Berita

ilustrasi

Inilah Penyebab Kekalahan Fauzi Bowo

KAMIS, 20 SEPTEMBER 2012 | 17:09 WIB | LAPORAN: ADE MULYANA

Keberpihakan secara massif media massa merupakan sumbangan gratis kemenangan Jokowi dalam Pemilukada DKI Jakarta. Informasi positif tentang Jokowi jauh lebih efektif daripada iklan yang direkayasa.

Demikian diutarakan pengamat politik dari Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta, A Bakir Ihsan kepada Rakyat Merdeka Online, Kamis (20/9), menjawab pertanyaan penyebab kekalahan Fauzi Bowo dari Joko Widodo dalam putaran kedua Pilgub DKI.

Seperti diketahui, hasil hitung cepat yang dilakukan berbagai lembaga riset menempatkan pasangan Jokowi-Ahok sebagai pemenang putaran dua Pilgub DKI. Lingkaran Survei Indonesia (LSI) mencatat Jokowi-Ahok mendapat suara 53,61 persen sementara Foke-Nara 46,39 persen.


Tak jauh berbeda, hitung cepat oleh Indobarometer menyebut pasangan Foke-Nara memperoleh 45,85 persen suara, kalah dari Jokowi-Ahok yang mendapat suara 54,15 persen. Sementara Lembaga Survei Indonesia (LSI) mencatat pasangan Jokowi-Ahok memperoleh suara 53 persen, dan Foke-Nara 46 persen.

Menurut Bakir, kegagalan Foke semakin mendapat pembenaran dengan fakta-fakta yang terjadi selama masa jeda Pilgub DKI putaran dua digelar. Diantaranya, fenomena kebakaran yang seperti tak mampu diantisipasi Foke.

"Sementara Jokowi berhasil menempatkan dirinya sbagai ikon "perlawanan" atas kegagalan Foke melalui kedekatannya yang intens dengan masyarakat bawah. Misalnya ia mudah berbaur dengan masyarakat, memberi bantuan alat pemadam kebakaran di tengah warga 'kebanjiran api'," katanya lagi.

Walaupun masyarakat Jakarta rasional, lanjut Bakir, sentimen primordial tak bisa dikubur. Jokowi yang Jawa dan Ahok yang keturunan menjadikan dukungan terhadap keduanya signifikan.

Penyebab kekalahan Foke lainnya, adalah partai politik. Mesin partai politik tidak efektif dalam menggenjot suara padahal Foke didukung banyak partai politik. Yaitu Partai Demokrat, Golkar, PPP, PKS, PAN, PKB, Hanura, dan sejumlah partai non parlemen.

"Parpol pendukung Foke tak bernyali," tandas dia.[dem]

Populer

Camat Madiun Minta Maaf Usai Bubarkan Bedah Buku ‘Reset Indonesia’

Selasa, 23 Desember 2025 | 04:16

Adik Kakak di Bekasi Ketiban Rezeki OTT KPK

Senin, 22 Desember 2025 | 17:57

Ketika Kebenaran Nasib Buruh Migran Dianggap Ancaman

Sabtu, 20 Desember 2025 | 12:33

OTT KPK juga Tangkap Haji Kunang Ayah Bupati Bekasi

Jumat, 19 Desember 2025 | 03:10

Uang yang Diamankan dari Rumah Pribadi SF Hariyanto Diduga Hasil Pemerasan

Rabu, 17 Desember 2025 | 08:37

Kajari Bekasi Eddy Sumarman yang Dikaitkan OTT KPK Tak Punya Rumah dan Kendaraan

Sabtu, 20 Desember 2025 | 14:07

Terlibat TPPU, Gus Yazid Ditangkap dan Ditahan Kejati Jawa Tengah

Rabu, 24 Desember 2025 | 14:13

UPDATE

Kepala Daerah Dipilih DPRD Bikin Lemah Legitimasi Kepemimpinan

Jumat, 26 Desember 2025 | 01:59

Jalan Terjal Distribusi BBM

Jumat, 26 Desember 2025 | 01:39

Usulan Tanam Sawit Skala Besar di Papua Abaikan Hak Masyarakat Adat

Jumat, 26 Desember 2025 | 01:16

Peraih Adhyaksa Award 2025 Didapuk jadi Kajari Tanah Datar

Jumat, 26 Desember 2025 | 00:55

Pengesahan RUU Pengelolaan Perubahan Iklim Sangat Mendesak

Jumat, 26 Desember 2025 | 00:36

Konser Jazz Natal Dibatalkan Gegara Pemasangan Nama Trump

Jumat, 26 Desember 2025 | 00:16

ALFI Sulselbar Protes Penerbitan KBLI 2025 yang Sulitkan Pengusaha JPT

Kamis, 25 Desember 2025 | 23:58

Pengendali Pertahanan Laut di Tarakan Kini Diemban Peraih Adhi Makayasa

Kamis, 25 Desember 2025 | 23:32

Teknologi Arsinum BRIN Bantu Kebutuhan Air Bersih Korban Bencana

Kamis, 25 Desember 2025 | 23:15

35 Kajari Dimutasi, 17 Kajari hanya Pindah Wilayah

Kamis, 25 Desember 2025 | 22:52

Selengkapnya