Berita

ilustrasi/ist

Syarif Hasan: Kenaikan TDL Tidak Akan Rugikan Pengusaha Kecil

JUMAT, 31 AGUSTUS 2012 | 12:13 WIB | LAPORAN: ALDI GULTOM

Untuk menjaga agar subsidi listrik tepat sasaran, pemerintah berencana menaikkan tarif dasar listrik (TDL) sebesar 15 persen selama tahun 2013 secara bertahap per kuartal.

Menteri Negara Koperasi dan Usaha Kecil dan Menengah (UKM), Syarif Hasan, berharap wacana kenaikan tarif dasar listrik tahun depan tidak merugikan pengusaha kecil dan menengah.

Menurutnya, seharusnya dampak kenaikan tarif listrik secara keseluruhan tidak begitu signifikan terhadap UKM. Dia membayangkan, kerugian yang akan dikeluarkan pengusaha kecil dan menengah tidak terlalu besar sehingga nantinya bisa terjadi keseimbangan antara cost dan pemasukan.


"Jadi saya pikir, kalau kenaikan hanya tak lebih dari 2 persen akan ada kesimbangan terjadi. Dan menurut saya, ini patut didukung. Di samping untuk kurangi subsidi beban APBN, juga dampaknya tak terlalu besar terhadap sektor UKM," ujar Syarif Hasan kepada Rakyat Merdeka Online, beberapa saat lalu, Jumat siang (31/8).

Tapi, wacana kenaikan tarif setrum yang digulirkan Kementerian Keuangan itu, menurutnya, masih sebatas wacana. Intinya, pemerintah inginkan beban APBN tak terlalu besar.

"Bayangkan, tarif listrik kalau tak dikurangi bisa tembus Rp 100 triliun. Sekarang saja sudah mencapai Rp 80 triliun. Kementerian Koperasi dan UKM mendukung wacana itu," jelasnya.

karena terlalu besar, subsidi untuk listrik dan BBM lebih baik dikonversi ke dalam bentuk yang lebih konkret yaitu berupa program, bukan lagi Bantuan Langsung Tunai.

"Saya pikirkalau begitu, tidak akan terlalu tinggi bebannya UKM," tegasnya lagi.

Dalam RAPBN 2013, pemerintah menganggarkan total subsidi Rp 316,097 triliun dengan subsidi energi Rp 274,743 triliun yang terdiri dari subsidi BBM Rp 193,8 triliun dan subsidi listrik Rp 80,937 triliun. [ald]

Populer

Masih Sibuk di Jogja, Pimpinan KPK Belum Tahu OTT di Lampung Tengah

Selasa, 09 Desember 2025 | 14:21

Pura Jadi Latar Film Porno, Hey Bali: Respons Aparat Dingin

Selasa, 09 Desember 2025 | 21:58

Mahfud MD soal Bencana Sumatera: Menyuruh Pejabat Mundur Tidak Relevan

Rabu, 10 Desember 2025 | 05:53

OTT Beruntun! Giliran Jaksa di Bekasi Ditangkap KPK

Kamis, 18 Desember 2025 | 20:29

Ini Susunan Lengkap Direksi dan Komisaris bank bjb

Selasa, 09 Desember 2025 | 17:12

Bahlil Minta Maaf Usai Prank Presiden Prabowo

Selasa, 09 Desember 2025 | 18:00

Uang yang Diamankan dari Rumah Pribadi SF Hariyanto Diduga Hasil Pemerasan

Rabu, 17 Desember 2025 | 08:37

UPDATE

Pesan Ketum Muhammadiyah: Fokus Tangani Bencana, Jangan Politis!

Jumat, 19 Desember 2025 | 10:13

Amanat Presiden Prabowo di Upacara Hari Bela Negara

Jumat, 19 Desember 2025 | 10:12

Waspada Banjir Susulan, Pemerintah Lakukan Modifikasi Cuaca di Sumatera

Jumat, 19 Desember 2025 | 10:05

Audit Lingkungan Mendesak Usai Bencana di Tiga Provinsi

Jumat, 19 Desember 2025 | 10:04

IHSG Menguat, Rupiah Dibuka ke Rp16.714 Pagi Ini

Jumat, 19 Desember 2025 | 09:59

TikTok Akhirnya Menyerah Jual Aset ke Amerika Serikat

Jumat, 19 Desember 2025 | 09:48

KPK Sita Ratusan Juta Rupiah dalam OTT Kepala Kejari HSU

Jumat, 19 Desember 2025 | 09:28

Bursa Asia Menguat saat Perhatian Investor Tertuju pada BOJ

Jumat, 19 Desember 2025 | 09:19

OTT Kalsel: Kajari HSU dan Kasi Intel Digiring ke Gedung KPK

Jumat, 19 Desember 2025 | 09:05

Mentan Amran: Stok Pangan Melimpah, Tak Ada Alasan Harga Melangit!

Jumat, 19 Desember 2025 | 08:54

Selengkapnya