Berita

Amerika Serikat

Dunia

Capres AS Dulu Kampanye Di Radio, Kini Lirik Twitter

RABU, 26 SEPTEMBER 2012 | 09:02 WIB

Media massa menjadi sarana yang sangat ampuh untuk calon presiden Amerika Serikat (AS) me­narik pendukungnya. Cara berkampanye melalui media massa dilakukan AS sejak masa Presiden Franklin D. Roo­sevelt di tahun 1800an. Pe­manfaatan media untuk kam­­panye pilpres telah me­ngalami evolusi.

“Para capres AS telah me­mak­simalkan keberadaan me­dia massa untuk meng­kam­pa­nyekan diri mereka sejak lama; mulai dari Roosevelt sampai Obama, dari radio ke TV ke Facebook dan Twitter,” ungkap pengamat politik AS Burdett A. ‘Bird’ Loomis dalam diskusi bertajuk “Peran Media dalam Pilpres AS”.

Loomis berbicara lewat tele­konferensi dari Kansas, Ame­rika Serikat di @america, ke­marin. Menurut Guru Besar Ilmu Politik dari Kansas of University ini, perkembangan media yang terjadi begitu ce­pat, khususnya media sosial, turut mempengaruhi pilihan para kandidat sesuai dengan eranya masing-masing.

Loomis mengatakan, di ma­sa Presiden Roosevelt telah menggunakan sarana radio un­tuk media kampanye. Lalu, Presiden John F Kennedy  meng­­gunakan media televisi, Ronald Reagan yang memulai talk radio dan Barack Obama gencar berkam­panye di jejaring sosial. “Obama bahkan telah memiliki 10 juta pengikut di Facebook,” ujar Loomis.

Dalam diskusi tersebut juga dibeberkan mengenai perbe­daan pemilu di AS dan di In­donesia. Di negeri Paman Sam itu, media diizinkan untuk ber­kampanye secara terang-ter­a­ngan untuk satu kandidat, Re­publik atau Demokrat.

Tahun 1990-an disebut-se­but  Loomis sebagai tahun ke­bangkitan kalangan kon­ser­vatif dalam menjalankan kam­panye di media. “Pada 1990-an suara kuat dari konservatif yang di­wakili Rush Limbaugh mendo­minasi radio sepanjang hari. Salah satu media televisi, Fox News juga menyuarakan duku­ngan yang sama terhadap Re­publik,” ungkap Loomis.

Loomis juga mem­ban­ding­kan kampanye lewat media di AS beberapa tahun lalu dengan masa sekarang. Menurutnya, kampanye lewat media pada zaman dahulu lebih blak-bla­kan ketimbang sekarang. [Harian Rakyat Merdeka]


Populer

Camat Madiun Minta Maaf Usai Bubarkan Bedah Buku ‘Reset Indonesia’

Selasa, 23 Desember 2025 | 04:16

Adik Kakak di Bekasi Ketiban Rezeki OTT KPK

Senin, 22 Desember 2025 | 17:57

Ketika Kebenaran Nasib Buruh Migran Dianggap Ancaman

Sabtu, 20 Desember 2025 | 12:33

Kajari Bekasi Eddy Sumarman yang Dikaitkan OTT KPK Tak Punya Rumah dan Kendaraan

Sabtu, 20 Desember 2025 | 14:07

OTT KPK juga Tangkap Haji Kunang Ayah Bupati Bekasi

Jumat, 19 Desember 2025 | 03:10

Uang yang Diamankan dari Rumah Pribadi SF Hariyanto Diduga Hasil Pemerasan

Rabu, 17 Desember 2025 | 08:37

Terlibat TPPU, Gus Yazid Ditangkap dan Ditahan Kejati Jawa Tengah

Rabu, 24 Desember 2025 | 14:13

UPDATE

Bank Mandiri Berikan Relaksasi Kredit Nasabah Terdampak Bencana Sumatera

Jumat, 26 Desember 2025 | 12:12

UMP Jakarta 2026 Naik Jadi Rp5,72 Juta, Begini Respon Pengusaha

Jumat, 26 Desember 2025 | 12:05

Pemerintah Imbau Warga Pantau Peringatan BMKG Selama Nataru

Jumat, 26 Desember 2025 | 11:56

PMI Jaksel Salurkan Bantuan untuk Korban Bencana di Sumatera

Jumat, 26 Desember 2025 | 11:54

Trump Selipkan Sindiran untuk Oposisi dalam Pesan Natal

Jumat, 26 Desember 2025 | 11:48

Pemerintah Kejar Pembangunan Huntara dan Huntap bagi Korban Bencana di Aceh

Jumat, 26 Desember 2025 | 11:15

Akhir Pelarian Tigran Denre, Suami Selebgram Donna Fabiola yang Terjerat Kasus Narkoba

Jumat, 26 Desember 2025 | 11:00

Puan Serukan Natal dan Tahun Baru Penuh Empati bagi Korban Bencana

Jumat, 26 Desember 2025 | 10:49

Emas Antam Naik, Buyback Nyaris Tembus Rp2,5 Juta per Gram

Jumat, 26 Desember 2025 | 10:35

Sekolah di Sumut dan Sumbar Pulih 90 Persen, Aceh Menyusul

Jumat, 26 Desember 2025 | 10:30

Selengkapnya