Akbar Tandjung
Akbar Tandjung
“Ini menunjukkan masih ada kedekatan antara tokoh senior dengan pengurus Partai Golkar dari pusat hingga daerah,’’ kata Ketua Dewan Pertimbangan ParÂtai Golkar, Akbar Tandjung, keÂpada Rakyat Merdeka, keÂmarin.
Seperti diketahui, bekas Ketua Umum Golkar Jusuf Kalla (JK), bekas Wapres BJ Habibie, dan AkÂbar Tandjung datang saat peraÂyaan HUT Partai Golkar ke-48, Rabu (31/10). Acara juga dihadiri Wapres Boediono.
Akbar Tandjung selanjutnya mengatakan, kedatangan para tokoh senior tersebut bisa menÂjadi sumber motivasi yang dapat meningkatkan keyakinan jajaran partai untuk berjuang bagi keÂmenangan Partai Golkar dalam Pemilu 2014.
“Diharapkan juga akan mampu meÂningkatkan elektabilitas Partai Golkar lebih tinggi lagi. KedaÂtaÂngÂan para tokoh senior Golkar ini akan meningkatkan keÂyaÂkinan masyarakat terhadap Golkar,†paparnya.
Berikut kutipan selengkapnya;
Apa tokoh senior itu diunÂdang?
Ya. Kami mengundang senior-senior Golkar dan partai politik lain, termasuk para menteri. AlhamÂdulillah Pak Boediono bisa hadir walaupun beliau tidak memberikan sambutan. Itu sudah cuÂkup memberikan apresiasi terÂhadap Golkar.
Kemudian senior-senior lain seperti Pak Habibie, dan Pak JK itu merupakan apresiasi kepada Partai Golkar. Sebenarnya tidak ada sesuatu yang istimewa, biaÂsa-biasa saja. Tapi tentunya kami bersyukur.
Sejauhmana kedatangan tokoh senior itu bisa mendongÂkrak perolehan suara Partai GolÂkar?
Dengan kedatangan mereka ke Ultah Golkar ini menunjukkan bahwa beliau-beliau ini masih memberikan perhatian terhadap kegiatan-kegiatan Partai Golkar. Ini tentu memberikan semangat bagi pengurus untuk memenangÂkan partai ini dalam pemilu menÂdatang.
Kalau tahu begitu, kenapa tiÂdak tidak diundang saat Rapimnas?
Pak JK tidak hadir dalam RaÂpimnas karena tidak memÂpunyai posisi formal dalam seÂtrukÂtur partai. Yang ikut dalam Rapimnas itu adalah DPP, DPD I, dan ormas-ormas pendukung, serta dewan pertimbangan.
Tapi, kedatangannya dalam HUT Golkar ini sebagai sesuatu yang positif bagi kami.
Semacam angin segar beÂgitu?
Saya rasa kalau dari sisi Partai Golkar, ya. Keyakinan yang ada biÂsa seperti itu. Ingat, menjadi angin segar bagi Partai Golkar saja.
Apa kedatangan JK itu bisa menaikkan elektabilitas Ical?
Kalau sejauh itu, saya belum bisa mengatakan. Tapi kedaÂtangan para tokoh senior Golkar ini memperlihatkan bahwa interÂnal Golkar cukup kompak dan masih ada kebersamaan.
Soal sejauh mana akan bisa meÂnaikkan elektabilitas Ical deÂngan kedatangan JK ini, saya beÂlum bisa mengatakannya. NaÂmun, orang akan melihat, sudah namÂpak kebersamaan dan berÂdamÂpak baik pada institusi GolÂkar.
Memangnya sudah berdaÂmai ya?
Di Golkar itu tidak ada perseliÂsihan. Saya kira, sudah nampak kebersamaan. Tapi kalau dari segi pencalonan presiden, karena Pak JK sendiri mengatakan siap maju bila ada yang mencalonkan. Ya, silakan saja.
Pak Ical juga mengatakan, kaÂlau Pak JK mau maju nyapres, silakan dari partai lain. Saya rasa, Pak JK juga akan melihat peluang itu, tapi dari partai lain.
Bagaimana peluang Ical pada Pilpres 2014?
Itu tergantung elektabilitas beÂliau. Tentunya kami mengÂharapÂkan elektabilitasnya terus naik, seyogyanya di atas Partai Golkar.
Kalau bisa, beliau tidak hanya dipilih pendukung Golkar. Tapi dipilih orang yang tidak meÂmiÂlih Golkar pada Pemilu 2014. ArÂtinya, mendapat dukungan dari pemilih lain.
Apakah benar elektabilitas Ical susah naik?
Kami cermati terus elektaÂbiÂlitas Pak Ical. Sejuh yang kami keÂtahui elektabilitas Partai GolÂkar berada di nomor satu. Pada umumnya, haÂsil lembaga survei meÂnempatkan Golkar pada noÂmor satu. Ada seÂkitar empat lemÂbaga survei. Kami berharap, tidak hanya Partai Golkar saja yang naik, teÂtaÂpi elektabilitas Pak Ical juga naik.
Jika elektabilitas Ical tidak naik, apa ada kemungkinan JK dicalonkan Partai Golkar?
Kalau ada partai lain yang ingin mencalonkan Pak JK, silaÂkan saja, seperti dikatakan Pak Ical. Sebab, Partai Golkar sudah menetapkan Aburizal Bakrie seÂbagai capres Golkar, sehingÂga peluang capres dari Golkar tidak ada lagi selain Pak Ical.
Sudah benar-benar tertuÂtup?
Pada waktu dulu, penentuan yang dilakukan Partai Golkar itu dengan mekanisme terbuka, deÂmokratis.
Tapi sekarang ini deÂngan dideÂklarasikannya Pak Ical sebagai calon presiden dari GolÂkar, tentunya tidak ada lagi keÂmungkinan caÂlon lain. Pak JK meÂmang masih ada peluang nyaÂpres, tapi dari partai lain. [Harian Rakyat Merdeka]
Populer
Selasa, 23 Desember 2025 | 04:16
Senin, 22 Desember 2025 | 17:57
Sabtu, 20 Desember 2025 | 12:33
Sabtu, 20 Desember 2025 | 14:07
Jumat, 19 Desember 2025 | 03:10
Rabu, 17 Desember 2025 | 08:37
Rabu, 24 Desember 2025 | 14:13
UPDATE
Jumat, 26 Desember 2025 | 12:12
Jumat, 26 Desember 2025 | 12:05
Jumat, 26 Desember 2025 | 11:56
Jumat, 26 Desember 2025 | 11:54
Jumat, 26 Desember 2025 | 11:48
Jumat, 26 Desember 2025 | 11:15
Jumat, 26 Desember 2025 | 11:00
Jumat, 26 Desember 2025 | 10:49
Jumat, 26 Desember 2025 | 10:35
Jumat, 26 Desember 2025 | 10:30