Berita

boediono/ist

Blitz

Kementerian dan Lembaga Harus Gunakan Anggaran Tepat Sasaran

RABU, 12 SEPTEMBER 2012 | 00:35 WIB | LAPORAN: ADE MULYANA

RMOL. Kementerian dan Lembaga (K/L) diminta meningkatkan laporan dan transparansi keuangan agar tepat sasaran dan meningkatkan pertumbuhan ekonomi.

Kementerian Keuangan mencatat, jumlah K/L yang menerima predikat Wajar Tanpa Pengecualian (WTP) untuk laporan keuangan 2011 mengalami peningkatan. Saat ini, ada 67 K/L yang mendapatkannya. Jumlah tersebut meningkat sekitar 14 K/L jika dibandingkan 2010 yang hanya 53 K/L yang menerima predikat WTP.

Wakil Presiden Boediono mengatakan, keuangan merupakan nasib negara, karena itu perlu dikelola dengan baik. Apalagi, saat ini banyak negara yang hancur karena tidak mampu mengelola keuangan negara dengan baik.


"Sasaran kita instansi pusat 100 persen harus WTP," katanya di acara Rapat Kerja (Raker) Akuntansi dan Pelaporan Keuangan Pemerintah di Kantor Kementerian Keuangan, Selasa (11/9).

Bekas Gubernur Bank Indonesia ini menambahkan, predikat WTP memang bukanlah akhir dari tujuan setiap instansi terkait laporan keuangan, namun itu membuktikan bahwa laporan keuangan sudah menuju ke arah yang benar guna mewujudkan anggaran yang tepat sasaran.

"Kita harus pastikan apakah anggaran sudah tepat sasaran, apakah sudah cost effective, apakah sudah akuntabel dan dapat dipertanggungjawabkan," katanya.

Sementara Menteri Keuangan Agus Martowardojo meminta agar laporan keuangan K/Lnya terus diperbaki dan transparan. Selain itu, pihaknya juga akan memberikan reward and punishment terhadap K/L. Contohnya, adalah Kementerian Perindustrian (Kemenperin) yang menjadi salah satu Kementerian yang masuk dalam daftar untuk mendapatkan renumerasi tahun ini, karena mendapat penilaian WTP selama lima kali berturut-turut.

Berdasarkan data Kemenkeu, selain ada 67 K/L yang memperoleh predikat WTP di 2011, sebanyak 18 K/L mendapat predikat Wajar Dengan Pengecualian (WDP) atau menurun dari 2010 yang tercatat sebanyak 29 K/L. Selain itu juga ada 2 K/L yang tercatat Tidak Memberikan Pendapat (Disclaimer).[dem]

Populer

Camat Madiun Minta Maaf Usai Bubarkan Bedah Buku ‘Reset Indonesia’

Selasa, 23 Desember 2025 | 04:16

Adik Kakak di Bekasi Ketiban Rezeki OTT KPK

Senin, 22 Desember 2025 | 17:57

Ketika Kebenaran Nasib Buruh Migran Dianggap Ancaman

Sabtu, 20 Desember 2025 | 12:33

Kajari Bekasi Eddy Sumarman yang Dikaitkan OTT KPK Tak Punya Rumah dan Kendaraan

Sabtu, 20 Desember 2025 | 14:07

OTT KPK juga Tangkap Haji Kunang Ayah Bupati Bekasi

Jumat, 19 Desember 2025 | 03:10

Uang yang Diamankan dari Rumah Pribadi SF Hariyanto Diduga Hasil Pemerasan

Rabu, 17 Desember 2025 | 08:37

Terlibat TPPU, Gus Yazid Ditangkap dan Ditahan Kejati Jawa Tengah

Rabu, 24 Desember 2025 | 14:13

UPDATE

Bank Mandiri Berikan Relaksasi Kredit Nasabah Terdampak Bencana Sumatera

Jumat, 26 Desember 2025 | 12:12

UMP Jakarta 2026 Naik Jadi Rp5,72 Juta, Begini Respon Pengusaha

Jumat, 26 Desember 2025 | 12:05

Pemerintah Imbau Warga Pantau Peringatan BMKG Selama Nataru

Jumat, 26 Desember 2025 | 11:56

PMI Jaksel Salurkan Bantuan untuk Korban Bencana di Sumatera

Jumat, 26 Desember 2025 | 11:54

Trump Selipkan Sindiran untuk Oposisi dalam Pesan Natal

Jumat, 26 Desember 2025 | 11:48

Pemerintah Kejar Pembangunan Huntara dan Huntap bagi Korban Bencana di Aceh

Jumat, 26 Desember 2025 | 11:15

Akhir Pelarian Tigran Denre, Suami Selebgram Donna Fabiola yang Terjerat Kasus Narkoba

Jumat, 26 Desember 2025 | 11:00

Puan Serukan Natal dan Tahun Baru Penuh Empati bagi Korban Bencana

Jumat, 26 Desember 2025 | 10:49

Emas Antam Naik, Buyback Nyaris Tembus Rp2,5 Juta per Gram

Jumat, 26 Desember 2025 | 10:35

Sekolah di Sumut dan Sumbar Pulih 90 Persen, Aceh Menyusul

Jumat, 26 Desember 2025 | 10:30

Selengkapnya