Dewan Pimpinan Wilayah (DPW) Barisan Muda Penegak Amanat Nasional (BM PAN) Papua Barat menolak hasil Musyawarah Daerah (Musda) Komite Nasional Pemuda Indonesia (KNPI) Papua Barat yang dilaksanakan di Manokwari, Papua Barat.
Penolakan disampaikan karena Musda yang berlangsung tanggal 26 hingga 28 September kemarin dilakukan penuh manipulasi dan rekayasa.
"Kami dari DPW BM PAN sebagai salah satu OKP anggota KNPI menolak keras hasil Musda KNPI tersebut," ujar Ketua DPW BM PAN Papua Barat, Thomas Warijo dalam keterangan tertulisnya yang diterima redaksi, Sabtu (29/9).
Rekayasa dan manipulasi terjadi dalam proses pemilihan Ketua DPD KNPI Papua Barat. Tahap pendaftaran dilakukan secara tertutup, sementara persyaratan pendaftaran calon dilakukan penuh rekayasa. Dimana lima bakal calon yang mendaftar, ada empat yang didiskualifikasi. Panitia Seleksi beralasan keempat calon tidak melampirkan rekomendasi dari DPD KNPI Kabupaten/Kota dan minimal empat OKP Level Provinsi sebagai syarat dinyatakan lolos.
"Di sinilah menjadi senjata bagi Panitia Seleksi untuk mengarahkan pada aklamasi. Aturan ini menjadi ajang transaksional dari DPD Provinsi untuk mengunci rekomendasi DPD Kabupaten/Kota agar tidak memberikan rekomendasi pada bakal calon yang lain," imbuhnya.
Akibatnya aturan tersebut, hanya ada satu calon yang dinyatakan lolos, yakni incumbent Hermus Indow yang telah menjabat hampir lima tahun di Papua Barat. Sementara AD/ART KNPI hanya membolehkan satu periode selama 3 tahun.
"Kami meminta DPP KNPI segera bertindak dan mengambil tindakan tegas terhadap kondisi ini, yang merupakan kejahatan politik yang sistematis dalam dunia kepemudaan," tandas mantan Ketua BEM Uncen ini.
[dem]