Ali Masykur Musa
Ali Masykur Musa
‘’Pada dasarnya semua lemÂbaÂga negara hasus diperiksa keuaÂngannya. Tapi kalau ada perÂminÂtaan khusus agar dilakukan audit investigasi, tentu kami siap meÂlaÂkukannya,’’ ujar anggota BPK Ali Masykur Musa kepada RakÂyat Merdeka, kemarin.
Sebelumnya diberitakan, HaÂkim Agung Gayus Lumbuun berÂharap BPK melakukan audit inÂvestigasi terhadap keuangan MA, khususnya sumbangan pribadi yang diberikan Sekretaris MA Nurhadi.
Gayus menilai sumbangan terÂsebut harus transparan. Bahkan jika sumbangan melebihi Rp 10 juta, harus dilaporkan ke KPK.
Menurut Gayus Lumbuun, sumÂbangan kepada instansi neÂgara harus dilaporkan secara resÂmi kepada negara. Jika tidak, maÂka bisa berakibat fatal. Apalagi daÂlam setahun MA mendapat kuÂcuran APBN Rp 5,6 triliun . Dengan dana tersebut, NurÂhadi diminta menjelaskan ke publik apakah cukup atau tiÂdak anggaran itu per tahunnya.
Ali Masykur Musa selanjutnya mengatakan, sumbangan kepada lemÂbaga negara, terutama lembaÂga hukum seperti MA, sama sekali tidak dibenarkan.
“Sumbangan seperti itu kan tidak boleh. Kalau kondisinya seÂperti itu, bisa saja dilakukan audit investigasi,†ujarnya.
Berikut kutipan selengkapnya:
Kenapa tidak boleh meÂnyumÂbang?
Iya dong. Dalam aturan yang ada, semua alat negara yang meÂnerima dana pribadi karena alaÂsan apapun tidak diperkenankan dan melanggar aturan.
Kalau penerimaan itu dilaÂporkan?
Tidak boleh juga. Penerimaan negara itu kan harus dari APBN. BeÂlanja negara itu dari APBN, buÂkan orang per orang. Apalagi dari pegawai MA kemudian diÂmaÂsukkan menjadi aset MA. Itu juga tidak boleh.
Apakah ketidakadilan fasiliÂtas hakim agung dan PNS itu akan diperiksa BPK juga?
Saya rasa itu urusan rumah tangÂga MA. Mulai dari gaji, tunÂjaÂngan dan fasilitas lainnya, menjadi kewenangan tata kelola keuangan rumah tangga MA.
O ya, apa saja yang dipeÂrikÂsa?
Yang menjadi kewenangan BPK dalam konteks peÂmeriksaan keuangannya dan dari segi peÂmeriksaan kinerja lemÂbaÂga juga menjadi bagian pemerikÂsaan BPK.
Apakah perorangan bisa meÂminta BPK melakukan audit investigasi sebuah lembaga negara?
Tidak bisa. Tentu harus instiÂtusi. Bisa dari DPR, dalam hal ini Komisi III atau lembaga lainÂnya. Pada prinsipnya selama ada perÂmintaan, kami bisa masuk meÂlakukan pemeriksaan kepada siaÂpapun, termasuk MA dan KPK.
Apakah ada permintaan langsung dari DPR atau lainÂnya?
Selama ini sih belum ada perÂmintaan untuk audit investigasi dari lembaga atau institusi manaÂpun, agar keuangan sekretariat MA diaudit. Tapi sekali lagi, kaÂmi juga bisa berinisiatif. Kami siap memeriksa siapapun dan apapun. [Harian Rakyat Merdeka]
Populer
Selasa, 23 Desember 2025 | 04:16
Senin, 22 Desember 2025 | 17:57
Sabtu, 20 Desember 2025 | 12:33
Sabtu, 20 Desember 2025 | 14:07
Jumat, 19 Desember 2025 | 03:10
Rabu, 17 Desember 2025 | 08:37
Rabu, 24 Desember 2025 | 14:13
UPDATE
Jumat, 26 Desember 2025 | 12:12
Jumat, 26 Desember 2025 | 12:05
Jumat, 26 Desember 2025 | 11:56
Jumat, 26 Desember 2025 | 11:54
Jumat, 26 Desember 2025 | 11:48
Jumat, 26 Desember 2025 | 11:15
Jumat, 26 Desember 2025 | 11:00
Jumat, 26 Desember 2025 | 10:49
Jumat, 26 Desember 2025 | 10:35
Jumat, 26 Desember 2025 | 10:30