Edhie Baskoro Yudhoyono
Edhie Baskoro Yudhoyono
Dengan alasan itulah, Ibas (saÂÂpaan akrab Edhie Baskoro YuÂÂdhoyono) mengapresiasi diÂseÂpakatinya Rancangan UnÂdang-Undang (RUU) Industri PerÂÂtaÂhanan agar segera diunÂdangkan.
“Saya rasa, patut diapresiasi upaya dan sinergitas pemerintah dan Komisi I DPR dalam memÂbahas dan menemukan kesepaÂkaÂtan yang konstruktif untuk memÂbangun industri pertahanan daÂlam negeri,†kata Ibas kepada RakÂyat Merdeka, di Jakarta, kemarin.
Menurut anggota Komisi I DPR itu, saat ini ada keinginan unÂÂtuk membangkitkan kembali industri di bidang pertahanan. MaÂkanya memerlukan payung hukum yang jelas.
Berikut kutipan selengkapnya:
Apakah hanya dengan paÂyung hukum saja industri perÂtaÂhanan mampu bersaing deÂngan negara lain?
Tidak hanya itu. Tetapi juga haÂrus ada upaya merevitalisasi inÂdusÂtri pertahanan. Itu harus seÂgera dilaÂkukan agar menjadi inÂdustri pertaÂhanan yang unggul dan mampu bersaing dengan neÂgara lain.
Selain itu, Indonesia juga harus mengimplementasikan konsep inÂdustri pertahanan yang jelas dan terarah serta terperinci. Saya yakin, industri pertahanan kita mampu bersaing dengan negara lain karena kualitasnya juga tidak kalah dengan mereka.
Anda yakin, payung hukum yang sedang dirancang itu daÂpat membuat industri pertahaÂnan semakin maju?
Saya optimistis jika ada paÂyung hukum yang jelas akan memÂberikan dorongan terwujudÂnya industri pertahanan dalam negeri yang mandiri dan berdaya saing.
Ringkasnya, saya merasa optiÂmistis disahkannya RUU Industri Pertahanan ini akan memberikan semangat kemandirian industri perÂtahanan dalam penyediaan alat utaÂma sistem senjata (alutÂsisÂta) dalam negeri yang lebih berÂmutu.
Memangnya produk-produk alutsista dalam negeri belum bermutu?
Ada potensi besar bahwa proÂduk-produk alutsista buatan daÂlam negeri akan semakin diminati negara-negara lain.
Apa buktinya?
Lho, saat ini saja kualitas proÂduk alutsista kita ini diakui neÂgara lain. Nah, kalau pengemÂbangÂan teknologi pembuatan proÂduk alutsista kita dorong terus, kuaÂlitasnya kita tingkatkan terus, daÂpat dibayangkan potensi inÂdustri pertahanan kita ke depan.
Negara mana yang berminat produk alutsista buatan kita?
Ada beberapa negara. Selain TiÂmor Leste dan Filipina, MalayÂsia dan Korea Selatan juga memiÂnati alutsista buatan kita. Tidak hanya itu, Malaysia belum lama ini membeli 32 panser Anoa berÂmesin Benz buatan PT Pindad.
Ada beberapa negara. Selain TiÂmor Leste dan Filipina, MalayÂsia dan Korea Selatan juga memiÂnati alutsista buatan kita. Tidak hanya itu, Malaysia belum lama ini membeli 32 panser Anoa berÂmesin Benz buatan PT Pindad.
Apa yang diminati Korea Selatan?
Korea Selatan sudah membeli 8 pesawat CN 235 buat PT DirÂgantara Indonesia.
Ini bukti bahwa produk kita diÂsuÂkai negara lain. Makanya, daÂlam RUU Industri Pertahanan diÂÂatur agar TNI dan Polri mengÂguÂnaÂkan alutsista dari dalam negeri.
Terkait dengan pembelian senÂjata dari luar negeri kan juga haÂrus memenuhi syarat adanya transÂfer teknologi ke industri daÂlam negeri.
O ya, bagaimana perkemÂbaÂngÂan RUU Veteran?
Pembahasan RUU Veteran merupakan pembahasan RUU terÂcepat antara Komisi I DPR dengan pemerintah. Ini bukti keÂseriusan untuk melindungi veteÂran.
Keseriusan pemerintah terhaÂdap veteran diwujudkan dengan mengÂakomodir jaminan keseÂjahÂteraan, tempat tinggal layak, dan kesehatan masuk dalam draf RUU. [Harian Rakyat Merdeka]
Populer
Selasa, 23 Desember 2025 | 04:16
Senin, 22 Desember 2025 | 17:57
Sabtu, 20 Desember 2025 | 12:33
Sabtu, 20 Desember 2025 | 14:07
Jumat, 19 Desember 2025 | 03:10
Rabu, 17 Desember 2025 | 08:37
Rabu, 24 Desember 2025 | 14:13
UPDATE
Jumat, 26 Desember 2025 | 12:12
Jumat, 26 Desember 2025 | 12:05
Jumat, 26 Desember 2025 | 11:56
Jumat, 26 Desember 2025 | 11:54
Jumat, 26 Desember 2025 | 11:48
Jumat, 26 Desember 2025 | 11:15
Jumat, 26 Desember 2025 | 11:00
Jumat, 26 Desember 2025 | 10:49
Jumat, 26 Desember 2025 | 10:35
Jumat, 26 Desember 2025 | 10:30