Berita

ilustrasi

Politik

Zulkieflimansyah dan Dua Tokoh Sumbawa Layak Pimpin Newmont

SELASA, 06 NOVEMBER 2012 | 19:29 WIB | LAPORAN: ADE MULYANA

Ada tiga nama yang pantas menggantikan Martiono Hadianto sebagai Presiden Direktur Newmont Nusa Tenggara. Ketiga orang itu adalah Zulkieflimansyah, Malik Salim dan Andi Azisi Amin.

Begitu disampaikan pemerhati pertambangan yang juga putra Sumbawa, Dinul Haq kepada Rakyat Merdeka Online, Selasa (6/11).

"Inilah tiga tokoh Sumbawa dan Sumbawa Barat yang mampu dan layak memimpin Newmont," tegasnya.

Zulkiflimansyah merupakan lulusan Inggris dan Wakil Ketua Komisi XI DPR RI. Malik Salim adalah pakar tambang dan sudah lama malang melintang di dunia pertambangan. Sementara Andi Azisi Amin adalah jebolan Amerika, dan sekarang menjadi pengusaha serta mengajar di salah satu perguruan tinggi di Jakarta.

Dinul menduga, Martiono selama ini kongkalikong dengan pusat tidak melepas divestasi sisa saham 7 persen Newmont kepada daerah. Untuk itu dia berharap, Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS) yang akan digelar setelah proses divestasi selesai dilakukan, maka menunjuk salah satu dari tiga nama tersebut sehingga kepentingan daerah bisa lebih terakomodir lagi.

Dinul menegaskan, Sumbawanisasi jabatan-jabatan strategis di dalam manajemen PTNNT sangat penting karena yang merasakan secara langsung dampak buruk keberadaan tambang adalah warga Sumbawa, baik dampak lingkungan, sosial, politik, budaya dan lain-lain. Sementara saat ini di dalam internal manajemen PTNNT masih didominasi oleh tenaga kerja dari luar daerah.

"Sudah saatnya figur lokal dipercayakan untuk memegang jabatan Presiden Direktur PTNNT," tandas mantan Ketua Forum Lembaga Legislatif Mahasiswa Indonesia (FL2MI) ini.

Dukungan agar posisi Presiden PTNNT diisi tokoh daerah sebelumnya disampaikan antara lain Gubernur NTB, M. Zainul Majdi, Rektor Universitas Samawa, Prof DR Syaifuddin Iskandar, Ketua DPRD Kabupaten Sumbawa, Farhan Bulkiyah, dan Anggota Komisi II DPRD  Sumbawa Barat M. Sahril Amin Dea Naga. [dem]


Populer

Camat Madiun Minta Maaf Usai Bubarkan Bedah Buku ‘Reset Indonesia’

Selasa, 23 Desember 2025 | 04:16

Adik Kakak di Bekasi Ketiban Rezeki OTT KPK

Senin, 22 Desember 2025 | 17:57

Ketika Kebenaran Nasib Buruh Migran Dianggap Ancaman

Sabtu, 20 Desember 2025 | 12:33

OTT KPK juga Tangkap Haji Kunang Ayah Bupati Bekasi

Jumat, 19 Desember 2025 | 03:10

Uang yang Diamankan dari Rumah Pribadi SF Hariyanto Diduga Hasil Pemerasan

Rabu, 17 Desember 2025 | 08:37

Kajari Bekasi Eddy Sumarman yang Dikaitkan OTT KPK Tak Punya Rumah dan Kendaraan

Sabtu, 20 Desember 2025 | 14:07

Kejagung Ancam Tak Perpanjang Tugas Jaksa di KPK

Sabtu, 20 Desember 2025 | 16:35

UPDATE

Trump Serang Demokrat dalam Pesan Malam Natal

Kamis, 25 Desember 2025 | 16:04

BUMN Target 500 Rumah Korban Banjir Rampung dalam Seminggu

Kamis, 25 Desember 2025 | 15:20

Mantan Wamenaker Noel Ebenezer Rayakan Natal Bersama Istri di Rutan KPK

Kamis, 25 Desember 2025 | 15:01

Gibran Minta Pendeta dan Romo Terus Menjaga Toleransi

Kamis, 25 Desember 2025 | 14:40

BGN Sebut Tak Paksa Siswa Datang ke Sekolah Ambil MBG, Nanik: Bisa Diwakilkan Orang Tua

Kamis, 25 Desember 2025 | 14:39

Posko Pengungsian Sumut Disulap jadi Gereja demi Rayakan Natal

Kamis, 25 Desember 2025 | 14:20

Banyak Kepala Daerah Diciduk KPK, Kardinal Suharyo Ingatkan Pejabat Harus Tobat

Kamis, 25 Desember 2025 | 14:15

Arsitektur Nalar, Menata Ulang Nurani Pendidikan

Kamis, 25 Desember 2025 | 14:13

Kepala BUMN Temui Seskab di Malam Natal, Bahas Apa?

Kamis, 25 Desember 2025 | 14:03

Harga Bitcoin Naik Terdorong Faktor El Salvador-Musk

Kamis, 25 Desember 2025 | 13:58

Selengkapnya