Berita

basuki t purnama/ist

DUGAAN KORUPSI JOKOWI

Ahok: Pemilih Kritis, Tahu Mana yang Benar Mana yang Salah

KAMIS, 30 AGUSTUS 2012 | 22:01 WIB | LAPORAN: ADE MULYANA

Calon Wakil Gubernur DKI Basuki Tjahja Purnama tak mempermasalahkan pelaporan dugaan penyelewengan dana Bantuan Pendidikan Masyarakat Kota Surakarta (BPMKS) yang melibatkan pasangannya, Joko Widodo, oleh Tim Selamatkan Solo, Selamatkan Jakarta, Selamatkan Indonesia (TS3) ke Komisi Pemberantasan Korupsi.

"Itu hak mereka, silakan saja. Semua orang berhak melakukan itu," kata Ahok, panggilan dia, kepada Rakyat Merdeka Online sesaat tadi (Kamis, 30/8).

Dia enggan menduga-duga motif di balik pelaporan tersebut untuk memojokan pihaknya di saat Pemilukada putaran dua akan digelar tiga pekan ke depan.


"Masyarakat bisa menilai mana permainan mana yang bukan permainan. Bisa dibuktikan oleh KPK, nanti bisa kelihatan," imbuhnya.

Sekalipun begitu, Ahok yakin hal itu tidak akan berpengaruh besar terhadap elektabilitas dirinya dan Jokowi.

"Pemilih-pemilih kita kritis, tahu mana yang benar mana yang salah," ucapnya.

Yang melaporkan Jokowi ke KPK adalah Tim Selamatkan Solo, Selamatkan Jakarta, Selamatkan Indonesia (TS3). Salah seorang pelapor, Kalono yang juga Ketua TS3 mengatakan, dugaan korupsi bermula saat APBD Surakarta tahun 2010 menganggarkan belanja hibah sebesar Rp 35 miliar. Sekitar Rp 23 miliar dana itu diperuntukkan untuk BPMKS untuk 110 ribu siswa. Ternyata, saat verifikasi, terdapat banyak data ganda. Setelah itu dihilangkan. Data penerima BPMKS sebesar 65.394 siswa dengan nilai anggaran Rp 10,688.325.000.

Anggaran yang tidak digunakan semestinya sebesar Rp 12.312.395.000. Dan jika SILPA pada belanja Hibah Satuan Pendidikan sebesar Rp 2.474.210.000 diasumsikan sebagai SILPA dari BPMKS maka masih ada Rp 9.838.185.000 yang tidak dikembalikan ke kas Pemerintah Surakarta

Selain Walikota Solo Joko Widodo, TS3 dalam dugaan kasus ini juga melaporkan Kepala Dinas Pendidikan dan Olahraga Solo. [dem]

Populer

Camat Madiun Minta Maaf Usai Bubarkan Bedah Buku ‘Reset Indonesia’

Selasa, 23 Desember 2025 | 04:16

Adik Kakak di Bekasi Ketiban Rezeki OTT KPK

Senin, 22 Desember 2025 | 17:57

Ketika Kebenaran Nasib Buruh Migran Dianggap Ancaman

Sabtu, 20 Desember 2025 | 12:33

Kajari Bekasi Eddy Sumarman yang Dikaitkan OTT KPK Tak Punya Rumah dan Kendaraan

Sabtu, 20 Desember 2025 | 14:07

OTT KPK juga Tangkap Haji Kunang Ayah Bupati Bekasi

Jumat, 19 Desember 2025 | 03:10

Uang yang Diamankan dari Rumah Pribadi SF Hariyanto Diduga Hasil Pemerasan

Rabu, 17 Desember 2025 | 08:37

Terlibat TPPU, Gus Yazid Ditangkap dan Ditahan Kejati Jawa Tengah

Rabu, 24 Desember 2025 | 14:13

UPDATE

Bank Mandiri Berikan Relaksasi Kredit Nasabah Terdampak Bencana Sumatera

Jumat, 26 Desember 2025 | 12:12

UMP Jakarta 2026 Naik Jadi Rp5,72 Juta, Begini Respon Pengusaha

Jumat, 26 Desember 2025 | 12:05

Pemerintah Imbau Warga Pantau Peringatan BMKG Selama Nataru

Jumat, 26 Desember 2025 | 11:56

PMI Jaksel Salurkan Bantuan untuk Korban Bencana di Sumatera

Jumat, 26 Desember 2025 | 11:54

Trump Selipkan Sindiran untuk Oposisi dalam Pesan Natal

Jumat, 26 Desember 2025 | 11:48

Pemerintah Kejar Pembangunan Huntara dan Huntap bagi Korban Bencana di Aceh

Jumat, 26 Desember 2025 | 11:15

Akhir Pelarian Tigran Denre, Suami Selebgram Donna Fabiola yang Terjerat Kasus Narkoba

Jumat, 26 Desember 2025 | 11:00

Puan Serukan Natal dan Tahun Baru Penuh Empati bagi Korban Bencana

Jumat, 26 Desember 2025 | 10:49

Emas Antam Naik, Buyback Nyaris Tembus Rp2,5 Juta per Gram

Jumat, 26 Desember 2025 | 10:35

Sekolah di Sumut dan Sumbar Pulih 90 Persen, Aceh Menyusul

Jumat, 26 Desember 2025 | 10:30

Selengkapnya