Berita

Theodorus Jacob Koekerits

On The Spot

Kemeja Kotak-kotak Itu Belum Sempat Dipakai

Ruang Kerja Ondos Di DPR Dibersihkan
KAMIS, 27 SEPTEMBER 2012 | 09:32 WIB

Lamo sibuk mengangkat tumpukan dokumen yang berserakan di ruang  bernomor 0712 di lantai tujuh gedung Nusantara I DPR, Senayan. Dokumen-dokumen itu lalu dimasukkan ke dalam kardus bekas. Agar kardus tertutup rapat, bagian atasnya diberi lakban bening.

Kardus-kardus itu lalu dile­tak­kan di lorong menuju ruang kerja di bagian dalam. “Beres-beres ba­rang yang akan dibawa ke rumah Bapak,” ujarnya pria yang me­ngenakan kaos warna hitam ini.  Bapak yang dimaksudnya adalah Theodorus Jacob Koekerits. Lamo adalah staf pribadi anggota Ko­misi I DPR itu.  

Theodorus yang akrab disapa Ondos meninggal dunia dalam kecelakaan di jalan tol Porong-Surabaya, Sidoarjo, Jawa Timur Senin (24/9). Pada pukul 03.15, mobil Nissan Patrol B 15 VY yang ditumpanginya menabrak bagian belakang truk hingga ringsek parah.

Pagi buta itu, Ondos sedang da­­lam perjalanan dari Blitar me­nuju Bandara Juanda, Surabaya. Pria kelahiran Makassar, lima pu­luh tahun silam itu hendak ter­bang ke Jakarta untuk mengikuti rapat di DPR.

Selasa, jenazah Ondos di­s­e­ma­yamkan di gedung DPR. Be­r­sa­maan dengan itu, Lamo mulai mem­benahi ruang kerja Ondos. Semua barang-barang pribadi akan diangkut ke rumah men­diang di Tangerang.

Menurut Lamo,  bosnya ter­ak­hir kali ke ruangan ini pada Jumat pekan lalu, setelah mengikuti ra­pat di Badan Anggaran (Banggar) DPR. “Sabtu paginya baru Bapak pergi dapil,” ujarnya.

Ondos ter­pilih menjadi ang­gota DPR dari Daerah Pemilihan (Dapil) Jawa Timur VI. Dapil ini meliputi wi­la­yah Blitar, Kediri dan Tulungagung.

Beberapa barang pribadi se­perti jaket dan beberap stel pa­kaian sudah diangkut sopir pri­badinya. “Sisanya mungkin da­lam minggu akan dibawa semua,” kata Lamo.

Rakyat Merdeka mencoba me­ngintip ruang kerja Ondos. Se­per­ti ruang anggota Dewan lainnya, begitu masuk berhadapan dengan ruang kerja staf. Terlihat dua staf se­dang membereskan barang-ba­rang yang berserakan.

Ruang berukuran 4x2 meter itu penuh dengan tumpukan buku dan kardus berukuran besar. Ha­nya menyisakan ruang kecil un­tuk lalu lalang staf.

Masuk ke dalam ruang kerja pribadi Ondos, terlihat ruangan ber­ukuran 4x5 meter yang din­dingnya dipenuhi puluhan figura, mulai dari gambar biasa sampai karikatur.

Ruangan kerja yang tak sebe­ra­pa luas ini tampak sumpek. Di te­ngah-tengah ruangan ditem­pat­kan dua meja. Satu meja ber­ben­tuk persegi panjang. Letaknya be­rada di dekat pintu masuk ruang kerja ini. Di atasnya penuh de­ngan tumpukan buku dan map wa­r­na merah. Dua kemeja kotak-kotak digeletakkan di atas tumpukan buku.

Kemeja kotak-kotak itu masih terbungkus plastik. Belum pernah dipakai. Corak dan warna kemeja itu mirip dengan kemeja yang biasa dikenakan pasangan calon gubernur DKI Jakarta Joko Wi­dodo-Basuki Tjahaja Purnama. Joko Widodo atau yang akrab di­sapa Jokowi adalah sama-sama kader PDIP. Wali Kota Solo itu di­usung PDIP yang berkoalisi de­ngan Partai Gerakan Indonesia Raya (Gerindra) untuk jadi cagub DKI. Hasil hitung cepat (quick count) Pemilihan Gubernur-Wa­kil Gubernur (Pilgub) DKI pu­ta­ran dua, pasangan Jokowi-Basuki unggul atas inkumben Fauzi Bowo yang berpasangan dengan Nachrowi Ramli.

Mengintip ke bagian bawah meja terlihat empat pasang sepatu kulit yang sehari-hari dipakai On­dos. Ada yang berwarna hi­tam. Juga ada yang cokelat. Di sam­ping meja persegi ini terdapat meja bundar. Di atas­nya dile­tak­kan tiga botol air mi­neral uku­ran kecil dan empat ge­las kristal.

Di samping meja itu terdapat meja bundar yang diatasnya ter­dapat tiga botol aqua berukuran ke­cil dan empat gelas kaca kosong.

Di pinggir ruangan ditem­pat­kan meja panjang. Dokumen-do­kumen dan map warna merah me­numpuk di meja yang tingginya tak sampai semester ini. Dua pa­tung Bung Karno setengah badan dan dua banteng menghiasi meja warna hitam itu.

Rak pajang diletakkan me­nem­pel di dinding. Rak ini berisi pu­lu­han plakat dan cinderamata dari berbagai instansi. Patung-patung Bung Karno setengah ba­dan juga ditempatkan di rak se­tinggi dua meter ini. Ondos me­mang dikenal sebagai pengagum Bung Karno.

Staf Taufik Kiemas Bakal Jadi Anggota DPR

Ondos Wafat, Pintu PAW Terbuka

Siapa orang yang akan meng­gantikan Ondos di DPR? Wakil Sekjen PDIP Eriko Sutarduga masih enggan berbicara soal per­gantian antar waktu (PAW) se­te­lah meninggalnya Ondos.

“Paling dalam waktu dekat ini akan dibahas. Sekarang masih berduka,” katanya. Namun sesuai kebiasaan, lanjut Eriko, peng­gan­tinya adalah caleg yang berasal dari dapil yang sama dan nomor urutnya persis di bawahnya.

Ondos terpilih menjadi ang­go­ta DPR dari Dapil Jawa Timur VI (Blitar, Kediri, Tulungagung). Penggantinya adalah caleg dari dapil ini juga yang nomor urutnya persis dibawahnya. Siapa dia? Ia adalah Abidin Fikri.

Eva Kusuma Sundari, anggota DPR yang sudah terpilih dari Ja­tim VI mengatakan pada Pemilu 2009, PDIP menargetkan mem­per­oleh empat kursi dari dapil ini. Sayangnya hanya dapat tiga kursi.

Kursi itu akhirnya ditempati Pr­a­mono Anung, Eva dan Theo­dorus Jacob Koekerits (Ondos) yang menempati nomor urut satu sampai tiga. Sedangkan Abidin Fikri yang ditempatkan di nomor urut empat tidak lolos.

Eva mengaku belum tahu ren­cana PAW untuk menggantikan posisi Ondos. Menurut dia, besar kemungkinan akan penggantinya adalah Abidin Fikri. “Beliau no­mor urut empat,” katanya.

Ketika dikontak, Abidin me­nolak berkomentar mengenai pe­luangnya mengisi kursi di DPR yang ditinggalkan Ondos. “Itu kewenangan partai, saya nggak mau berkomentar soal itu,” katanya. Namun ia membenarkan berasal dari Dapil Jatim VI atau satu dapil dengan Ondos.

Siapa Abidin Fikri? Ia adalah staf ahli Ketua MPR Taufik Kie­mas. Ia juga aktif di Relawan Per­juangan Demokrasi (Repdem), underbouw PDIP.

Jebolan Universitas Indonesia itu juga menempati posisi se­ba­gai Ketua Bidang Kajian Ke­bi­jakan Publik Ikatan Alumni Uni­versitas Indonesia (Iluni) pe­riode 2011-2014.

Saat mahasiswa, dia aktif di Ge­rakan Mahasiswa Nasional Indonesia (GMNI) dan sempat menjabat sebagai Ketua Litbang Presidium GMNI 1996-1999.

Bergabung dengan PDIP, ia menjadi ketua Kaukus Muda. Saat ini dia menjabat sebagai Ke­tua Bidang Kaderisasi dan Pe­la­tihan Baitul Muslimin Indonesia (Bamusi), organisasi sayap PDIP.

Saat reformasi bergulir, Abidin bergabung dalam kelompok Ci­payung. Kelompok ini meru­pa­kan gabungan dari lima or­ga­ni­sasi mahasisiwa yakni Per­ge­ra­kan Mahasiwa Islam Indonesia (PMII), Himpunan Mahasiswa Is­lam (HMI), Gerakan Maha­sis­wa Nasional Indonesia (GMNI), Gerakan Mahasiswa Kristen Indonesia (GMKI), dan Perhim­punan Mahasiswa Katolik Re­publik Indonesia (PMKRI).

Kelompok Cipayung yang lahir dari kesadaran mahasiswa atas kondisi bangsa yang karut-marut. Karena itu, kelompok ini mengambil garis politik yang keras terhadap penguasa saat itu.

Lantaran sikapnya yang ber­seberangan dengan pemerintah berkuasa, kelompok ini mendapat simpati dari kalangan kampus. Seiring waktu, kualitas dan kuan­titas kelompok ini terus ber­kem­bang. Sejumlah kader terbaik mereka menempati posisi penting di lembaga eksekutif dan legis­latif kampus. Hingga saat ini aktifis Cipayung masih aktif da­lam mengkritik kebijakan Pre­siden SBY yang dianggap tidak pro rakyat.

Jenazah Dikremasi, Abunya Dilarung

Setelah disemayamkan di gedung DPR, jenazah Ondos di­bawah ke Oasis Lestari di Jalan Gatot Subroto Km 7-8, Jatake, Tangerang. Jenazah akan berada di sini sampai Kamis.

Menurut Wakil Sekjen PDIP Eriko Sotarduga, jenazah Ondos akan dikremasi pada Kamis pu­kul 10 pagi. Sebelumnya di­ada­kan upacara kebaktian terlebih dulu. “Dikremasi ini merupakan permintaan beliau,” katanya. Kre­masi adalah proses meng­hilangkan jasad orang yang me­ninggal dengan cara dibakar.

Oasis Lestari yang menjadi tempat persemayaman terakhir Ondos berdiri sejak 5 April 2005. Tempat ini menyediakan fa­silitas rumah duka (mor­tua­rium) yang terdiri dari 6 ruang semayam. Lalu krematorium atau tempat pembakaran jena­zah. Ada tiga oven pembakaran yang tersedia di sini.

Setelah jenazah dimasukkan ke oven maka yang tersisa ha­nya abunya saja. Oasis Lestari juga menyediakan rumah abu atau columbarium). Ada 2.500 ruang penyimpanan abu jenazah.

Di sini juga terdapat Dinding Me­morial (Memorial Wall) tem­pat mengabadikan nama orang yang telah meninggal. Ini yang pertama di Indonesia.

Tarif kremasi di sini tak mu­rah. Untuk peti ukuran kecil uku­ran 80-100 centimeter, tarifny Rp 4 juta. Peti orang de­wa­sa dengan tebal 2-3 cen­ti­meter Rp 5,2 juta. Peti jenazah orang dewas dengan tebal 4 cm Rp 6 juta. Peti jenazah orang dewasa tebal 5 cm Rp 6,5 juta. Peti dengan tebal 6 cm Rp 7 juta. Sedangkan untuk  peti tebal 8 cm Rp 8 juta.    

Tarif itu sudah termasuk, pemakaian ruang aula untuk kebaktian, pemakaian ruang ke­luarga, guci standar, pemakaian kendaraan 1 unit untuk me­la­rung abu di Tanjung Pasir, Da­dap, Cilincing, dan Ancol.

Abu jenazah dilarung di laut menggunakan perahu berka­pa­sitas enam orang. Tarif itu juga termasuk pengurusan surat kre­masi dan administrasi.

Khusus untuk pelarungan abu jenazah di laut Ancol, Oasis Les­tari tidak menanggung tiket masuk maupun sewa perahu.

Oasis Lestari dimiliki Dana Pensiun Konferensi Waligereja Indonesia  (DP KWI). Tempat ini didirikan untuk menye­di­a­kan pelayanan kremasi yang le­bih terjangkau bagi masyarakat.

Pengelola bertekad untuk mem­perbaiki standar rumah duka, krematorium †dan rumah abunya. Tujuannya agar men­jadi patokan bagi tempat serupa di Indonesia.

Salah satu kebanggaan tem­pat ini adalah Dinding Me­mo­rial, tempat mengabadikan nama orang yang telah me­ning­gal. De­ngan melihat ke dinding ini, anak, cucu maupun kerabat da­pat mengenang mendiang.

Dapat Santunan Rp 20 Juta Dan Pensiun Rp 3,1 Juta/Bulan

Kepala Bagian Hubungan Masyarakat Sekretariat Jendral (Setjen) DPR, Jaka Winarko me­ngatakan, anggota DPR yang meninggal dunia seperti Theo­dorus Jacob Koekerits, maka se­luruh gaji dan tunjangan sebagai anggota DPR otomatis berhenti.

Namun ahli warisnya men­da­pat uang pensiun sebesar 75 per­sen dari gaji pokok anggota DPR. Gaji pokok anggota DPR diketahui sebesar Rp 4,2 juta setiap bulannya. Dengan itu ke­luarga yang ditinggalkan men­da­patkan uang pensiun sebesar Rp 3,1 juta setiap bulannya.

Jumlah uang pensiun tersebut diterima ahli waris bagi mereka yang telah mengabdi sebagai anggota DPR selama lima tahun atau lebih. “Kalau kurang dari dihitung berdasarkan masa kerjanya,” katanya.

Theodorus atau biasa disapa Ondos sudah duduk di DPR se­lama dua periode. Artinya dia ber­hak mendapat pensiun se­perti tersebut di atas.  

Uang pensiun itu akan diteri­ma ahli waris hingga meninggal dunia. “Kalau ada anaknya, uang pensiun akan diturunkan hingga dewasa,” kata Jaka.

Selain uang pensiun, kata Jaka, anggota DPR yang me­ninggal juga mendapatkan uang santunan sebesar Rp 20 juta. “Bila biaya penguburannya me­lebihi jumlah tersebut,  ahli wa­ris yang menanggung. Tapi ka­lau (biayanya) kurang dari jumlah itu, sisanya bisa diambil oleh keluarga,” katanya. [Harian Rakyat Merdeka]


Populer

Aduan Kebohongan sebagai Gugatan Perdata

Selasa, 08 Oktober 2024 | 10:03

Pernah Bertugas di KPK, Kapolres Boyolali Jebolan Akpol 2003

Senin, 07 Oktober 2024 | 04:21

Warganet Beberkan Kejanggalan Kampus Raffi Ahmad Peroleh Gelar Doktor Kehormatan

Senin, 30 September 2024 | 05:26

Laksdya Irvansyah Dianggap Gagal Bangun Jati Diri Coast Guard

Sabtu, 05 Oktober 2024 | 03:45

Bakamla Jangan Lagi Gunakan Identitas Coast Guard

Rabu, 09 Oktober 2024 | 06:46

Selebgram Korban Penganiayaan Ketum Parpol Ternyata Mantan Kekasih Atta Halilintar

Senin, 07 Oktober 2024 | 14:01

PDIP Bisa Dapat 3 Menteri tapi Terhalang Chemistry Gibran

Rabu, 09 Oktober 2024 | 01:53

UPDATE

TB Hasanuddin Kritik Raffi Ahmad Pakai Seragam TNI: Ada Aturannya!

Kamis, 10 Oktober 2024 | 07:48

Prabowo Harus Buktikan Betul-betul Bentuk Zaken Kabinet

Kamis, 10 Oktober 2024 | 07:38

Ketum Garuda Diduga Aniaya Wanita Pernah Gagal Nyaleg Lewat Gerindra

Kamis, 10 Oktober 2024 | 07:31

Hujan Ringan Diperkirakan Basahi Jakarta

Kamis, 10 Oktober 2024 | 07:17

Bambang Haryo Tinjau Pembangunan Terminal Internasional Bimoku

Kamis, 10 Oktober 2024 | 06:50

Bahlil Diminta Serius Menata Ulang Aturan Pemanfaatan EBT

Kamis, 10 Oktober 2024 | 06:20

Dukung Program Makanan Bergizi, KKP Gerilya Protein Ikan

Kamis, 10 Oktober 2024 | 05:50

Danjen Kopassus Pimpin Sertijab Sejumlah Posisi Strategis

Kamis, 10 Oktober 2024 | 05:25

Indonesia Ajak Negara Asia Pasifik Mitigasi Perubahan Iklim

Kamis, 10 Oktober 2024 | 04:58

Mbak Ita Optimis Gelaran Sembiz Mampu Gaet Banyak Investor

Kamis, 10 Oktober 2024 | 04:30

Selengkapnya