisa melakukan kegiatan seperti biaÂsanya.
Berapa lama rehabilitasi yang dilakukan Polri bersama sejumlah menteri?
Rehabilitasi kami lakukan beÂberapa minggu ini.
Berapa banyak pasukan PolÂri ditugaskan di sana?
Tentunya akan kita sesuaikan deÂngan kondisi yang ada samÂpai keamanan utuh.
Apa ada rencana penarikan pasukan?
Nanti dilihat perkembanganÂnya, sekarang masih dalam posisi berÂjaga-jaga. Namun, nanti akan diÂtaÂrik secara bertahap.
Mengenai 20 saksi yang diÂpeÂriksa terkait kerusuhan LamÂpung Selatan bagaimana?
20 saksi sedang dimintai keÂteÂrangan.
Nanti dilihat perkembanganÂnya, sekarang masih dalam posisi berÂjaga-jaga. Namun, nanti akan diÂtaÂrik secara bertahap.
Mengenai 20 saksi yang diÂpeÂriksa terkait kerusuhan LamÂpung Selatan bagaimana?
20 saksi sedang dimintai keÂteÂrangan.
Apa ada kesulitan untuk cipÂtaÂkan kedamaian di daerah konÂflik?
Tidak, kan semangatnya untuk damai. Itu yang membuat kita berÂsemangat menyelesaikannya.
Seperti dikatakan Mensos ada 180 titik rawan konflik di InÂÂdoÂnesia, bagaimana antisiÂpasi Polri?
Daerah yang memang berpoÂtenÂsi mengganggu keamaÂnan, pasÂti akan kita lakukan peÂngaÂmaÂnan dan rehabilitasi. Tapi itu beÂlum masuk dalam wilayah huÂkum.
Yang kita kedepanÂkan sekaÂrang adalah peranan peÂmerintah daerah, tokoh masyaÂraÂkat, tokoh agama dan instansi terÂkait meÂnangani masalah konflik.
Instansi mana saja?
Kalau masalah kehutanan tentu Kementerian Kehutanan. KaÂlau masalah pertanahan, BPN yang ikut menyelesaikannya. Pola-poÂla seperti itu yang harus dikeÂdeÂpankan.
Sudah ada komunikasi deÂngan instansi terkait, termasuk kepala daerah setempat?
Ya, sudah. Pastinya komuniÂkasi terus kita lakukan untuk berÂsama-sama menjaga keamaÂnan di daerah masing-masing.
O ya, apa bantuan TNI selalu dibutuhkan Polri?
Saya kira semua tergantung siÂtuaÂsinya dan semua berjalan seÂsuai dengan apa koÂmitmen kita antara Polri dan TNI.
Situasi seperti apa saja yang membutuhkan bantuan TNI?
Kalau Polri membutuhkan perÂÂsonel yang banyak diÂsebabÂkan oleh daerahnya luas dan konÂÂflik yang makin memÂbesar, maÂka Polri minta bantuan TNI. [Harian Rakyat Merdeka]
Populer
Selasa, 23 Desember 2025 | 04:16
Senin, 22 Desember 2025 | 17:57
Sabtu, 20 Desember 2025 | 12:33
Sabtu, 20 Desember 2025 | 14:07
Jumat, 19 Desember 2025 | 03:10
Rabu, 17 Desember 2025 | 08:37
Rabu, 24 Desember 2025 | 14:13
UPDATE
Jumat, 26 Desember 2025 | 12:12
Jumat, 26 Desember 2025 | 12:05
Jumat, 26 Desember 2025 | 11:56
Jumat, 26 Desember 2025 | 11:54
Jumat, 26 Desember 2025 | 11:48
Jumat, 26 Desember 2025 | 11:15
Jumat, 26 Desember 2025 | 11:00
Jumat, 26 Desember 2025 | 10:49
Jumat, 26 Desember 2025 | 10:35
Jumat, 26 Desember 2025 | 10:30