Berita

ilustrasi/ist

Dunia

Hubungan Maroko-Spanyol Menguat di Tengah Krisis

SABTU, 06 OKTOBER 2012 | 09:11 WIB | LAPORAN: TEGUH SANTOSA

Krisis ekonomi yang melanda Eropa memaksa Spanyol untuk memperkuat hubungan perekonomian dengan partner ekonomi di luar Eropa. Pekan ini, Perdana Menteri Spanyol mengunjungi Rabat (Rabu, 3/10). Selain bertemu Perdana Menteri Abdelilah Benkirane, Rajoy juga melakukan pembicaraan dengan Raja Muhammad VI.

Ini adalah kunjungan kedua Rajoy ke Maroko setelah kunjungan pertama bulan Januari lalu. Benkirane di satu sisi juga telah mengunjungi Madrid bulan Mei lalu.

Dalam pertemuan bilateral kali ini kedua negara menandatangani sejumlah perjanjian yang diharapkan dapat memperkuat hubungan kedua negara dalam berbagai hal, terutama ekonomi.

Sebagai dua negara yang bertetangga, hubungan bilateral Maroko dan Spanyol memiliki sejarah yang panjang. Kedua negara masih bersengketa atas Ceuta dan Melilla, dua daerah di utara Maroko yang sejak empat abad lalu hingga kini diduduki Spanyol. Di awal abad ke-20 silam Spanyol juga menduduki wilayah selatan Maroko yang kini dikenal sebagai Sahara Barat.

Hubungan bilateral kedua negara yang membaik diharapkan ikut mempengaruhi jalannya upaya penyelesaian sengketa Sahara Barat yang saat ini sedang ditangani PBB.

Sementara saat ini sekiutar 1 juta keturunan Maroko tinggal di Spanyol, dan sekitar 20 ribu perusahan kecil dan menengah di Spanyol memiliki hubungan dagang yang konkret dengan Maroko.

Terlepas dari sejarah bilateral yang panjang dan dinamis itu, potensi kedua negara memperkuat hubungan ekonomi di tengah krisis yang tengah melanda kawasan Eropa dan mempengaruhi kawasan lain di sekitarnya itu tetap terbuka lebar.

"Ini adalah kesempatan yang baik bagi kami. Krisis di Eropa membawa peluang, sehingga semakin banyak isu sensitif (di antara kedua negara) yang semakin tidak terasa," ujar Duta Besar Spanyol untuk Maroko, Alberto Navarro, seperti dikutip AFP.

Maroko yang berada di utara Afrika juga ikut merasakan dampak dari krisis yang melanda Eropa. Pertumbuhan ekonomi negara itu jatuh dari 4,5 persen pada tahun lalu menjadi 3,0 persen tahun ini.

Namun demikian, ekpor Spanyol ke Maroko meningkat sebesar 20 persen pada pertengahan pertama 2012 dibandingkan tahun lalu.

"Beberapa indikator memperlihatkan perubahan hubungan Rabat dan Madrid," tulis Al Tajdid, koran milik partai Islam moderat yang kini berkuasa di Maroko pekan lalu.

"Maroko dan Spanyol memutuskan untuk mengawali hubungan baru ini dengan alat baru, instrumen baru dan visi baru. Visi adalah menggerakkan dialog politik kami untuk memberikan prioritas kepada hubungan bisnis karena hari ini apa yang penting adalah bisnis," ujar Menteri Dalam Negeri Maroko, Youssef Lamrani.



 Sementara Menteri Pertanian dan Perikanan Spanyol, Migule Arias Canete, mengatakan pihaknya akan membawa pengalaman Spanyol ke Maroko.

"Kami juga akan memberikan teknik yang kami kembangkan untuk Maroko," katanya lagi. [guh]

Populer

Mantan Jubir KPK Tessa Mahardhika Lolos Tiga Besar Calon Direktur Penyelidikan KPK

Rabu, 24 Desember 2025 | 07:26

Kejagung Copot Kajari Kabupaten Tangerang Afrillyanna Purba, Diganti Fajar Gurindro

Kamis, 25 Desember 2025 | 21:48

Sarjan Diduga Terima Proyek Ratusan Miliar dari Bupati Bekasi Sebelum Ade Kuswara

Jumat, 26 Desember 2025 | 14:06

Mantan Wamenaker Noel Ebenezer Rayakan Natal Bersama Istri di Rutan KPK

Kamis, 25 Desember 2025 | 15:01

8 Jenderal TNI AD Pensiun Jelang Pergantian Tahun 2026, Ini Daftarnya

Rabu, 24 Desember 2025 | 21:17

Camat Madiun Minta Maaf Usai Bubarkan Bedah Buku ‘Reset Indonesia’

Selasa, 23 Desember 2025 | 04:16

Adik Kakak di Bekasi Ketiban Rezeki OTT KPK

Senin, 22 Desember 2025 | 17:57

UPDATE

Sisingamangaraja XII dan Cut Nya Dien Menangis Akibat Kerakusan dan Korupsi

Senin, 29 Desember 2025 | 00:13

Firman Tendry: Bongkar Rahasia OTT KPK di Pemkab Bekasi!

Minggu, 28 Desember 2025 | 23:40

Aklamasi, Nasarudin Nakhoda Baru KAUMY

Minggu, 28 Desember 2025 | 23:23

Bayang-bayang Resesi Global Menghantui Tahun 2026

Minggu, 28 Desember 2025 | 23:05

Ridwan Kamil dan Gibran, Dua Orang Bermasalah yang Didukung Jokowi

Minggu, 28 Desember 2025 | 23:00

Prabowo Harus jadi Antitesa Jokowi jika Mau Dipercaya Rakyat

Minggu, 28 Desember 2025 | 22:44

Nasarudin Terpilih Aklamasi sebagai Ketum KAUMY Periode 2025-2029

Minggu, 28 Desember 2025 | 22:15

Pemberantasan Korupsi Cuma Simbolik Berbasis Politik Kekuasaan

Minggu, 28 Desember 2025 | 21:40

Proyeksi 2026: Rupiah Tertekan, Konsumsi Masyarakat Melemah

Minggu, 28 Desember 2025 | 20:45

Pertumbuhan Kredit Bank Mandiri Akhir Tahun Menguat, DPK Meningkat

Minggu, 28 Desember 2025 | 20:28

Selengkapnya