Berita

istimewa

DM Sukmawati Sukarno: KPU Borjuis

RABU, 05 SEPTEMBER 2012 | 18:34 WIB | LAPORAN: ADE MULYANA

Komisi Pemilihan Umum (KPU) dianggap borjouis. Peraturan Nomor 8 Tahun 2012 tentang Pendaftaran, Verifikasi dan Penetapan Parpol Peserta Pemilu sangat administratif. Padahal realitanya, tidak semua partai politik memiliki Sumber Daya Manusia yang handal dalam administratif. Sehingga bagi partai politik yang tidak memiliki keuangan memadai maka Peraturan KPU tersebut sangat memberatkan.

"KPU itu sangat borjoius. Karena kadar PNI Marahenisme yang ada di pelosok tidak semuanya memiliki kemampuan dalam bidang administrasi. Sebagian kader PNI pandai dalam hal bergaul, perjuangan  dan berkomunikasi tapi  belum tentu seorang administrator," kata Ketua Umum Partai Nasional Indonesia Marhaenisme (DPP PNI Marhaenisme) DM Sukmawati Sukarno kepada wartawan di kantornya, jalan Langsat IV, Jakarta Selatan, Rabu (5/9/12).

Meski begitu Sukmawati yakin kalau PNI Marhaenisme akan lolos dalam verfikasi administrasi  yang akan digelar KPU dalam waktu dekat ini  karena partainya memiliki kader yang cukup luas di negeri ini.


Terkait Peraturan KPU No. 8. Sukmawati menegaskan,  sebaiknya KPU jangan memperlakukan Parti politik seperti instansi-instansi pemerintah yang sejak awal sudah terbiasa dengan sistim administrasi yang tertib.

"Dikhawatirkan bagi partai yang memiliki dana besar akan membuat ketentuan administrasi secara borongan lewat konsultan," katanya dengan nada prihatin.

Menurut Sukmawati, nyatanya DPR RI hasil Pemilu lalu kwalitas dan prestasinya sangat jelek. Ini bukti nyata, bahwa mental perjuangan bagi rakyat dan bangsa tidak bisa dilihat dari tertibnya administrasi. "Jelas, tertib administrasi tidak bisa jadikan jaminan akan menghasilkan DPR yang berkwalitas," katanya.

Dalam kesempatan yang sama, Sekjen PNI Marhaenisme Soenarko menuturkan partainya akan mendaftarkan ke KPU Pusat pada Kamis (6/9/12) ini dan siap bertarung dengan partai-partai besar.

"Kami siap untuk mendaftar, artinya PNI Marhaenisme siap menjadi partai politik peserta Pemilu tahun 2014," tandasnya.[dem]

Populer

Camat Madiun Minta Maaf Usai Bubarkan Bedah Buku ‘Reset Indonesia’

Selasa, 23 Desember 2025 | 04:16

Adik Kakak di Bekasi Ketiban Rezeki OTT KPK

Senin, 22 Desember 2025 | 17:57

Ketika Kebenaran Nasib Buruh Migran Dianggap Ancaman

Sabtu, 20 Desember 2025 | 12:33

OTT KPK juga Tangkap Haji Kunang Ayah Bupati Bekasi

Jumat, 19 Desember 2025 | 03:10

Uang yang Diamankan dari Rumah Pribadi SF Hariyanto Diduga Hasil Pemerasan

Rabu, 17 Desember 2025 | 08:37

Kajari Bekasi Eddy Sumarman yang Dikaitkan OTT KPK Tak Punya Rumah dan Kendaraan

Sabtu, 20 Desember 2025 | 14:07

Terlibat TPPU, Gus Yazid Ditangkap dan Ditahan Kejati Jawa Tengah

Rabu, 24 Desember 2025 | 14:13

UPDATE

Kepala Daerah Dipilih DPRD Bikin Lemah Legitimasi Kepemimpinan

Jumat, 26 Desember 2025 | 01:59

Jalan Terjal Distribusi BBM

Jumat, 26 Desember 2025 | 01:39

Usulan Tanam Sawit Skala Besar di Papua Abaikan Hak Masyarakat Adat

Jumat, 26 Desember 2025 | 01:16

Peraih Adhyaksa Award 2025 Didapuk jadi Kajari Tanah Datar

Jumat, 26 Desember 2025 | 00:55

Pengesahan RUU Pengelolaan Perubahan Iklim Sangat Mendesak

Jumat, 26 Desember 2025 | 00:36

Konser Jazz Natal Dibatalkan Gegara Pemasangan Nama Trump

Jumat, 26 Desember 2025 | 00:16

ALFI Sulselbar Protes Penerbitan KBLI 2025 yang Sulitkan Pengusaha JPT

Kamis, 25 Desember 2025 | 23:58

Pengendali Pertahanan Laut di Tarakan Kini Diemban Peraih Adhi Makayasa

Kamis, 25 Desember 2025 | 23:32

Teknologi Arsinum BRIN Bantu Kebutuhan Air Bersih Korban Bencana

Kamis, 25 Desember 2025 | 23:15

35 Kajari Dimutasi, 17 Kajari hanya Pindah Wilayah

Kamis, 25 Desember 2025 | 22:52

Selengkapnya