Berita

ist

Perusahaan Minyak Milik Pemerintah Thailand Akui Cemari Laut Timor

JUMAT, 31 AGUSTUS 2012 | 16:52 WIB | LAPORAN: ADE MULYANA

PTT Exploration and Production (PTTEP) Australasia, perusahaan minyak milik pemerintah Thailand, mengakui bersalah atas petaka tumpahan minyak Montara di Laut Timor akibat meledaknya kilang minyak Montara pada 21 Agustus 2009. Pengakuan tersebut disampaikan pihak PTTEP dalam persidangan yang digelar di Pengadilan Magistrat, Darwin, Australia Utara, kemarin (Kamis 30/8).

Ketua Yayasan Peduli Timor Barat (YPTB), Ferdi Tanoni dalam rilisnya mengatakan, dari jaringannya di Darwin Australia.  PTTEP mengaku bersalah atas empat tuduhan sekaligus yang berhubungan dengan petaka tumpahan minyak di Laut Timor tiga tahun lalu itu. Terkait petaka pencemaran lingkungan ini, PTTEP menghadapi denda mencapai 1,7 juta dolar Australia atau sekitar Rp 16,83 miliar.

YPTB merupakan satu-satunya lembaga non pemerintah di Indonesia dan dunia yang diakui oleh Komisi Penyelidik Montara bentukan pemerintah Australia yang berhak mengajukan gugatan di Pengadilan Australia. Lembaga ini yang mendaftar gugatan di Komisi Penyelidik Montara dengan membawa bukti pencemaran minyak di wilayah perairan Indonesia yang cocok dengan tumpahan minyak Montara setelah dilakukan uji laboratorium.


"Dari awal mereka telah menyatakan menerima hasil apapun juga yang dilaporkan oleh Komisi Penyelidik Montara kepada Pemerintah Australia dan mengaku bertanggung jawab atas insiden itu dan sangat menyesal hal itu terjadi. Diakui pula sebagian minyak dari tumpahan Montara mencapai perairan Indonesia," kata Tanoni mengutip pernyataan Kepala Eksekutif PTTEP Australasia Ken Fitzpatrick.

Namun, Fitzpatrick tidak bersedia menjawab pertanyaan wartawan soal tuduhan YPTB bahwa 95 % tumpahan minyak Montara itu telah mencemari perairan Indonesia dan membunuh puluhan ribu mata pencaharian masyarakat pesisir umumnya para nelayan dan petani rumput laut di Timor Barat.

Sidang sendiri dilanjutkan Jumat 31 Agustus 2012 waktu Darwin.[dem]

Populer

Camat Madiun Minta Maaf Usai Bubarkan Bedah Buku ‘Reset Indonesia’

Selasa, 23 Desember 2025 | 04:16

Adik Kakak di Bekasi Ketiban Rezeki OTT KPK

Senin, 22 Desember 2025 | 17:57

Ketika Kebenaran Nasib Buruh Migran Dianggap Ancaman

Sabtu, 20 Desember 2025 | 12:33

Kajari Bekasi Eddy Sumarman yang Dikaitkan OTT KPK Tak Punya Rumah dan Kendaraan

Sabtu, 20 Desember 2025 | 14:07

OTT KPK juga Tangkap Haji Kunang Ayah Bupati Bekasi

Jumat, 19 Desember 2025 | 03:10

Uang yang Diamankan dari Rumah Pribadi SF Hariyanto Diduga Hasil Pemerasan

Rabu, 17 Desember 2025 | 08:37

Terlibat TPPU, Gus Yazid Ditangkap dan Ditahan Kejati Jawa Tengah

Rabu, 24 Desember 2025 | 14:13

UPDATE

Bank Mandiri Berikan Relaksasi Kredit Nasabah Terdampak Bencana Sumatera

Jumat, 26 Desember 2025 | 12:12

UMP Jakarta 2026 Naik Jadi Rp5,72 Juta, Begini Respon Pengusaha

Jumat, 26 Desember 2025 | 12:05

Pemerintah Imbau Warga Pantau Peringatan BMKG Selama Nataru

Jumat, 26 Desember 2025 | 11:56

PMI Jaksel Salurkan Bantuan untuk Korban Bencana di Sumatera

Jumat, 26 Desember 2025 | 11:54

Trump Selipkan Sindiran untuk Oposisi dalam Pesan Natal

Jumat, 26 Desember 2025 | 11:48

Pemerintah Kejar Pembangunan Huntara dan Huntap bagi Korban Bencana di Aceh

Jumat, 26 Desember 2025 | 11:15

Akhir Pelarian Tigran Denre, Suami Selebgram Donna Fabiola yang Terjerat Kasus Narkoba

Jumat, 26 Desember 2025 | 11:00

Puan Serukan Natal dan Tahun Baru Penuh Empati bagi Korban Bencana

Jumat, 26 Desember 2025 | 10:49

Emas Antam Naik, Buyback Nyaris Tembus Rp2,5 Juta per Gram

Jumat, 26 Desember 2025 | 10:35

Sekolah di Sumut dan Sumbar Pulih 90 Persen, Aceh Menyusul

Jumat, 26 Desember 2025 | 10:30

Selengkapnya