Berita

Akbar Tandjung

Wawancara

WAWANCARA

Akbar Tandjung: Dinilai Sebagai Partai Terkorup, Jadikan Itu Cambukan Perbaikan

MINGGU, 21 OKTOBER 2012 | 09:24 WIB

Partai Golkar dinilai sebagai partai terkorup hendaknya dijadikan cambukan untuk perbaikan.

Begitu disampaikan Ketua De­wan Pertimbangan Partai Golkar Akbar Tandjung kepada Rakyat Merdeka, kemarin.

“Penilaian itu harus dipandang sisi positifnya. Kalau nilainya bu­ruk, ya berarti mau memberita­hu­kan kita untuk memperbaiki ki­nerja,” kata Akbar Tandjung.

Bekas Ketua DPR itu  menga­kui ada beberapa kader Partai Gol­kar tersangut kasus korupsi. Na­mun semuanya sudah dise-rahkan ke proses hukum.

“Biarlah kukum yang menjadi pang­lima. Kami menghormati ja­­lan­­nya proses  hukum itu,” ujar­nya.

Berikut kutipan selengkapnya:


Memangnya berapa banyak kader  Golkar yang tersangkut ka­­sus  korupsi?

Ada beberapa. Sudah diproses secara hukum. Kita ini kan negara hukum. Apalagi ini terkait tindak pidana korupsi.


Apa karena kadernya ba­nyak, sehingga banyak ter­sang­kut kasus korupsi?

Memang partai Golkar terma­suk partai yang terbesar dan ka­der­nya juga banyak. Ya bisa saja ada satu atau dua kader yang terli­bat dalam kasus tindak pidana koprupsi seperti juga partai besar lainnya.


Apa saran Anda?

Saya kira apa yang dihasilkan dari survei-survei dan data yang disampaikan Seskab Dipo Alam yang disamapikan  secara lang­sung oleh tokoh masyarakat mau­pun yang disampaikan media atau lembaga-lembaga survei dan LSM. Semuanya akan menjadi perhatian dan masukan bagi Par­tai Golkar untuk dilakukan per­baikan partai ini ke depan.


Bukankah ini sudah  meru­sak citra partai?

Bila mana ada masukan yang dapat merusak dan mencederai partai dan dapat menghilangkan kepercayaan publik terhadap Partai Golkar. Maka kewajiban pim­pinan partai untuk memper­baikinya di internal atas kiner­janya selama ini.


Apa ini dapat mempenga­ruhi perolehan suara partai Gol­kar?

Tentu saja bisa. Dalam politik citra kan memiliki dampak dan pe­ran yang penting dalam upaya meraih kepercayaan publik. Lang­sung atau tidak langsung survei tentunya ada penga­ruhnya.

Tapi indikasi pengaruh itu yang tidak bisa dikatakan lebih rinci dan konkrit.

Kenapa?

Ini karena nilai survei itu tidak bisa dipastikan akan signifikan naik terus. Karena opini publik kan sering kali fluktuatif atau berubah-ubah.


Apa ini dapat mempenga­ruhi perolehan suara partai Gol­kar?

Tentu saja bisa. Dalam politik citra kan memiliki dampak dan pe­ran yang penting dalam upaya meraih kepercayaan publik. Lang­sung atau tidak langsung survei tentunya ada penga­ruhnya.

Tapi indikasi pengaruh itu yang tidak bisa dikatakan lebih rinci dan konkrit.

Kenapa?

Ini karena nilai survei itu tidak bisa dipastikan akan signifikan naik terus. Karena opini publik kan sering kali fluktuatif atau berubah-ubah.


Apa yang akan dilakukan Golkar ?

Tentu kami memperbaikinya. Untuk diketahui Partai Golkar sejak awal telah menyatakan te­kadnya untuk membangun sua­tu sistim pemerintahan yang ber­sih, terbuka serta transparan ke­pada rakyat.

Bila ada penyimpangan-pe­nyimpangan. Partai Golkar setuju diambil tindakan.

 

Apa Aburizal Bakrie sebagai Ketua Umum Partai Golkar berani menindak?

Harus berani dong. Bisa di­am­­bil langkah-langkah terha­dap yang bersangkutan. Misal­nya yang bersangkitan untuk se­men­tara waktu tidak aktif dulu di Partai Golkar. Orang itu ha­rus se­ca­ra penuh menye­le­sai­kan ma­salahnya dulu yakni menjalani pro­ses hukum dengan benar.  [Harian Rakyat Merdeka]


Populer

Camat Madiun Minta Maaf Usai Bubarkan Bedah Buku ‘Reset Indonesia’

Selasa, 23 Desember 2025 | 04:16

Adik Kakak di Bekasi Ketiban Rezeki OTT KPK

Senin, 22 Desember 2025 | 17:57

Ketika Kebenaran Nasib Buruh Migran Dianggap Ancaman

Sabtu, 20 Desember 2025 | 12:33

Kajari Bekasi Eddy Sumarman yang Dikaitkan OTT KPK Tak Punya Rumah dan Kendaraan

Sabtu, 20 Desember 2025 | 14:07

OTT KPK juga Tangkap Haji Kunang Ayah Bupati Bekasi

Jumat, 19 Desember 2025 | 03:10

Uang yang Diamankan dari Rumah Pribadi SF Hariyanto Diduga Hasil Pemerasan

Rabu, 17 Desember 2025 | 08:37

Terlibat TPPU, Gus Yazid Ditangkap dan Ditahan Kejati Jawa Tengah

Rabu, 24 Desember 2025 | 14:13

UPDATE

Bank Mandiri Berikan Relaksasi Kredit Nasabah Terdampak Bencana Sumatera

Jumat, 26 Desember 2025 | 12:12

UMP Jakarta 2026 Naik Jadi Rp5,72 Juta, Begini Respon Pengusaha

Jumat, 26 Desember 2025 | 12:05

Pemerintah Imbau Warga Pantau Peringatan BMKG Selama Nataru

Jumat, 26 Desember 2025 | 11:56

PMI Jaksel Salurkan Bantuan untuk Korban Bencana di Sumatera

Jumat, 26 Desember 2025 | 11:54

Trump Selipkan Sindiran untuk Oposisi dalam Pesan Natal

Jumat, 26 Desember 2025 | 11:48

Pemerintah Kejar Pembangunan Huntara dan Huntap bagi Korban Bencana di Aceh

Jumat, 26 Desember 2025 | 11:15

Akhir Pelarian Tigran Denre, Suami Selebgram Donna Fabiola yang Terjerat Kasus Narkoba

Jumat, 26 Desember 2025 | 11:00

Puan Serukan Natal dan Tahun Baru Penuh Empati bagi Korban Bencana

Jumat, 26 Desember 2025 | 10:49

Emas Antam Naik, Buyback Nyaris Tembus Rp2,5 Juta per Gram

Jumat, 26 Desember 2025 | 10:35

Sekolah di Sumut dan Sumbar Pulih 90 Persen, Aceh Menyusul

Jumat, 26 Desember 2025 | 10:30

Selengkapnya