Berita

ILUSTRASI/IST

SERANGAN BOM BEIRUT

Perancis dan Inggris Dorong Libanon Tetap Jaga Stabilitas Politik

MINGGU, 21 OKTOBER 2012 | 11:46 WIB | LAPORAN: SHOFFA A FAJRIYAH

. Sehari pasca serangan mematikan di ibukota Lebanon, Beirut, Presiden Perancis, Francois Hollande, memperingatkan setiap kekosongan politik di Lebanon.

Hollande mengatakan dalam sebuah surat untuk Presiden Lebanon, Michel Sleiman, yang disampaikan melalui Duta Besar Prancis, Patrice Paoli, bahwa hal ini sangat penting dan jangan sampai Lebanon jatuh dalam kekosongan politik.

Paoli mengecam pembunuhan Kepala Departemen Informasi Pasukan Keamanan Internal Lebanon, Wissam al-Hassan. Dia mendesak pihak berwenang untuk mengerahkan upaya untuk menemukan para pelaku.


Sebuah bom mobil mematikan pada (Jumat, 19/10) di Beirut yang menewaskan delapan orang, termasuk Wissam al-Hassan, dan melukai lebih dari 85 orang lainnya. Peristiwa ini juga telah menerima kecaman dari PBB, Liga Arab dan banyak negara di seluruh dunia.

Sebagaimana yang dilansir Xinhua (Minggu, 21/10), Duta Besar Inggris untuk Lebanon, Tom Fletcher, juga mengecam pembunuhan tersebut dan menyerukan Lebanon untuk bersatu.

"Kami akan bekerja sama dengan pemerintah Lebanon dalam beberapa hari mendatang untuk mendorong persatuan, stabilitas dan kedaulatan," kata
Fletcher setelah bertemu dengan Sleiman. [ysa]

Populer

Masih Sibuk di Jogja, Pimpinan KPK Belum Tahu OTT di Lampung Tengah

Selasa, 09 Desember 2025 | 14:21

Pura Jadi Latar Film Porno, Hey Bali: Respons Aparat Dingin

Selasa, 09 Desember 2025 | 21:58

Kebun Sawit Milik POSCO Lebih dari Dua Kali Luas Singapura

Senin, 08 Desember 2025 | 19:12

Mahfud MD soal Bencana Sumatera: Menyuruh Pejabat Mundur Tidak Relevan

Rabu, 10 Desember 2025 | 05:53

Bangun Jembatan Harapan

Minggu, 07 Desember 2025 | 02:46

Distribusi Bantuan di Teluk Bayur

Minggu, 07 Desember 2025 | 04:25

Bahlil Minta Maaf Usai Prank Presiden Prabowo

Selasa, 09 Desember 2025 | 18:00

UPDATE

Kreditur Tak Boleh Cuci Tangan: OJK Perketat Aturan Penagihan Utang Pasca Tragedi Kalibata

Rabu, 17 Desember 2025 | 08:15

Dolar Melemah di Tengah Data Tenaga Kerja AS yang Variatif

Rabu, 17 Desember 2025 | 08:00

Penghormatan 75 Tahun Pengabdian: Memori Kolektif Haji dalam Buku Pamungkas Ditjen PHU

Rabu, 17 Desember 2025 | 07:48

Emas Menguat Didorong Data Pengangguran AS dan Prospek Pemangkasan Suku Bunga Fed

Rabu, 17 Desember 2025 | 07:23

Bursa Eropa Tumbang Dihantam Data Ketenagakerjaan AS dan Kecemasan Global

Rabu, 17 Desember 2025 | 07:01

Pembatasan Truk saat Nataru Bisa Picu Kenaikan Biaya Logistik

Rabu, 17 Desember 2025 | 06:46

Dokter Tifa Kecewa Penyidik Perlihatkan Ijazah Jokowi cuma 10 Menit

Rabu, 17 Desember 2025 | 06:35

Lompatan Cara Belajar

Rabu, 17 Desember 2025 | 06:22

Jakarta Hasilkan Bahan Bakar Alternatif dari RDF Plant Rorotan

Rabu, 17 Desember 2025 | 06:11

Dedi Mulyadi Larang Angkot di Puncak Beroperasi selama Nataru

Rabu, 17 Desember 2025 | 05:48

Selengkapnya