Berita

ilustrasi/ist

Dunia

Rezim Assad Dituduh Sebagai Dalang Bom Beirut

SABTU, 20 OKTOBER 2012 | 14:29 WIB | LAPORAN: SHOFFA A FAJRIYAH

Pemerintah Suriah dituduh sebagai dalang dibalik tragedi bom mobil di Beirut, Lebanon, yang menewaskan Kepala Intelijen Lebanon, Wissam al Hassan dan tujuh orang lainnya. Ledakan bom yang terjadi hari ini (20/10) juga dipandang sebagai tanda awal perang saudara antara Lebanon dan Suriah.

Sejumlah aktivis lebanon menuduh rezim Bashar al Assad sebagai pihak yang harus bertanggung jawab atas apa yang dilakukannya di tanah Lebanon.

"Bashar al Assad,"  jawab pemimpin oposisi aliansi 14 Maret, Saad al Hariri, saat ditanya siapa yang menurutnya bertanggung jawab atas pembunuhan itu, sebagaimana dilansir al Jazeera (Sabtu, 20/10).


Hariri juga berjanji bahwa dirinya tidak akan tinggal diam atas insiden bom yang turut melukai 78 orang tersebut.

"Tentu rakyat Lebanon tidak akan diam atas kejahatan keji ini dan saya, Saad Hariri, berjanji bahwa saya tidak akan diam," tegas Hariri

Ledakan yang terjadi di pusat perbelanjaan dan kafe di distrik Ashrafiyeh, Beirut, ini merupakan insiden bom pertama di Beirut sejak tahun 2008.

Wissam al Hassan yang menjabat sebagai kepala intelijen dari Pasukan Keamanan Dalam Negeri (ISF) merupakan target utama bom mobil itu. Hal ini diduga berkaitan dengan apa yang telah dilakukan Hassan saat mengepalai penyelidikan yang mengarah ke penangkapan terhadap mantan menteri Michel Samaha.

Samaha dituduh mencoba menyelundupkan bahan peledak dari Suriah ke Lebanon. Selain itu, Samaha juga dikenal sebagai pejabat Lebanon yang pro Suriah.[ian]

Populer

Masih Sibuk di Jogja, Pimpinan KPK Belum Tahu OTT di Lampung Tengah

Selasa, 09 Desember 2025 | 14:21

Pura Jadi Latar Film Porno, Hey Bali: Respons Aparat Dingin

Selasa, 09 Desember 2025 | 21:58

Kebun Sawit Milik POSCO Lebih dari Dua Kali Luas Singapura

Senin, 08 Desember 2025 | 19:12

Mahfud MD soal Bencana Sumatera: Menyuruh Pejabat Mundur Tidak Relevan

Rabu, 10 Desember 2025 | 05:53

Bangun Jembatan Harapan

Minggu, 07 Desember 2025 | 02:46

Distribusi Bantuan di Teluk Bayur

Minggu, 07 Desember 2025 | 04:25

Bahlil Minta Maaf Usai Prank Presiden Prabowo

Selasa, 09 Desember 2025 | 18:00

UPDATE

Kreditur Tak Boleh Cuci Tangan: OJK Perketat Aturan Penagihan Utang Pasca Tragedi Kalibata

Rabu, 17 Desember 2025 | 08:15

Dolar Melemah di Tengah Data Tenaga Kerja AS yang Variatif

Rabu, 17 Desember 2025 | 08:00

Penghormatan 75 Tahun Pengabdian: Memori Kolektif Haji dalam Buku Pamungkas Ditjen PHU

Rabu, 17 Desember 2025 | 07:48

Emas Menguat Didorong Data Pengangguran AS dan Prospek Pemangkasan Suku Bunga Fed

Rabu, 17 Desember 2025 | 07:23

Bursa Eropa Tumbang Dihantam Data Ketenagakerjaan AS dan Kecemasan Global

Rabu, 17 Desember 2025 | 07:01

Pembatasan Truk saat Nataru Bisa Picu Kenaikan Biaya Logistik

Rabu, 17 Desember 2025 | 06:46

Dokter Tifa Kecewa Penyidik Perlihatkan Ijazah Jokowi cuma 10 Menit

Rabu, 17 Desember 2025 | 06:35

Lompatan Cara Belajar

Rabu, 17 Desember 2025 | 06:22

Jakarta Hasilkan Bahan Bakar Alternatif dari RDF Plant Rorotan

Rabu, 17 Desember 2025 | 06:11

Dedi Mulyadi Larang Angkot di Puncak Beroperasi selama Nataru

Rabu, 17 Desember 2025 | 05:48

Selengkapnya