Dalam rangkaian HUT Aliansi Jurnalis Independen (AJI) ke 18, AJI Indonesia dan AJI Kota Bandung menyelenggarakan
Festival Media di Gedung Indonesia Menggugat (GIM), Bandung, 15-16
September 2012. Festival Media ini menjadi ajang pameran produk industri
media mainstream dan berbagai komunitas media independen yang ada di
Bandung dan beberapa kota lainnya.
Secara filosofis Festival Media ini dimaksudkan untuk membangun interaksi
antara media, sebagai produsen informasi, dengan masyarakat sebagai
pengguna informasi dari berbagai outlet media. AJI Indonesia memandang,
proses interaksi itu harus terus dibangun agar media semakin bertanggung
jawab dengan produk yang mereka hasilkan.
“Salah satu yang membuat media semakin bertanggung jawab atas produk
jurnalistiknya ialah dengan adanya kontrol dari masyarakat. Pengawasan
publik akan efektif jika masyarakat memiliki pengetahuan yang cukup tentang
media dan proses produksinya,†ujar Ketua Umum AJI Eko Maryadi dalam keterangan yang diterima beberapa saat lalu (Rabu, 12/9).
AJI berkeyakinan, media yang bertanggung jawab dan masyarakat yang melek
media dan cerdas akan memperkuat demokrasi di Indonesia. Pemikiran inilah
yang menjadi dasar keyakinan AJI akan pentingnya kebebasan berekspresi dan
kebebasan informasi bagi masyarakat.
Ketua AJI Bandung, Zaki Yamani, menjelaskan, selain pameran industri media
mainstream dan media komunitas, Festival Media pertama 2012 ini menggelar
berbagai kegiatan, seperti workshop, lomba debat tentang media untuk siswa
SMA, pemutaran film dokumenter, pameran foto, dan berbagai diskusi kelompok
yang terkait dengan peran media dan masyarakat.
Festival Media pertama di Bandung ini merupakan puncak acara HUT AJI ke-18.
“Kami merencanakan Festival Media ini akan menjadi kegiatan tahunan, yang
pelaksanaannya akan dilakukan bergilir di AJI-AJI kota seluruh Indonesia,â€
ujar Ketua Umum AJI, Eko Maryadi. [dem]