ilustrasi
ilustrasi
Menurut Sekretaris Jenderal (Sekjen) DPR Nining Indra Saleh, ada 127 toilet yang rusak ringan dan 18 rusak berat.
Toilet yang disebutkan rusak ada di lantai-lantai yang ditemÂpati anggota-anggota fraksi. BeÂnarkah ada ratusan toilet yang ruÂsak? Yuk kita intip.
Rakyat Merdeka mendatangi lantai 13 yang ditempati Fraksi Partai Golkar. Di lantai ini ada 10 toilet yang tersebar di empat suÂdut. Di setiap sudut ada dua hingÂga toilet. Toilet berukuran 1,5x2 meter ini dibagi jadi dua ruangan.
Begitu pintu dibuka terlihat ruaÂngan tempat wastafel. Di samÂping ada pintu untuk masuk ke ruang untuk buang air. Di sini terÂdapat kloset duduk dan urinoir untuk kencing.
Toilet di sini terlihat bersih dan layak pakai walaupun modelnya agak ketinggalan zaman. Hanya tiga toilet yang ditemukan rusak. KeÂrusakannya tak parah. Dua toilet wastafelnya bocor. Air meÂneÂtes di bagian bawah wastafel saat keran dibuka untuk memÂbasuh tangan.
“Rusaknya sudah dua bulan lalu. Perbaikannya cuma perlu mengganti sedikit pipa yang berada di bawah wastafel agar tidak bocor,†kata Soni, petugas cleaning service di lantai ini. WC duduk dan urinoir di dua toilet ini masih berfungsi baik.
Toilet yang berada di sudut kanan terlihat rusak di bagian langit-langitnya. Plafonnya keÂhiÂtam-hitaman. Bekas kena remÂbesan air dari toilet di lantai atas.
Lantaran air dari lantai atas keÂrap merembes, toilet ini tak diÂguÂnakan. “Mungkin perbaikannya agak makan biaya, karena harus mengganti pipa yang bocor,†kata Soni mengira-kira.
Beranjak ke lantai 15. Di lantai yang ditempati anggota Fraksi Partai Persatuan Pembangunan (PPP) ini disebutkan ada toilet yang rusak. Penelusuran Rakyat Merdeka, hanya menemukan satu toilet yang rusak. Itu pun hanya wastafelnya. WC dan uriÂnoirÂnya masih berfungsi baik.
Keran di wastafel itu tak bisa meÂngeluarkan air. Di dinding deÂpan wastafel ditaruh kertas puÂtih bertuliskan “Maaf!!! WasÂtaÂfel rusak tidak dapat digunakan.â€
Naik ke atas ke lantai 16, temÂpat anggota Fraksi Partai Hanura berkantor. Ada dua toilet yang rusak. Toilet pertama, air di uriÂnoir terus mengucur seteÂlah bilas. Di depan tempat kecing ini diÂpasang kertas putih bertuÂlisÂkan “rusakâ€. Mungkin ini sebagai pemberitahuan agar tak dipakai.
Tak jauh dari sini ada toilet yang dilaporkan klosetnya rusak. Di penutup kloset ditempel kertas putih bertuliskan “Maaf, toilet rusak.â€
Dodi, petugas cleaning service mengungkapkan, kloset itu sudah rusak sejak dua minggu lalu. Tapi, menurut dia, tidak parah. “HaÂnya perlu memperbaiki pipaÂnya. Setelah itu bisa dipakai lagi,†kata pria yang mengenakan seÂraÂgam warna biru ini.
Di lantai 17 yang ditempati anggota Fraksi Partai Gerindra hanya ditemukan satu toilet yang rusak. Di lantai ini ada 10 toilet. Kerusakannya hanya di wasÂtaÂfelnya. WC dan urinoir berfungsi.
Dari sini Rakyat Merdeka naik ke lantai 20, tempat anggota Fraksi Partai Amanat Nasional (PAN). Ada dua toilet yang diÂtemukan rusak. Satu wastafelnya. Satu lagi klosetnya selalu terÂgeÂnang air. “Paling ada pipa di baÂwah kloset yang mampet,†kata peÂrempuan petugas cleaning service di lantai ini.
Nining mengatakan perbaiÂkan toilet yang rusak ringan mengÂhaÂbisÂkan biaya Rp 2 juta sampai Rp 4 juta. Untuk rusak berat Rp 20 juta.
Bila ditotal, dana untuk memÂperbaiki toilet-toilet itu mencapai Rp 1,4 miliar. “Nilai Rp1,4 miliar ini sesuai identifikasi dari konÂsultan. Misalnya keran bocor, shoÂwer tidak memadai, mengÂganti kloset, wastafel, keramik, plafon. Itu semua tergantung tingÂkat kerusakannya,†katanya.
Kenapa baru dilaksanakan menÂjelang tutup tahun? Nining berÂdalih pihaknya perlu menungÂgu persetujuan dari Badan PeÂngawas Keuangan dan PemÂbaÂnguÂnan (BPKP).
“Sebetulnya kami mengiÂnginÂkan awal tahun, tapi ada meÂkaÂnisme rasionalisasi dari BPKP, seÂhingga baru Juni disetujui unÂtuk dilakukan pelaksanaan,†katanya.
Nining berharap pada minggu keempat November sudah ada pemenang tender perbaikan toiÂlet. Sehingga proyek bisa segera dimulai. Ditargetkan selesai 31 Desember.
“Berdasarkan hasil kajian waktunya masih cukup sampai 31 Desember. Kita sudah ada langÂkah-langkah antisipasi supaya terÂlaksana tepat waktu. PeÂlakÂsaÂnaan akan kita perketat peÂngaÂwaÂsannya,†kata Nining.
Marzuki Minta 2 Proyek Ditunda Sampai 2014
Masyarakat Kecewa Sama DPR
Ketua DPR Marzuki Ali meÂmerintahkan Sekjen Nining Indra Saleh membatalkan proyek renoÂvasi ruang anggota Dewan dan penggantian pagar pembatas TaÂman Ria Senayan.
Kedua proyek ditunda sampai masa keanggotaan DPR berÂakhir pada 2014. Untuk proyek perÂbaikan toilet silakan diÂteruskan.
Menurut Marzuki, proyek perÂbaikan toilet ini jangan dinilai dari anggarannya yang sampai miÂliaran. Tapi juga perlu dikeÂtaÂhui bahwa ada ratusan toilet yang rusak di gedung Nusantara I. “Jangan dilihat dari Rp1,4 miÂliarÂnya,†katanya.
Marzuki mengatakan perÂbaiÂkan toilet ini demi kepentingan umum. “Kalau toilet bolehlah diÂperbaiki. Kalau buntu perÂbaiÂkilah. Masak toilet nggak bisa dipakai? Kan nggak mungkin,†katanya.
Sementara untuk proyek yang lain sebaiknya ditinjau ulang. ApaÂlagi tingkat kepercayaan rakÂyat terhadap DPR menurun.
“Saya harap pagar jangan. Ya semualah karena menurut saya maÂsyarakat sedang kecewa deÂngan DPR. Karena itu perlu mengÂhemat anggaran. GunakanÂlah anggaran itu untuk keÂpenÂtingan lain yang berguna untuk rakÂyat,†kata Marzuki.
Ia mengakui bahwa Setjen DPR berwenang untuk melaÂkuÂkan renovasi. Namun proyek reÂnoÂvasi itu tperlu memperhatikan penilaian masyarakatan.
“Saya menyarankan untuk tidak renovasi. Ini kewenangan sekÂjen. Tapi sekjen bisa konsulÂtasi pada pimpinan,†katanya.
Anggota DPR Dewi Aryani menilai banyak toilet di gedung Nusantara I yang perlu diperÂbaiki. “Kondisi sekarang sangat memprihatinkan, bocor, selang tiÂdak berfungsi, dan bau,†katanya.
Menurut dia, kerusakan toilet ini karena kualitas bahannya yang tak bagus. Ditambah lagi usia bahan itu yang sudah lama.
Namun Dewi memuji kondisi toilet di lantai 1 gedung NusanÂtara I. Toilet-toilet ini dekat deÂngan ruang rapat komisi. “KonÂdisi toilet di komisi sudah baik,†katanya.
Anggota DPR dari Partai DeÂmokrat Sutan Bhatoegana meÂminta anggaran perbaikan toilet disesuaikan dengan tingkat keÂruÂsakannya. “Yang penting harus bisa dipertanggung jawabkan dan bukan hanya sekadar proyek,†katanya.
Ongkosnya Kelewat Mahal, Awas Dikorup
Setjen DPR menganggarkan dana Rp 2 juta sampai Rp 4 juta untuk memperbaiki toilet yang rusak ringan. Untuk kerusakan beÂrat Rp 20 juta. Total biaya yang bakal dihabiskan Rp 1,4 miliar.
Menurut Koordinator InvesÂtigasi dan Advokasi Forum InÂdoÂnesia untuk Transparansi Anggaran (FITRA) Uchok Sky Khadafi, anggaran proyek ini kelewat mahal.
“Seharusnya untuk yang toilet yang rusak ringan Rp 500 ribu sudah cukup termasuk ongkos pemasangan tukang seÂlama sehari,†katanya.
Dengan mengajukan anggaÂran yang lebih besar dari harga perbaikan, Uchok mengÂkhaÂwaÂtirkan, proyek ini berpotensi dikorup. Ia menilai pelaksanaan lelang proyek ini janggal. SeÂbab, meÂpet dengan waktu peÂnanÂÂdaÂtaÂngaÂnan kontrak dan peÂngerjaannya.
“Adanya pekerjaan pada akÂhir tahun 2012 ini mengonÂfirÂmasi kepada publik bahwa ada kesengajaan yang dilakukan oleh DPR agar pekerjaan ini tiÂdak menjadi sorotan tajam oleh publik,†kata Uchok.
Menurut dia, kalaupun Setjen DPR mau melakukan renovasi toilet sebaiknya diprioritasnya di area-area yang bisa diakses publik. Misalnya toilet di geÂdung Nusantara III. “Saya lihat toilet di lantai satu dengan press room DPR banyak yang nggak berfungsi,†katanya.
Ada tiga proyek yang dimulai tahun ini. Selain renovasi toilet, ada proyek penggantian pagar batas dengan Taman Ria dengan anggaran Rp 1 miliar, dan renoÂvasi ruang kerja anggota DPR Rp 6,2 miliar.
Uchok mendapat informasi bahwa kontrak ketiga proyek akan diteken antara tanggal 22 sampai 30 November. “Berarti maksimal hanya satu bulan unÂtuk melaksanakan tiga pekerÂjaÂan tersebut,†katanya.
Ia menyangsikan ketiga proÂyek ini akan selesai pada akhir tahun 2012. Ia khawatir proyek ini bakal molor seperti proyek parÂkir molor yang belakangan dihentikan. Ada spesifikasikan yang tidak sesuai.
Perbaikan Ringan Rp 2 Juta, Rusak Berat Rp 20 Juta
Ada 220 toilet di gedung NuÂsantara I. Hampir setengahnya disebutkan rusak. Pejabat Setjen DPR menganggap perÂbaikan toilet ini mendesak.
Kepala Biro Pemeliharaan BaÂngunan dan Instalasi DPR Erry S Achyar menyebut, baÂnyak angÂgoÂta DPR yang ngeluh toilet rusak.
“Kami juga pusing karena keluhan ini selalu ada setiap rapat. Kami sebagai pelayan di sini, ya mau tidak mau meÂlaÂkuÂkan perbaikan karena ini keÂmauÂan dari anggota DPR yang juga sudah dibahas di Badan UruÂÂsan Rumah TangÂga,†katanya.
Menurut Erry, toilet-toilet yang perlu diperbaiki itu ada di lantai yang ditempati anggota fraksi. Umumnya pipa bocor, plafon, keramik dan keran ruÂsak serta lampu penerangan yang pecah.
Tapi saat ditanya di mana saja toilet yang rusak, dia tidak tak bisa menyebutkannya. “Itu kan bukan kami yang mÂerÂenÂcaÂnaÂkan. Bagian Perencanaan yang membuat detailnya dan sudah melakukan kajian investigasi secara profesional,†elaknya.
Erry menandaskan, anggaran 1,4 miliar untuk memperbaiki ratusan toilet itu wajah. “Kalau ditanya anggaran begitu besar, disesuaikan dengan kondisinya. Jumlahnya banyak,†katanya.
Setjen DPR menargetkan perÂbaikan itu selesai dalam waktu 1,5 bulan. Sehingga pada awal taÂhun 2013 semua toilet berfungsi.
Kepala Biro Humas dan PemÂberitaan DPR Djaka Dwi WiÂnarÂko menambahkan, proyek ini adaÂlah kelanjutan dari renovasi toilet awal tahun 2012. PerÂbaiÂkan toilet belum bisa dilakukan meÂnyeluruh karena ada rasioÂnaÂlisasi anggaran. [Harian Rakyat Merdeka]
Populer
Selasa, 23 Desember 2025 | 04:16
Senin, 22 Desember 2025 | 17:57
Sabtu, 20 Desember 2025 | 12:33
Sabtu, 20 Desember 2025 | 14:07
Jumat, 19 Desember 2025 | 03:10
Rabu, 17 Desember 2025 | 08:37
Rabu, 24 Desember 2025 | 14:13
UPDATE
Jumat, 26 Desember 2025 | 12:12
Jumat, 26 Desember 2025 | 12:05
Jumat, 26 Desember 2025 | 11:56
Jumat, 26 Desember 2025 | 11:54
Jumat, 26 Desember 2025 | 11:48
Jumat, 26 Desember 2025 | 11:15
Jumat, 26 Desember 2025 | 11:00
Jumat, 26 Desember 2025 | 10:49
Jumat, 26 Desember 2025 | 10:35
Jumat, 26 Desember 2025 | 10:30